DPO Kasus Vina Cirebon Ditangkap

Saat Iptu Rudiana 3 Malam Menghadap Timsus Kapolri, 2 Saksi Mata Kecelakaan Vina dan Eky Bersuara

Kasus Vina yang sudah diputus pengadilan sebagai pembunuhan berencana oleh 11 pelaku pun kini diragukan, pembunuhan atau kecelakaan.

|

TRIBUNJAKARTA.COM - Iptu Rudiana yang meyakini anaknya tewas dibunuh 2016 silam, memenuhi panggilan tim khusus (timsus) Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Selama tiga malam, ayah almarhum Eky itu berada di Bareskrim sejak Sabtu (3/8/2024).

Pada saat bersamaan, dua orang muncul mengaku melihat langsung Eky, bersama pacarnya, Vina, kecelakaan tunggal di Flyover Talun, Cirebon, 2016.

Kasus delapan tahun lalu yang sudah diputus pengadilan dan mengakibatkan delapan pemuda dipenjara kini diragukan.

Sebenarnya, sejoli yang sama-sama 16 tahun itu tewas dibunuh atau kecelakaan?

3 Malam di Bareskrim

Pemanggilan Rudiana oleh timsus Kapolri diungkap langsung kuasa hukumnya, Mardiman Sane di program Sapa Indonesia Pagi, Kompas TV, Selasa (6/8/2024).

Mardiman juga mengungkapkan, Rudiana tidak seorang diri.

Para penyidik yang menangani kasus Vina 2016 silam turut diperiksa di Bareskrim.

lihat fotoIptu Rudiana ternyata sudah 3 malam di Bareskrim penuhi panggilan tim khusus Kapolri. Dia janji ungkap seterang-terangnya kasus Vina.
Iptu Rudiana ternyata sudah 3 malam di Bareskrim penuhi panggilan tim khusus Kapolri. Dia janji ungkap seterang-terangnya kasus Vina.

"Bang, izin saya sekarang lagi di Bareskrim bersama dengan teman-teman penyidik 2016," kata Rudiana seperti diceritakan Mardiman.

Rudiana juga mengaku akan berbicara jujur tentang kasus kematian anaknya bersama sang pacar.

"Saya lagi di Bareskrim, mohon doanya, yang jelas saya akan menceritakan seterang-terangnya tanpa ada yang saya tutupi sedikitpun terhadap persoalan ini," kata Rudiana kepada Mardiman.

Mardiman tidak mengetahui materi pemeriksaan Rudiana dan para penyidik.

Namun, kliennya yang merupakan Kapolsek Kapetakan, Polres Cirebon Kota itu sudah tiga malam berada di Bareskrim.

"Cuma materi pemeriksaannya apa, apakah diperiksa atau hanya diajak ngobrol, saya tidak sampai ke sana."

"Yang jelas sudah tiga malam berturut-turut beliau itu ada di Bareskrim. Dari hari Sabtu malam, malam Minggu ya," kata Mardiman.

"Dan itu relevan dengan berita yang ada di media bahwa Kapolri membentuk timsus," tambahnya.

Mardiman pun menganggap pemanggilan Rudiana langkah bagus Polri dalam rangka mengungkap kasus yang viral setelah film 'Vina:Sebelum 7 Hari' itu.

Dia mengatakan kepada kliennya agar tidak takut barbicara yang sebenarnya terjadi.

"Pak Rudi jangan takut sedikit pun. Karena kalau bersih kenapa takut, kalau takut ya berarti tidak bersih."

"Anda yang melakukan ini, Anda yang menjalani ini 2016, pertanggungjawabkanlah apa yang Anda lakukan," jelas Mardiman.

Musafir Lihat Kecelakaan Vina dan Eky

Sementara itu, Adi Haryadi, pria asal Kudus, Jawa Tengah, menemui Dedi Mulyadi untuk mengungkap kesaksiannya.

Mereka bertemu di Yogyakarta, Senin (5/8/2024).

Adi merasa terpanggil untuk bersuara karena tidak tega dengan para terpidana, yang menurutnya, dipenjara tanpa bersalah.

Kepada Dedi, Adi bercerita, 2016 silam ia menjadi musafir diperintahkan guru spiritualnya, berjalan kaki ziarah ke sejumlah makam ulama besar di Pulau Jawa.

"(Makam yang dikunjungi) para wali, kalau di Cirebon itu makam Syeikh Dzatul Kahfi, makam Sunan Gunung Jati, Habib Toha Pabuaran Cirebon. Sampai ke Raja Galuh, Pamijahan," kata Adi menyebutkan makam yang dikunjunginya semasa jadi musafir, dikutip dari laman Youtube Kang Dedi Mulyadi Channel, Selasa (6/8/2024).

Sabtu malam, 27 Agustus 2016 silam, Adi memegang bungkus nasi pemberian warga, sedang istirahat hendak makan di Flyover Talun, dalam perjalanan dari Cirebon menuju Majalengka.

Dedi menanyakan kondisi cuaca saat itu kepada Adi.

"Malam minggu itu sorenya hujan deras. malamnya itu agak gerimis," jawab Adi.

Adi mengaku kaget tiba-tiba melihat kecelakaan, di jalur seberang dari tempatnya berada.

"Saya melihat ada kecelakaan, kecelakaan sepeda motor," kata Adi meyakinkan Dedi.

Ia mengaku melihat jelas kecelakaan itu dari jarak sekitar 30 meter.

"Yang jatuh itu boncengan sama perempuan, Pak," kata Adi.

"Jaketnya tuh ditali (diikat ke belakang) jadi nutup gini (bagian jaketnya menutup bagian depan)," papar Adi mendeksripsikan.

Adi begitu yakin dengan apa yang diceritakannya, karena dia menyaksikan kecelakaan sampai kedua korbannya dievakuasi pakai mobil.

"Saya melihat di situ sampai diangkat pakai mobil, Pak," kata Adi.

Adi yang langsung menyambangi korban kecelakaan itu, melihat keduanya dalam keadaan telungkup.

Baca juga: Oegroseno dan Susno Duadji Beda Analisis Rudiana Rekayasa Kasus Vina, Pangkat Rendah Jadi Alasan

Dedi pun memastikan sosok yang dilihat Adi itu benar-benar Vina dan Eky.

Dedi menunjukkan foto Vina saat ditemukan di Flyover Talun itu, posisinya telentang.

"Telungkup seingat saya, laki-lakinya telungkup. Itu sudah dibalik, Pak, mungkin."

"Coba kalau yang pertama di situ mau bersuara aja, mau jadi saksi aja. Pokoknya waktu itu ada orang yang boncengan juga (menyaksikan)," kata Adi.

Dedi pun menanyakan kesiapan Adi untuk bersaksi kepada Mabes Polri.

"Jadi Bapak siap di-BAP Mabes Polri?" tanya Dedi. Adi menjawab tegas,"siap!"

"Yang penting saya dikasih pengacara," lanjutnya.

Ismail Lihat Eky Standing Sebelum Kecelakaan

Tak hanya Adi, ada orang lain yang juga mengaku melihat kecelakaan Vina dan Eky di Flyover Talun 2016 silam bersaksi.

Dia adalah Ismail. Pada 27 Agustus 2016 itu Ia baru saja pulang dari lamaran anaknya.

Ismail pun menemui Dedi Mulyadi, Selasa (6/8/2024) untuk mengungkapkan kesaksiannya.

"Saya inget Pak, anak angkat saya ada acara lamaran (saat itu)," cerita Ismail kepada Dedi Mulyadi di Channel Youtube Kang Dedi Mulyadi yang tayang pada Selasa (6/8/2024).

Delapan tahun silam, anak Ismail bernama Purnomo, hendak melamar Yeni di Desa Watubelah, Cirebon.

Sepulangnya dari rumah Yeni, sekitar pukul 22.15 WIB, Ismail bersama anaknya pulang melewati Flyover Talun, Kabupaten Cirebon.

Saat melintas di jembatan layang itu, mereka berdua melihat pengendara motor yang berboncengan dengan seorang wanita melaju secara ugal-ugalan.

lihat fotoPengacara Toni RM Minta Rudiana Tak Usah Sumpah Pocong, Cukup Rasakan Bagaimana Dipenjara Jika Terpidana Kasus Vina Tak Bersalah
Pengacara Toni RM Minta Rudiana Tak Usah Sumpah Pocong, Cukup Rasakan Bagaimana Dipenjara Jika Terpidana Kasus Vina Tak Bersalah

Ismail menduga kuat pengendara motor itu ialah Eky dan Vina.

"Jalannya berlawanan arah. Naik motornya Eky zig-zag kayak orang mabok, saya naik motor lihat," ujar pria yang kini tinggal di Bekasi itu.

"Anak saya juga bilang 'kenapa tuh pak kayak orang mabok'. Terus standing pak. Sambil teriak-teriak kayak orang gembira,"katanya lagi.

Setelah berkendara secara serampangan di jalan umum itu, Eky kehilangan kendali sehingga menabrak trotoar atau median jalan yang berada di tengah.

Usai motornya menghantam trotoar, badan Eky lalu membentur tiang listrik.

"Saya lihat motornya warna biru telor asin sama cat kuning. Helmnya putih merah," katanya.

Ismail melihat kedua korban itu tergeletak dalam kondisi tertelungkup.

Ia sangat meyakini dengan apa yang dilihatnya, bahwa Eky dan Vina tewas karena kecelakaan.

Ismail rela jauh-jauh dari Bekasi menuju rumah Dedi Mulyadi di Subang demi menceritakan kesaksiannya.

"Saya yakin enggak salah pak, saya lihat dengan mata kepala saya sendiri pak," pungkasnya sembari menangis.

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved