Kesehatan

6 Jenis Obat yang Bisa Merusak Ginjal, Salah Satunya Obat Maag

Melansir YouTube SB30Health, apoteker Agnestasia Widia membagikan daftar 6 jenis obat yang dapat merusak fungsi ginjal. Berikut daftarnya.

Editor: Muji Lestari
Pixabay via BangkaPos
Ilustrasi Obat. Simak daftar jenis obat yang bisa merusak fungsi ginjal 

TRIBUNJAKARTA.COM - Ketahui 6 jenis obat yang dapat merusak ginjal, obat maag dan asam lambung masuk daftar.

Mengonsumsi obat-obatan tertentu memang membantu meredakan suatu penyakit.

Namun, ada beberapa jenis obat yang apabila dikonsumsi secara terus menerus justru bisa merusak ginjal.

Melansir YouTube SB30Health, apoteker Agnestasia Widia membagikan daftar 6 jenis obat yang dapat merusak fungsi ginjal. Apa saja?

6 Jenis Obat yang Bisa Merusak Ginjal

1. Obat Pereda Nyeri

Obat pereda nyeri ini dijual bebas dan banyak di temukan di apotek hingga warung. Membeli obat pereda nyeri ini juga tidak memerlukan resep dokter.

Obat pereda nyeri memiliki fungsi analgesik, untuk mengurangi rasa nyeri. Apabila mengonsumsi obat in secara terus-terusan, tubuh akan mengalami dose dependent, yang mana tubuh akan meminta dosis lebih tinggi untuk meredakan sakit di kemudian hari.

Saat tubuh mengonsumsi obat pereda nyeri, maka jaringan pembuluh darah kecil yang menuju ke ginjal akan rusak perlahan. Selanjutnya suplai darah ke ginjal akan terganggu, dan mengakibatkan ginjal akan bekerja lebih berat.

2. Antibiotik

Mengonsumsi antibiotik harus berdasarkan resep dokter. Penggunaan antibiotik yang terlalu sering dan tidak sesuai indikasi akan meningkatkan risiko kerusakan ginjal.

Pasalnya, beberapa golongan antibiotik itu metabolismenya di ginjal dan dikeluarkan lewat urin.

Ilustrasi ginjal
Ilustrasi ginjal (Deherba.com)

3. Obat Pencahar

Obat pencahar adalah obat yang memaksa untuk mengeluarkan cairan tubuh. Obat ini kebanyakan digunakan untuk orang yang mengalami sembelit atau susah BAB.

Namun, tidak jarang obat pencaha kerap dimanfaatkan sebagai obat diet untuk menurunkan berat badan.

Hubungannya dengan ginjal, obat pencahar berfungsi mengeluarkan feses dari tubuh, mengeluarkan feses ini membutuhkan cairan. Jika aktivitas buang air ini menjadi berlebihan, maka tubuh akan mebutuhkan lebih banyak cairan.

Hal ini memaksa ginjal unutk mentransfer cairan ke saluran pecernaan, sehingga ginjal akan bekerja lebih berat untuk menyeimbangkan cairan tubuh.

4. Pewarna Kontras

Pewarna kontras ini memang jarang digunakan oleh masyarakat umum. Pewarna kontran ini digunakan untuk tes diagnosis seperti CT scan atau MRI.

Pewarna kontras ini disuntikkan ke aliran darah atau saluran pencernaan supaya organ-organ dalam tubuh terlihat lebih jelas.

Penggunaan pewarna kontras ini dibatasi hanya 3 bulan sekali, karena untuk mengamankan fungsi ginjal.

5. Obat Penekan Asam Lambung

Orang-orang dengan gangguan maag atau asam lambung biasanya selalu sedia obat ini di rumah.

Terlalu sering mengonsumsi obat penekan asam lambung dapat meningkatkan risiko munculnya batu ginjal, serta memperberat kerja ginjal.

6. Obat Tradisional

Obat tradisional biasanya dikonsumsi oleh orang-orang tua atau lansia, karena dianggap lebih aman.

Anggapan ini memang tidak sepenuhnya salah, namun bagi orang yang rutin mengonsumsi obat tradisional dianjurkan rutin cek fungsi ginjal setiap 6 bulan sekali.

Lantaran, dikhawatirkan obat-obatan tradisional yang dikonsumsi memiliki campuran obat kimia yang dapat memperberat fungsi ginjal.

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved