Pemilu 2024

Gagal Nyalon Tapi Masuk Survei Pilkada, Anies Top of Mind Cagub Jakarta dan Cagub Jabar Terpilih

Anies Baswedan masih masuk survei elektabilitas Cagub Jakarta dan Jawa Barat (Jabar) kendati gagal nyalon di dua wilayah itu.

TRIBUNJAKARTA.COM - Anies Baswedan masih masuk survei elektabilitas Cagub Jakarta dan Jawa Barat (Jabar) kendati gagal nyalon di dua wilayah itu.

Anies memang sempat didukung sejumlah partai, NasDem, PKS, PKB hingga PDIP untuk maju Pilkada Jakarta 2024.

Namun seiring dinamika politik yang terjadi, keempat partai balik arah.

NasDem, PKS dan PKB gabung Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus mengusung Ridwan Kamil-Suswono.

Sedangkan PDIP mengusung dua kadernya, Pramono Anung dan Rano Karno sebagai cagub-cawagub.

Di hari terakhir pendaftaran, 29 Agustus 2024, nama Anies santer disebut akan diusung PDIP untuk jadi Cagub Jabar.

Namun, pada detik akhir, pencalonan itu lagi-lagi gagal.

Kegagalan pencalonan itu rupanya berbekas pada pendukung Anies di Jakarta dan di Jabar. Hal itu dapat terlihat dari hasil survei terbaru dua lembaga.

lihat fotoJika suara tidak sah lebih banyak dari suara sah di Pilkada Jakarta. Gubernur dan Wakil Gubernur yang terpilih ternyata akan mendapat imbas serius.
Jika suara tidak sah lebih banyak dari suara sah di Pilkada Jakarta. Gubernur dan Wakil Gubernur yang terpilih ternyata akan mendapat imbas serius.

Elektabilitas Anies di Jakarta

Elektabilitas Anies di Pilkada Jakarta terekam  pada survei yang dilakukan Proximity Indonesia pada 30 Agustus-6 September 2024.

Pada pertanyaan top of mind atau terbuka tentang siapa saja sosok yang menjadi Cagub Jakarta, hasil survei menunjukkan 6 persen responden warga Jakarta masih menyebut nama Anies.

Sedangkan nama Ridwan Kamil disebut 63,60 persen responden dan Pramono Anung 44,00 persen serta Dharma Pongrekun 24,20 persen.

Beda dengan Anies, Ridwan Kamil, Pramono dan Dharma memang mendaftar jadi Cagub Jakarta.

Tak hanya pada pertanyaan soal popularitas, pada pertanyaan elektabilitas, nama Anies juga masih muncul.

Bahkan tingkat keterpilihannya mencapai 6,70 persen kalahkan cagub Independen Dharma Pongrekun.

Elektabilitas Ridwan Kamil tertinggi dengan 43,60 persen, Pramono Anung 19,40 persen dan Dharma Pongrekun 3,10 persen.

Selain itu, ada nama lain yang juga muncul pada pertanyaan tingkat keterpilihan itu, yakni Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) 2,30 persen dan Rano Karno 0,90 persen.

Sedangkan responden yang tidak menjawab sebanyak 24,00 persen.

Untuk diketahui, survei dilakukan di seluruh wilayah Jakarta yang terdistribusi secara proporsional.

Populasi survei ini adalah seluruh warga Jakarta, yang punya hak pilih dalam pilihan gubernur.

Metode pengambilan data dilakukan melalui wawancara tatap muka terhadap 800 responden yang dipilih menggunakan metode acak bertingkat (multistage random sampling) dengan tingkat kesalahan/Margin of Error 3,46 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.

CEO Proximity Indonesia, Whima Edy Nugroho, menyebut sumber dana penelitian ini adalah mandiri. 

Elektabilitas Anies di Jabar

Terkini, nama Anies masih masuk dalam survei Pilkada Jabar 2024 yang dilakukan Indikator Politik Indonesia.

Gubernur Jakarta 2017-2022 itu disebut sebagian kecil responden sebagai cagub pilihan.

Pada pertanyaan terbuka top of mind soal siapa yang akan dipilih menjadi Gubernur Jabar, nama Anies Baswedan masih muncul.

Survei ini dilakukan pada 2-8 September 2024 dengan melibatkan 1.200 responden yang diambil melalui metode simple random sampling.

Margin of error survei ini sekitar ± 2,9 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen, responden berasal dari seluruh kabupaten dan kota di Provinsi Jawa Barat.

0,2 persen responden memilih Anies jadi Gubernur Jawa Barat jika pemilihan dilakukan sekarang.

Selain Anies, nama Gubernur Jabar 2018-2023 Ridwan Kamil yang maju Pilkada Jakarta juga masih dipilih bahkan dengan prosentase, 2,4 persen.

Sedangkan yang benar-benar top of mind alias jadi pilihan mayoritas responden adalah Dedi Mulyadi, 40,7 persen.

Selain ketiga nama itu, elektabilitasnya secara pilihan terbuka di bawah 2,4 persen.

Pada simulasi yang paling mendekati, yakni empat paslon, hasilnya tidak jauh berbeda:

1. Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan: 77,81 persen

2. Ahmad Syaikhu-Ilham Akbar Habibie: 10,98 persen

3. Acep Adang Ruhiat-Gitalis Dwi Natarina: 2,24 persen

4. Jeje Wiradinata-Ronald Surapradja: 2,24

5. Tidak tahu atau tidak jawab: 6,73 persen.

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved