Siswa SMA Korban Bullying Senior

Senior yang Aniaya Siswa SMAN 70 Jakarta Niat Bikin Geng, Minta Setoran Rp 50 Ribu ke Junior

Kepala SMAN 70 Jakarta, Sunaryo membeberkan pengakuan para pelaku yang menganiaya adik kelasnya di toilet sekolah.

Tribunnews
Lokasi SMAN 70 Jakarta di Jalan Bulungan Blok C Nomor 1, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Beberapa kali kasus penganiayaan atau buliying senior terjadi di sekolah tersebut dan terkini kasus pengeroyokan senior terhadap junior. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim

TRIBUNJAKARTA.COM, KEBAYORAN BARU - Kepala SMAN 70 Jakarta, Sunaryo, diperiksa polisi sebagai saksi terkait kasus dugaan bullying terhadap siswa kelas X berinisial ABF, Rabu (18/12/2024).

Dalam pemeriksaan hari ini, Sunaryo membeberkan pengakuan para pelaku yang menganiaya korban di toilet sekolah.

"Ya, pemeriksaannya tentang klarifikasi apa yang sudah dilakukan oleh anak-anak kelas XII terhadap anak kelas X. Tentang membuka pengakuan-pengakuannya gitu ya, ternyata memang ya kondisinya seperti itu," kata Sunaryo di Polres Metro Jakarta Selatan.

Sunaryo mengungkapkan, para pelaku berinisial F alias C, A, B, M, dan R mengaku ingin membuat geng di sekolah.

"Kalau dari perjanjian yang pernah dibuat oleh si pelaku, dia pernah ingin membuat geng gitu kan. Tapi kan sudah sempat kita panggil dan kita bikin surat perjanjian," ungkap dia.

Di dalam geng tersebut, para pelaku yang merupakan siswa senior diduga meminta setoran uang Rp 50 ribu kepada juniornya termasuk korban.

Jika menolak, mereka akan mengambil paksa handphone (HP) dan sepatu korban.

"Mereka sebenarnya berteman, cuma kan yang satu kelas X, yang satu kelas XII. Nah, terus salah satunya tadi ya dimintain uang itu," ujar Sunaryo.

"Jadi itu, kalau dia mau handphone-nya kembali, harus kasih uang Rp 50 ribu, dia (korban) nggak sanggup," imbuh dia.

Adapun SMAN 70 Jakarta telah mengambil sikap terkait kasus dugaan bullying terhadap siswa berinisial ABF.

Lima siswa senior berinisial F alias C, A, B, M, dan R yang diduga menganiaya korban dikeluarkan dari sekolah.

"Apapun yang terjadi, tata tertib sekolah tetap kita terapkan, dan sudah kita arahkan untuk dipindahkan ke satuan pendidikan lain," kata Sunaryo.

Sunaryo menuturkan, lima siswa tersebut bakal resmi dipindahkan ke satuan pendidikan lain per tanggal 20 Desember 2024.

Menurut dia, pihak sekolah sudah menyampaikan informasi tersebut kepada masing-masing orangtua pelaku.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved