Viral di Media Sosial
Kasus Hina Penjual Es Teh Masih 'Anget', Video Gus Miftah 2 Tahun Lalu Beredar, Ejek Yati Pesek
elum juga reda amarah publik terhadap candaan kasarnya terhadap Sunhaji, beredar lagi video yang berisi guyonan Miftah ke Yati Pesek.
TRIBUNJAKARTA.COM - Miftah Maulana Habiburrahman atau biasa dipanggil Gus Miftah beberapa hari ini menjadi sasaran kemarahan publik di media sosial.
Pasalnya, kata-kata umpatannya kepada Sunhaji, penjual es teh, memantik amarah dan kritik publik.
Namun, belum juga reda amarah publik terhadap candaan kasarnya terhadap Sunhaji, beredar lagi video yang berisi guyonan sang pendakwah terhadap pesinden legendaris tanah air, Yati Pesek.
Kemarahan publik pun kian menjalar.
Figur Gus Miftah terus menjadi sasaran tembak publik yang emosi di media sosial.
Candaan kasar itu berawal ketika Gus Miftah dan pesinden, Yati Pesek berada dalam satu panggung acara wayang.
Setelah para pengrawit dan sinden selesai memainkan lagu Bajing Loncat, Gus Miftah lalu membuat guyonan lagu itu kepada Yati Pesek.
"Ini tadi lagunya Bajing Loncat. Bajingannya ini saya ajak naik (panggung)," kata Gus Miftah mengejek Yati Pesek.
"Kok saya dibilang bajingan," kata Yati Pesek.
"Kan lagunya "Bajing Loncat" dan bude naik kan pas," kata Gus Miftah.
Yati Pesek awalnya mau menjadikan Gus Miftah sebagai gurunya meski usianya terpaut jauh dengannya.
Namun, ia tak menyangka mendengar ucapan Gus Miftah.
"Ini di sini kamu meski lebih muda mau aku jadikan guru lho," katanya.
Gus Miftah pun langsung melanjutkan guyonannya yang dinilai banyak orang kasar.
"Saya itu bersyukur Bude Yati itu jelek, milih jadi sinden, kalau cantik jadi lont*," kata Gus Miftah diikuti tawa penonton.
Mendengar ucapan itu, Yati Pesek tidak ikut tertawa.
Terlihat dari raut mukanya, ia marah.
Ia kaget mendengar Miftah yang berbicara kasar seperti itu.
"Sekarang kok gini omonganmu, oh untung Gus, Gus, kamu sekarang di sini tapi bukan ustaz ya, bukan ustaz ya Kyai juga bukan," ujar Yati Pesek.
Namun, Gus Miftah tak peka dengan ucapan Yati Pesek.
"Ya kan menyesuaikan, kalau (diundang) jadi dalang, ya jadi dalang," katanya.
"Lek Warseno (berbicara ke dalang wayang kulit), ini anak muda (Gus Miftah) jangan-jangan ini jatuh cinta sama saya. Jadi ngomongnya jadi gitu," kata Yati Pesek.
Mendengar itu, Gus Miftah kembali melontarkan candaan yang kasar terhadap perempuan yang lebih tua.
"Tadinya mau saya seriusin Pak de (Warseno). Tapi, saya khawatir mati duluan, saya bisa keracunan. Soalnya 'susunya' udah kedaluwarsa," katanya diikuti tawa penonton lagi.
"Ngawur," balas Yati Pesek.
Video lawas
Dari penelusuran TribunJakarta.com, video viral ini berasal dari akun Youtube Gus Miftah Official.
Video viral itu pertama kali tayang dua tahun silam, pada 5 Maret 2022.
Banyak netizen yang mengunggah kembali video tersebut di akun media sosialnya di X (dulu Twiiter).
Salah satunya, video itu dibagikan oleh akun @addtaufiq di X.
Akun tersebut membagikan video percakapan Gus Miftah dengan Yati Pesek di panggung berdurasi 1 menit 35 detik.
Ia geram dengan pemilik pondok pesantren Ora Aji tersebut yang bermulut kasar.
"Maaf, saya tidak ada intensi apa pun ke Pak Miftah. Tapi saya ingin bertanya ke Bpk. Presiden @prabowo
: kenapa orang seperti Pak Miftah diangkat jadi Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama? Video terlampir ini menimbulkan pertanyaan serius ttg kredibilitasnya ," tulisnya.
Warga net pun kembali mengecam tindakan sang pendakwah yang kelewat batas.
"Memang, lisan kita tuh suka nyeletuk sesuatu yang "biasa" kita ucapin... Isi pikiran dan hati kita... Itu pelecehan seksual loh. Juga, nggak pantes bilang jelek ke perempuan. Merasa normal, padahal pelecehan, penghinaan," tulis @Ariestanabirah.
"Pdhl sdh dijwb Ibu yatinya "suaramu saiki kok elek ta" ( suaramu skrng kok jelek sih..) tp dlm istilah jawa bukan merujuk suara ketika bernyanyi, tp ketika berbicara. Dari raut wajah Bu yati jg sdh terlihat sngt tersinggun," tulis @mereduzinopr.
"Mmg udah gak bisa ditolong mulut Miftah, rusak dari lahir. Merendahkan org lain apalagi kaum perempuan spt seniman senior Yati Pesek ini sdh sgt keterlaluan, sbg aktivis perempuan & DPR mbak @RahayuSaraswati
hrs bersikap merebaknya guyonan sampah model Miftah spt ini," tulis @edjoy12.
Rendahkan istri penjual es teh
Gus Miftah ternyata tak hanya menghina Sunhaji, seorang penjual es teh saat sedang berceramah di Magelang, Jawa Tengah.
Ia dinilai juga mengolok-olok istri penjual es teh tersebut.
Hal itu terungkap dari video ceramah Gus Miftah dengan versi yang lebih panjang.
Gus Miftah menyebut istri penjual es teh mendadak hamil saat ditinggal suami berjualan.
Perkataan itu juga memantik amarah netizen.
"Kira-kira kalau hujan, doanya tukang es dijabah tidak? Tetap saja dikabulkan dalam bentuk yang lain."
"Esnya enggak laku tapi badannya sehat, pulang-pulang istrinya hamil. Itu juga nikmat," katanya.
"Kok ditinggal jualan es istri bisa hamil? Kan banyak terjadi di mana-mana," ujar Gus Miftah.
Pengamat politik sekaligus pakar hukum tata negara, Refly Harun menyebut bahwa Gus Miftah juga merendahkan harkat dan martabat kaum perempuan.
"Dia tidak hanya menghina penjual teh, dia juga sangat bias gender loh. 'Yang tadi pulang-pulang istri hamil, kok bisa kan banyak kejadian'. Itu kan menunjukkan penghinaan. Seolah-olah dia ingin mengatakan bahwa ya ada istri yang hamil ketika suaminya bekerja," ujar Refly seperti dikutip dari akun Youtube-nya yang tayang pada Rabu (4/12/2024).
Ia mengkritisi Gus Miftah yang tidak mampu mengontrol kata-katanya di ruang publik.
"Padahal fungsinya dia utusan khusus Presiden, satu dari 270 juta rakyat Indonesia untuk toleransi beragama dan pembangunan sarana ibadah dan lain sebagainya, baik nasional maupun internasional," katanya.
Refly Harun pun menilai bahwa Gus Miftah layak untuk dicopot bukan dijerat dengan UU ITE pasal penghinaan.
"Enggak setuju saya, apa-apa pasal penghinaan, dicopot udah bener menurut saya. Miftah Ini pelajaran bagi kita jangan suka melecehkan orang lain apalagi orang itu powerless tidak memiliki jabatan, rakyat kecil," pungkasnya.
Minta maaf
Atas kejadian itu, Gus Miftah juga menyampaikan permintaan maaf atas ucapannya yang mengolok-olok pedagang es teh.
Ia mengaku kerap bercanda dengan siapa pun.
"Maka untuk itu, atas candaan kepada yang bersangkutan, saya akan meminta maaf secara langsung. Dan mudah-mudahan dibukakan pintu maaf untuk saya," kata dia.
Gus Miftah pun mengaku akan introspeksi diri setelah perkataannya yang menghina pedagang es teh viral di media sosial dan menuai kritik dari warganet.
"Saya juga meminta maaf pada masyarakat atas kegaduhan ini, yang merasa terganggu dengan candaan saya, yang dinilai oleh masyarakat mungkin berlebihan, untuk itu saya minta maaf," kata Gus Miftah.
"Ini juga merupakan introspeksi bagi saya untuk lebih berhati-hati berbicara di depan publik dan masyarakat," ujar dia.
Tanggapan pihak istana
Menanggapi hal itu, Juru bicara (jubir) Kantor Komunikasi Kepresidenan, Ujang Komarudin memuji Miftah Maulana yang akhirnya meminta maaf kepada Sunhaji setelah mengoloknya.
Ujang mengatakan apa yang dilakukan Miftah Maulana menjadi wujud yang bersangkutan berjiwa besar.
"Pertama, Miftah Maulana sudah meminta maaf kepada korban dan masyarakat. Ini kan sebuah keinginan yang tulus bahwa yang bersangkutan berjiwa besar mengakui kesalahan dan kekeliruan yang bisa saja tidak disengaja," katanya dikutip dari YouTube Liputan6, Rabu (4/12/2024).
Berkaca dari peristiwa ini, Ujang mengungkapkan bahwa Sekretaris Kabinet (Seskab), Mayor Teddy Indra Wijaya sudah mewanti-wanti kepada para pejabat agar berhati-hati dalam berucap dan bertindak.
Di sisi lain, dia mengatakan peristiwa yang dialami Miftah Maulana ini bisa menjadi evaluasi bagi seluruh pejabat negara agar selalu berhati-hati dalam berucap di depan publik.
"Pembicaraannya haruslah sesuai dengan koridor-koridor yang sudah ditentukan. Jadinya, harus ada norma-norma yang harus diikuti ketika sudah menjadi pejabat negara," jelasnya.
"Masalah ini harus kita kelola dengan baik, harus kita jaga, sehingga betul-betul masyarakat harus tetap nyaman, aman, dan hidup seperti biasa saja," sambung Ujang.
Ujang juga menjelaskan peran yang sedang dilakukan Miftah Maulana dalam kegiatan ceramah tersebut.
Ia menilai Miftah Maulana tengah sebagai pendakwah alih-alih tengah menjadi seorang Utusan Khusus Presiden.
Pasalnya, acara tersebut diduga digelar di sebuah pondok pesantren (ponpes).
"Tetapi kalau kita lihat, persoalannya Miftah Maulana, ceramahnya itu kan di pesantren, di tengah masyarakat."
"Ya, kelihatannya posisinya, pakaiannya juga, di panggung, posisi ceramahnya dan audiensnya, itu saya meyakini yang bersangkutan berposisi sebagai ulama yang sedang memberikan ceramah," jelas Ujang.
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
SOSOK Annisa Yudhoyono, Alumnus S1 Jurusan Tersusah di FE Unpad: Lulusannya Paling Sial Jadi Menteri |
![]() |
---|
Bendera Jolly Roger One Piece Bentuk Kritik ke Pemerintah, Dulu Anies Baswedan Disebut Nakama Sejati |
![]() |
---|
6 Fakta Terbaru Penumpang Lion Air Teriak Bom di Pesawat: Kini Jadi Tersangka, Emosi Pelaku Disorot |
![]() |
---|
5 Fakta Mural One Piece Jelang HUT RI di Sragen Terpaksa Dihapus, Ini Pengakuan si Pembuatnya |
![]() |
---|
Niat Melamar Kerja Malah Kena Tilang, Sarif Masuk ke Tol Jakarta-Cikampek Karena Ikuti Google Maps |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.