Parenting
Anak Mama Mulai Mpasi? Yuk Cek Jenis Makanan yang Tidak Disarankan Diberikan Kepada Si Kecil
Dengan mendapatkan makanan pendamping yang tepat, bayi bisa bertahan hidup, tumbuh, dan berkembang dengan baik.
TRIBUNJAKARTA.COM - Simak beberapa jenis makanan yang sebaiknya tidak diberikan kepada anak yang baru mulai mpasi (makanan pendamping ASI).
Dengan mendapatkan makanan pendamping yang tepat, bayi bisa bertahan hidup, tumbuh, dan berkembang dengan baik.
Di antara usia 6 hingga 23 bulan, ASI dan MPASI dapat mencukupi kebutuhan nutrisi, vitamin, dan mineral yang penting untuk mendukung proses pertumbuhan dan perkembangan fisik.
Berdasarkan rekomendasi dari WHO, pemberian mpasi untuk bayi berusia 6–9 bulan dilembutkan dan disaring serta dilumatkan minimal 2 kali sehari.
Lantas apa saja jenis makanan yang sebaiknya tidak diberikan kepada anak yang baru mulai mpasi?
Dikutip dari Halodoc, simak daftarnya:
1. Hindari memberi makanan lengket atau keras, karena ini bisa buat bayi tersedak.
2. Kacang utuh adalah makanan yang tidak aman untuk bayi berusia di bawah 2 tahun, karena bisa sebabkan ia tersedak.
3. Untuk anak di bawah 1 tahun, madu tidak dianjurkan karena dapat menyebabkan botulisme.
4. Jangan beri makan keju yang tidak dipasteurisasi, karena dapat meningkatkan risiko keracunan pada bayi.
5. Hindari memberikan makanan laut seperti kerang-kerangan, udang, lobster, kepiting dan kerang untuk bayi di bawah usia 1 tahun.
6.Selain itu hindari juga memberinya ikan yang tinggi merkuri.
Pemberian MPASI dilakukan secara bertahap. Orang tua bisa memulainya dengan mengenalkan tekstur MPASI yang lembut kepada bayi, seperti bubur.
Di usia selanjutnya, kenalkan bayi terhadap beragam jenis makanan dengan tekstur berbeda, seperti finger food (telur rebus, sayuran rebus, pasta, tahu, keju, tahu tempe rebus, dan lain-lain) dan nasi yang dihaluskan.
Pada usia 12 bulan ke atas, kebanyakan bayi sudah bisa mengonsumsi makanan bertekstur padat, seperti daging, pisang, biskuit bayi, kentang, dan lain-lain.

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.