Aksi Bersih-bersih Akun Fufufafa Mulai Lagi, Roy Suryo Lihat Kali Ini Upayanya Licik, Mainnya Halus

Pakar telematika, Roy Suryo, yang getol menyelidiki siapa di balik akun Kaskus Fufufafa, kembali mengungkap fakta baru. 

Kolase TribunJakarta
Gibran dan Roy Suryo 

Misteri di balik pemilik akun Kaskus Fufufafa hingga kini masih belum terpecahkan. 

Banyak warga net menuding nama Gibran Rakabuming Raka ialah pemilik akun tersebut. 

Namun, hingga kini belum ada pernyataan resmi dari Wakil Presiden terpilih Pemilu tahun 2024 itu. 

Pengamat politik sekaligus pakar hukum tata negara, Refly Harun, menilai Gibran kini dalam posisi bak memakan buah simalakama alias serba salah.

"Memang ketika Fufufafa ini bocor, itu maju kena mundur kena bagi Gibran Rakabuming Raka," ujar Refly seperti dikutip dari akun Youtubenya yang tayang pada Kamis (21/11/2024). 

Jika Gibran terus bungkam dan tak pernah memberikan klarifikasi terkait akun itu, maka publik akan menilai dia seorang pengecut. 

Namun, sebaliknya, jika Gibran mengakuinya, maka publik tak berarti akan memaafkannya. 

"Kalau dia menghindar terus sementara pembuktian makin memberikan keyakinan dan tidak bisa dibantah maka, orang mengatakan dia pengecut, tidak gentlemen, tidak mau mengakui, tapi kalau dia mengakui maka tidak berarti masyarakat segera memaafkannya," jelasnya. 

Permasalahannya sederhana, kata Refly, publik kadung mencap negatif Gibran Rakabuming Raka, terutama pasca majunya dia menjadi calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto di Pilpres 2024 silam. 

"Masyarakat merasa dilukai dengan kandidasi dia sebagai calon wakil presiden," katanya. 

Bagi publik yang tidak menyukainya, Gibran dinilai maju bukan karena kualitasnya, melainkan karena lobi-lobi politik dari pamannya yang terbukti melakukan pelanggaran kode etik. 

Selain itu, Refly menilai majunya Gibran justru mayoritas didukung oleh elite-elite politik yang merasa diuntungkan dengan kekuasaan bukan rakyat. 

"Tapi coba lihat mayoritas rakyat paling tidak dari suara-suara yang ada di media sosial, berapa banyak yang membela Gibran Rakabuming Raka dan berapa banyak pula yang menghujatnya? Enggak seimbang," katanya. 

Pihak Istana, kata Refly, dinilai mudah sekali dibodohi atau dibohongi oleh hasil survey yang menyebut rakyat puas dengan kepemimpinan Jokowi. 

"Padahal kita tahu bahwa mereka-mereka (rakyat) disurvey itu adalah mereka-mereka yang mudah sekali digerakkan karena ketidaktahuan politik. 

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved