Sisi Lain Metropolitan
Miris! Puluhan Keluarga Tinggal di Kolong Jembatan Pasar Ikan, Tidur dalam Gubuk Mirip Goa Tepi Kali
Puluhan kepala keluarga tinggal di kolong Jembatan Pasar Ikan, Jalan Lodan Raya, Pademangan, Jakarta Utara.
Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Nur Indah Farrah Audina
Tak jauh berbeda, Mardianah harus mengeluarkan Rp 150.000 per bulan supaya bisa tetap tinggal di kolong jembatan itu.
"Bukan disewain lah, kayak bayar uang rokok aja. Kalo tidak punya tempat ya bayar Rp 150 ribu," ungkap Mardianah.
Adapun untuk biaya listrik mereka tiap bulannya membayar ke pengurus RT setempat.
Sementara itu, ketua RT 08 RW 01 Kelurahan Ancol, Suwanto mengatakan keberadaan warga di kolong jembatan kali Pasar Ikan sejak adanya penggusuran bangunan liar di lokasi, belasan tahun silam.
Imbas penggusuran itu, banyak warga yang tak memiliki uang untuk menyewa kontrakan layak maupun pulang ke kampung halamannya masing-masing.
Alhasil, mereka memilih menempati kolong jembatan tersebut.
Di sisi lain, Suwanto membantah ada pihak yang menarik uang sewa terhadap puluhan warga yang tinggal di kolong tol itu.
Tapi, Suwanto membenarkan bahwa pihak RT setempat memasang listrik di kolong tol untuk keperluan warga di sana.
"Di kolong juga kan nggak bisa pasang listrik, kasihan. Mereka itu ada anak-anak sekolah juga, yang akhirnya dengan niat baik orang PLN masuk situ," kata Suwanto.
"Itu sebenarnya bukan bayar listrik, satu hari bayar Rp 1.000 perak, dia listrik ngikut pedagang-pedagang. Dulu pernah diputus, akhirnya dikembalikan lagi," ucap dia.
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.