Pemilu 2024
Laporan Kekayaan 2 Calon Wali Kota Depok Imam Budi Hartono dan Supian Suri, Ada yang Tak Punya Mobil
Warga Depok resmi memiliki dua calon wali kota untuk Pilkada Depok 2024. Mereka adalah Imam Budi Hartono dan Supian Suri.
TRIBUNJAKARTA.COM - Warga Depok resmi memiliki dua calon wali kota untuk Pilkada Depok 2024.
Mereka adalah Imam Budi Hartono dan Supian Suri.
Imam diusung PKS dan Golkar, dengan pendamping Ririn Farabi Arafik.
Sementara, Supian Suri bersanding dengan Chandra Rahmansyah diusung 12 partai, Gerindra, PDIP, PKB, PAN, Demokrat, Partai Gelora, Partai Buruh, PPP, NasDem, PSI Partai Ummat dan Perindo.
Keduanya merupakan "orang lama" di Pemerintahan Kota Depok. Imam masih menjabat sebagai Wakil Wali Kota Depok hingga saat ini.
Sedangkan Supian Suri adalah mantan Sekretaris Daerah Depok, dan belum lama mengundurkan diri demi berkontestasi politik.
Sebagai penyelenggara negara, keduanya pun rutin melaporkan kekayaannya ke KPK dalam bentuk Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN).
Berikut TribunJakarta rangkum kekayaan kedua Calon Wali Kota Depok ini:
Imam Tak Punya Mobil
Imam melaporkan LHKPN terakhirnya pada 27 Maret 2024 lalu ke KPK untuk kekayaannya pada tahun 2023.
Pada LHKPN, Imam menuliskan kekayaannya sebesar Rp 7.008.096.178.
Dari kekayaan itu, terbesar berupa kepemilikan tanah dan bangunan.
Imam melaporkan kepemilikan empat bidang tanah dan bangunan yang seluruhnya berada di Depok:
1. Tanah dan Bangunan Seluas 200 m2/300 m2 di KAB / KOTA KOTA DEPOK , HASIL SENDIRI Rp. 2.000.000.000
2. Tanah Seluas 200 m2 di KAB / KOTA KOTA DEPOK , HASIL SENDIRI Rp. 1.500.000.000
3. Tanah dan Bangunan Seluas 400 m2/300 m2 di KAB / KOTA KOTA DEPOK , HASIL SENDIRI Rp. 3.000.000.000
| PKS Buka Suara soal Faktor Kekalahan di Pilkada Depok, Masih Mendebat Kejenuhan Warga 20 Tahun |
|
|---|
| Pilkada Telah Usai, GMKI Jakarta Suarakan Masyarakat Kembali Bersatu |
|
|---|
| Ulasan Lengkap Pilkada Depok 2024: Peta Suara 11 Kecamatan, Nasib PKS hingga Alasan Imam-Ririn Kalah |
|
|---|
| Aktivis Pemuda NTT di Jakarta Nilai Pilkada 2024 Kondusif: Tidak Terjadi Hal yang Dikhawatirkan |
|
|---|
| Jenuh dan Karakter Rasional Warga Kota Bekasi Jadi Faktor Rendahnya Partisipasi Pemilih Pilkada 2024 |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.