Gebrakan Sang Pemimpin

Pramono Anung Pastikan Tak Jadikan Eks Gubernur Jakarta Sebagai Penasihat, Akui Sudah Bertemu Jokowi

Gubernur Jakarta terpilih Pramono Anung memastikan tak akan menjadikan eks Gubernur Jakarta sebagai penasihat usai dilantik sebagai pemimpin daerah.

TribunJakarta.com/Dionisius Arya Bima Suci
PRAMONO SAMBANGI BALAIKOTA - Gubernur terpilih Pramono Anung bersama Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi saat ditemui di Balai Kota Jakarta, Selasa (4/2/2025). Gubernur Jakarta terpilih Pramono Anung memastikan tak akan menjadikan eks Gubernur Jakarta sebagai penasihat usai dilantik sebagai pemimpin daerah. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci


TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Gubernur Jakarta terpilih Pramono Anung memastikan tak akan menjadikan eks Gubernur DKI Jakarta sebagai penasihat usai dilantik sebagai pemimpin daerah.

Sampai saat ini, ia juga menyebut hubungannya dengan para mantan Gubernur DKI Jakarta masih terjalin cukup baik.

Teranyar, Pram mengaku sempat bertemu dengan Joko Widodo di suatu acara pesta pernikahan.

“Saya hampir setiap waktu berkomunikasi dengan semua gubernur, dengan bang Yos, termasuk pak Anies, pak Ahok, bang Foke,” ucapnya saat ditemui di Balai Kota Jakarta, Selasa (4/2/2025).

Meski demikian, Pram mengaku bakal tetap meminta pendapat atau masukan dari para eks Gubernur DKI Jakarta itu ketika nanti menjadi pemimpin.

“Jadi untuk urusan itu saya tidak mau ada barrier, ada batasan. Saya lebih berkeinginan beliau-beliau ini pasti akan kami minta bantuan, minta tolong, minta saran, minta pendapat, bagi saya hal yang biasa. Jadi, bagi saya itu akan saya lakukan,” ujarnya.

Ia memastikan tak akan menggunakan Tim Gubernur Untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) saat memimpin Jakarta pada periode 2025-2030.

Alih-alih menggunakan TGUPP seperti era Gubernur Anies Baswedan, mas Pram justru lebih memilih menggunakan tujuh staf khusus (stafsus) seperti yang diatur dalam UU Nomor 2 Tahun 2024 tentang Daerah Khusus Jakarta (DKJ).

“Saya akan mentaati aturan perundang-undangan bahwa mempunyai tujuh staf khusus, ya saya akan punya tujuh staf khusus, tapi tentunya ada staf ahli, dan saya tidak akan menggunakan atau tidak memakai apa yang disebut dengan TGUPP,” ucapnya saat ditemui di Balai Kota Jakarta, Selasa (4/2/2025).

Pram pun memastikan, ketujuh orang stafsus yang akan membantunya bertugas di Jakarta ini nantinya bakal direkrut dari kalangan profesional.

Tak untuk membantu Pram bekerja, ketujuh staf ini juga akan membantu Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno alias Si Doel dalam bekerja.

“Stafsus ini tugas utamanya adalah membantu gubernur dan wagub. Orangnya tentunya bukan ASN, asa nanti yang sehari-hari ngurus saya, ngurus bang Rano, tetapi beberapa profesional. Saya lebih percaya memakai profesional,” ujarnya.

Ia pun berharap ketujuh stafsus itu dapat membantu dirinya dan Si Doel dalam menjalankan tugas memimpin Jakarta selama lima tahun ke depan.

“Saya memang ingin lebih yang fungsional, karena saya meyakini birokrasi pemerintah di Jakarta ini salah satu birokrasi pemerintah yang sudah binen, sudah kuat,” kata dia.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved