Pemilu 2024
5 Fakta Relawan Cabup Sampang Madura Tewas Dibacok: Kronologi Celurit Berdarah hingga Sikap NasDem
Kasus pembacokan terhadap relawan salah satu paslon Pilkada Sampang, Madura, menghebohkan masyrakat di seluruh Indonesia.
TRIBUNJAKARTA.COM - Kasus pembacokan terhadap relawan salah satu paslon Pilkada Sampang, Madura, menghebohkan masyrakat.
Pasalnya, seluruh wilayah Indonesia juga sedang menggelar hajat Pilkada menentukan pemimpinnya.
Terlebih, video pembacokan tersebut viral di media sosial.
Sementara 10 hari lagi pemungutan suara suara akan digelar, dan hari ini persaingan semakin ketat.
Tentu diharapkan kontestasi politik tidak sampai jatuh korban jiwa.
Berikut TribunJakarta rangkum 5 fakta soal pembacokan relawan salah satu paslon Pilkada Sampang, Madura.
Korban
Korban kasus pengeroyokan menggunakan senjata tajam ini adalah Jimmy Sugito Putra.
Ia merupakan warga sekitar lokasi kejadian, Desa Ketapang Laok, Kecamatan Ketapang, Kabupaten Sampang, Madura.
Jimmy adalah relawan dan saksi dari paslon Pilkada Kabupaten Sampang nomor 2, Slamet Junaidi-Ahmad Mahfudz (Jimad Sakteh).
Pembacokan terhadap Jimmy terjadi setelah kunjungan Cabup Slamet Junaidi ke salah satu kiai di Desa Ketapang Laok, Minggu (17/11/2024) sore.
Kronologi Celurit Berdarah
Sikap Jimmy yang mendukung paslon JImad Sakteh bertentangan dengan mayoritas sikap politik warga di kampungnya yang mendukung paslon nomor 1, KH. Muhammad Bin Muafi Zaini dan H. Abdullah Hidayat.
Pada kunjungan Cabup Slamet ke Ketapang Laok, sempat terjadi cekcok hingga mendatangkan warga.
Sementara, di tengah suasana tidak kondusif, Slamet pergi meninggalkan lokasi.
Ketua DPD Partai Nasdem Sampang, Surya Noviantoro, mengatakan, awalnya rombongan Slamet sempat dicegat.
Namun setelah berunding, akhirnya Slamet bisa bebas pergi.
PKS Buka Suara soal Faktor Kekalahan di Pilkada Depok, Masih Mendebat Kejenuhan Warga 20 Tahun |
![]() |
---|
Pilkada Telah Usai, GMKI Jakarta Suarakan Masyarakat Kembali Bersatu |
![]() |
---|
Ulasan Lengkap Pilkada Depok 2024: Peta Suara 11 Kecamatan, Nasib PKS hingga Alasan Imam-Ririn Kalah |
![]() |
---|
Aktivis Pemuda NTT di Jakarta Nilai Pilkada 2024 Kondusif: Tidak Terjadi Hal yang Dikhawatirkan |
![]() |
---|
Jenuh dan Karakter Rasional Warga Kota Bekasi Jadi Faktor Rendahnya Partisipasi Pemilih Pilkada 2024 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.