Anak Bunuh Ayah dan Nenek

Cerita Guru Les Anak yang Bunuh Ayah dan Nenek di Lebak Bulus, Pelaku Sempat Ngeluh Dimarahi

Seorang warganet di media sosial X, mengaku sebagai guru les dari MAS (14), pelaku pembunuhan ayah APW (41), dan neneknya.

|

TRIBUNJAKARTA.COM - Seorang warganet di media sosial X, mengaku sebagai guru les dari MAS (14), pelaku pembunuhan ayah APW (41), dan neneknya RM (69) di Taman Bona Indah, Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Sabtu (30/11/2024).

Diketahui MAS tak hanya membunuh ayah dan neneknya, remaja yang duduk di kelas 1 SMA itu juga melukai ibu kandungnya, AP (40).

Melalui akun X @saya160560, sosok yang mengaku sebagai guru tersebut membeberkan sikap MAS selama menjadi murid lesnya.

"Saya kenal ini anak kalau di kelas saya dia ini pintar, dan agak pendiam," ujarnya.

Ia mengatakan kalau pelaku setiap kali masuk kelas seperti tidak punya semangat untuk belajar.

"Padahal setiap kali saya tanya beliau bisa menjawab dengan baik," tulisnya.

Menurut dia, pelaku diminta oleh orang tuanya untuk masuk ke Universitas Indonesia.

"Ini diungkapin orang tua langsung ke saya di awal Oktober. 

Bahkan saya masih ingat orang tuanya ini bahkan membawa hasil psikolog si anak ke saya," kata dia.

Ia mengatakan pelaku sering mengeluh di status WhatssApp karena selalu ditekan untuk belajar.

MAS terakhir terlihat mengeluh setelah sang guru les membagikan nilai try out kepada orangtuanya.

"Gak lama hasil TO saya bagikan si anak buat snap WhatApp mengeluh karena diomelin

Gak lama saya dapat info kejadian yang diluar dugaan," ucapnya.

Sang guru juga mengungkap perilaku aneh pelaku sebelum terjadi peristiwa itu.

"Setiap kali dia masuk kelas saya hanya tiduran sambil ngerjain apa yg saya suruh ke anak2 terkadang sesekali mau tertawa sendiri. 

Saya lebih prefer kalau dia ini depresi," jelasnya.

MAS Mengaku Menyesal

MAS mengaku menyesal setelah membantai keluarganya.

"Iya sangat menyesal yang bersangkutan," kata Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Rahmat Idnal, Senin (2/12/2024).

Bahkan, Ade Rahmat mengungkapkan bahwa sempat menangis saat menjalani pemeriksaan di Polres Metro Jakarta Selatan.

"Iya (pelaku menangis) dan berulang kali mengatakan menyesal," ungkap Kapolres.

Berdasarkan informasi awal yang diperoleh polisi, pelaku tega menghabisi nyawa ayah dan neneknya setelah mendapat bisikan gaib.

"Ya, interogasi awalnya dia merasa dia tidak bisa tidur, terus ada hal-hal yang membisiki dia lah, meresahkan dia seperti itu," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Gogo Galesung seusai olah TKP, Sabtu (30/11/2024) sore.

Nantinya, jelas Gogo, pihaknya bakal melakukan tes kejiwaan terhadap pelaku. 

Polisi juga akan menggandeng Asosiasi Psikolog Forensik (Apsifor) untuk mendalami motif pelaku membunuh ayah dan neneknya.

"Ya, saat ini kami sedang menggandeng APSIFOR ya, untuk melakukan pendalaman motif ya, karena bagaimanapun anak harus didampingi ya, diambil keterangan seperti itu," ujar Gogo.

Gogo Galesung mengatakan, kedua korban diduga dihabisi nyawanya saat sedang tidur.

Kepada polisi, pelaku MAS lebih dulu mengambil pisau di dapur ketika ayah dan ibunya sedang tertidur pulas di kamar.

"Jadi, ini masih kita dalami ya, tapi informasi awal ya, kami dapatkan keterangan dari pelaku, ya ayahnya sedang tidur bersama ibunya, dia turun mengambil pisau. Dari dapur dia naik lagi ke atas dan melakukan penusukan tersebut," kata Gogo.

Gogo mengungkapkan, pelaku lebih dulu menusuk ayahnya. Setelah itu, sang ibu berinisial AP (40) yang terbangun juga ikut ditusuk oleh pelaku.

AP berhasil selamat karena tusukan pelaku tidak mengenai bagian tubuh yang mematikan.

"Ya, jadi ini interogasi awal ya, olah TKP awal ya, dan dikuatkan dengan keterangan dari pelaku. Dia nusuk ayahnya, ibunya bangun, ibunya juga ditusuk juga, tapi mungkin tidak masuk di tempat yang mematikan, setelah itu ibunya teriak," ungkap Gogo.

Korban AP lalu berteriak, sedangkan suaminya lari ke lantai dasar untuk menyelamatkan diri. Mendengar keributan tersebut, sang nenek terbangun dan keluar dari kamar.

"Ayahnya lari sampai dengan bawah ya, setelah itu neneknya keluar. Diduga neneknya juga ditusuk saat keluar," ujar Kasat Reskrim.

Sebelumnya, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan, pelaku langsung meninggalkan rumah setelah menghabisi nyawa kedua korban.

"Saksi T (petugas sekuriti) melihat pelaku saat itu awalnya berjalan kaki dengan cepat di Taman Blok A Perumahan Taman Bona Indah," kata Ade Ary.

Petugas sekuriti lainnya berinisial A kemudian berteriak memanggil pelaku. Namun, saat itu pelaku MAS berusaha melarikan diri.

"Saksi A memanggil pelaku dan tiba-tiba pelaku berlari ke arah lampu merah Karang Tengah," ungkap Kabid Humas.

Setelahnya, petugas sekuriti berinisial T dan G mengejar dan menangkap pelaku.

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved