"Takut Ngantuk" Sesal Sopir Mabuk Sabu Tabrak 1 Keluarga di Pekanbaru, Terkuak Korban Beri Pertanda

Antoni Romansyah (44) sopir mabuk sabu yang tewaskan satu keluarga di Pekanbaru menyesal. Korban seperti beri pertanda.

Lidia Ristiawati Putri (25) kekasih Antoni ternyata berencana akan memberikan kado bagi anaknya .

Lidia adalah orang Sukabumi . Saat kejadian kecelakaan, ia hendak pulang ke kampung halamannya.

Ia tengah bersama dua pria yang merupakan orang Palembang .

Namun, naas, belum lagi rencananya dinyatakan untuk memberikan hadiah untuk anaknya, mobil yang ditumpanginya terlibat kecelakan di Pekanbaru.

Wajar saja kemudian Lidia begitu syok dan panik. Namun , mau tak mau kini ia harus berursan dengan hukum. 

Ia turut diperiksa polisi karena positif mengkonsumsi narkoba

Sementara itu, dilihat di akun sosial medianya, anaknya baru saja berulang tahun.

Putri pertamanya berulang tahun ke-8 pada 23 Desember 2024.

"Heppy besday anak gadis ku  23-12-2016 yg ke 8 tahun panjang umur sehat selalu syg jadi ank yg soleh dan jdi kebanggaan bunda ya doa terbaik pkonya syg," tulis Lidia.

Ia pun menjanjikan akan memberikan kado dan perayaan ulang tahun jika sudah pulang ke Sukabumi.

"Kado sma di rayain nya bsok ya nak ank gadis ku anak pertamaku beşok bunda pulang kita Rayain ya nak," tulisnya.

Rupanya beberapa tetangga Lidia Ristiawati Putri mengaku tak menyangka jika Lidia senekat itu.

Padahal Lidia memiliki anak, sementara sang ibu tengah sakit.

Hal ini diungkapkan oleh Lidia ketika diinterogasi oleh polisi.

Lidia, mengaku saat kejadian sedang bermain ponsel. Lidia mengaku dirinya sedang menelpon anaknya.

"Saya sih waktu itu lagi ngobrol sama anak di kampung, karena mamah saya sakit-sakitan," kata Lidia.

Setelah itu, ia baru menyadari kalau mobil yang ditumpanginya menabrak satu keluarga.

"Tiba-tiba udah tak, kayak gitu aja," kata Lidia dengan santai.

Saat ditanya apakah Antoni mengambil jalan orang lain, ia pun seperti tak yakin.

"Iya mungkin, soalnya udah kejadian waktu saya lagi nelepon," katanya lagi.

Pun saat ditanya apakah mobil melaju dengan kecepatan tinggi, Lidia lagi-lagi tidak menjawab pasti.

"Bisa jadi, soalnya saya tidak merhatiin banget, Pak. Lagi nelepon anak," jawabnya.

Pesan Terakhir Korban

Anton Sujarwo (30) tewas ditabrak pengemudi mobil Calya di Pekanbaru pada Rabu (1/1/2025) pagi.

Saat itu, Ia membonceng  istri Afrianti (42) dan Aditia Aprilio Anjani (10) anak laki-lakinya.

Akibat kecelakaan itu, Anton beserta istri dan anaknya meninggal dunia.

Seolah perpisahan, Anton Sujarwo mengirim beberapa pesan ke teman-temannya sebelum kecelakaan di Pekanbaru.

Seminggu sebelum kejadian, ia sempat mengirim pesan kepada beberapa temannya. Anton rupanya mengajak teman-temannya untuk mancing bersama.

Terlihat Anton mengirim foto ikan hasil pancingannya.

"Gas lah, 2 joran 50rb bg hari biasa, hari lai gak tau awak," tulis Anton di pesan WhatsApp.

Rupanya chat itu jadi pesan terakhir Anton sebelum meninggal dunia.

"Innalillahi wa innalilahi rojiun Nggak nyangka bg Baru Minggu Patang Abang nio ngajak manciang Itu chat WhatsApp terakhir bang," tulis akun Rinaldi Nur.

Rupanya bukan hanya Rinaldi saja yang dihubungi oleh Anton, beberapa temannya juga.

"Banyak teman2 yg di chat almarhum mungkin itu kenang2an dari almarhum sebelum meninggal," tulis akun Insrinsyah Ginting.

Kepergian Anton Sujarwo dan keluarga meninggalkan banyak cerita.

Satu tetangga Anton, Rio mengaku bahwa Anton dan keluarga sempat ikut jalan-jalan dengan warga di Perumahan Garuda Permai II, Kelurahan Air Putih, Kecamatan Tuah Madani.

Mereka sempat pergi berwisata ke Desa Wisata Gema, Kabupaten Kampar pada akhir pekan kemarin.

Rio mengaku keluarga tersebut biasanya tampak ceria dalam keseharian. Namun pada saat berwisata kemarin mereka tampak berbeda.

"Biasanya mereka ceria dan suka bercanda dengan kami, tapi kemarin beliau tampak berbeda," ujarnya kepada Tribunpekanbaru.com.

Menurutnya, almarhum Anton dan Afrianti terbilang suka bercengkrama dengan warga di perumahan itu. Tapi sikap keduanya berbeda dibanding biasanya.

Rio tidak menyangka bahwa ternyata itu pertanda bahwa kedua orang itu bakal pergi untuk selamanya. Ia juga terkejut saat mendapat kabar ketiganya meninggal dunia.

Pemakaman korban kecelakaan yang merupakan satu keluarga ini menimbulkan duka bagi warga di perumahan itu.

Ratusan pelayat mengantarkan ketiga korban dari rumah duka menuju tempat peristirahatan terakhirnya. (Tribunpekanbaru.com)

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved