Sejak Awal Tahun, Ada 3 Kasus Dugaan Pelecehan yang Terjadi di Sekolah Jakarta, Satunya Sampai Hamil
Sejak awal tahun 2024, ada sederet kasus dugaan pelecehan yang menimpa siswi sekolah di Jakarta.
TRIBUNJAKARTA.COM - Sejak awal tahun 2024, ada sederet kasus dugaan pelecehan yang menimpa siswi sekolah di Jakarta.
Namun, dari kasus tersebut, sekiranya ada tiga kasus pelecehan yang lokasi kejadiannya justru di sekolah.
Bahkan salah satu korbannya sampai berbadan dua.
Berikut rangkuman kejadian tersebut yang dirangkum Tribun Jakarta:
1. Guru Seni Budaya di SMK Jakarta Lecehkan Murid
Guru seni budaya berinisial H di sebuah sekolah di Jakarta Utara diduga melecehkan muridnya.
Mirisnya, dugaan pelecehan ini terjadi pada 15 murid gegara H menggunakan otoritasnya sebagai pengajar kesenian.
Seluruh korbannya merupakan murid kelas X yang baru menjalani tahun pertamanya di jenjang SMK.
Pelecehan yang dilakukan H terakhir kalinya dilaporkan oleh salah satu korban pada 3 Oktober 2024 lalu.
"Laporan kami terima dari wakil kepala sekolah, guru, dan siswa pada tanggal 3 Oktober 2024 tentang adanya dugaan pelecehan seksual terhadap siswa pelapor," kata NG, Kepala Sekolah SMK tersebut, Senin (7/10/2024).

H lancar melakukan aksi bejatnya dengan siasat 'hapalan lagu'.
Caranya, H memanggil satu persatu muridnya untuk masuk ke ruangannya.
Berdasarkan informasi yang beredar, H melakukan pelecehan dengan menggesekkan kemaluannya ke korban.
Baik H maupun korban sudah dimintai keterangan oleh kepala sekolah.
Kini, H dibebastugaskan sementara untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
"Hasil pemeriksaan dan agar proses pemeriksaan dapat berjalan dengan lancar, maka saudara H dibebastugaskan sementara dari tugas pokok sehari-hari sebagai pendidik, mengingat saudara H akan menghadapi pemeriksaan lebih lanjut," ucapnya lagi.
Sementara itu, pihak sekolah melakukan pendampingan dan pemulihan psikologis terhadap para korban dengan mendatangkan psikolog.
2. Siswi MTs di Jaksel Dilecehkan Guru
Kasus dugaan pelecehan atau pencabulan kedua tersiar pada Februari 2024 lalu.
Di mana korbannya merupakan siswi MTs di Jakarta Selatan yang masih berusia 13 tahun.
Siswi MTs di Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, diduga menjadi korban pencabulan gurunya.
Peristiwa dugaan pencabulan ini pun telah dilaporkan ke Polres Metro Jakarta Selatan.
Laporan yang dilayangkan oleh seseorang berinisial IY (46) itu teregister dengan nomor LP/B/394/11/2024/SPKT/POLRES METRO JAKSEL/POLDA METRO JAYA, tanggal 7 Februari 2024.
"Iya LP ditangani oleh Unit PPA (Pelayanan Perempuan dan Anak)," kata Wakasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Henrikus Yossi saat dikonfirmasi, Rabu (21/2/2024).
Sayangnya, Yossi belum membeberkan kronologi dugaan pencabulan yang dialami korban.
Dalam LP yang diterima awak media, terlapor dalam kasus dugaan pencabulan ini berinisial AZ.
Oknum guru itu dilaporkan terkait Pasal 76 E Jo Pasal 82 Undang-Undang RI Nomor 17 Tahun 2016 Tentang Perubahan UU RI Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak dan atau Pasal 6 Jo 15 b Undang-Undang RI No. 12 Tahun 2002 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (TPKS).
3. Dugaan Pelecehan Siswi SLB di Jakarta Barat
Dilansir dari Kompas.com, pada bulan Mei 2024 lalu, Polres Metro Jakarta Barat tengah memproses laporan keluarga AS (15), siswi Sekolah Luar Biasa (SLB) di Jakarta Barat, yang diduga diperkosa hingga hamil.
"Sedang kami proses laporannya," ucap Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Metro Jakarta Barat AKP Reliana Sitompul saat dikonfirmasi, Rabu (29/5/2024).
AS diduga diperkosa teman sekelasnya hingga akhirnya mengandung lima bulan.
Ibu AS, R, menuturkan, sang anak mengatakan dengan bahasa isyarat bahwa pemerkosaan terjadi di sekolah.
"Saya kasih dua foto teman sekelasnya, dan dia langsung menunjuk salah satu pelaku," kata R. AS diketahui merupakan seorang tunarungu. Ia juga mengalami keterbelakangan dalam berbicara dan intelektual. Sementara kepala sekolah AS, D, menuturkan, kecil kemungkinan pemerkosaan itu terjadi di dalam sekolah.
Sebab, lima bulan sebelum kehamilan AS terungkap, sekolah tengah meliburkan siswa karena ada ujian akhir semester dan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).
"Di bulan Desember (lima bulan sebelum Mei), dari segi waktu itu kan libur akhir semester," jelas D.
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.