Parenting
Mama Sedang Mempersiapkan MPASI Anak? Simak Beberapa Makanan yang Harus Dihindari Versi WHO
WHO mengatakan, anak usia 6 bulan sudah bisa makan dengan memperhatikan frekuensi, takaran, dan tekstur dari menu yang disajikan.
Yuna menjelaskan, pemberian MPASI bisa dilakukan sejak bayi berusia 6 bulan.
Tentunya MPASI yang diberikan harus memenuhi kebutuhan energi, protein dan mikronutrien anak.
"Mereka (masyarakat) biasanya memberikan MPASI pabrikan yang ada di warung dan supermarket. Padahal MPASI diberikan ketika bayi berusia 6 bulan, yang aman dikonsumsi yaitu MPASI rumahan dengan bahan lokal gizi seimbang," lanjutnya.
Adapun risiko bila MPASI diberikan terlalu dini atau kurang dari 17 minggu diantaranya asupan dan produksi ASI berkurang, risiko infeksi diare meningkat.
Kemudian kurangnya faktor perlindungan alergi, kesulitan mencerna makanan, gangguan pencernaan, serta gangguan penyerapan makanan sehingga asupan zat gizi rendah.
Begitu juga bila MPASI diberikan terlambat atau lebih dari 26 minggu. Maka bayi akan memiliki risiko gangguan tumbuh kembang, anemia defisiensi, besi, munculnya berbagai masalah makan, hingga kurangnya asupan gizi.
"Pertanyaan yang sering ditanyakan bagaimana cara buat yang benar?. Kemudian bagaimana cara pembuatan MPASI yang ga ribet. Ada juga pertanyaan seputar cara buat dan bahannya apa saja ya?. Apakah mahal?" ungkapnya.
"Oleh sebab itu, edukasi yang kami sampaikan saat PKM juga mengenai hal-hal yang pelu diperhatikan saat MPASI, seperti usia bayi, frekuensi pemberian makan, jumlah banyaknya makanan, tekstur makanan, variasi keberagaman makanan, responsif atau pemberian makan secara aktif/responsi, hingga kebersihan," lanjutnya.
Ia pun berharap makin banyak masyarakat yang melek akan MPASI dan menghindari pembelian MPASI pabrikan.
"Harapannya mereka membuat MPASI berbahan pangan lokal. Jadi menu keluarga yang dijadikan MPASI. Cara membuatnya juga mudah simple dengan menggunakan alat yang ada di rumah seperti saringan, ulekan dan alat masak lainnya di rumah," pungkasnya.
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.