Kasus DBD di Jakarta Timur Tembus 141 Bulan Januari-Februari 2025,Kramat Jati Paling Tinggi 27 Kasus

Sudin Kesehatan Jakarta Timur mencatat terdapat 141 kasus warga terjangkit demam berdarah dengue (DBD) selama bulan Januari-Februari 2025.

Penulis: Bima Putra | Editor: Wahyu Septiana
Shutterlock
141 KASUS DI JAKTIM - Gambar ilustrasi demam berdarah dengue (DBD). Sudin Kesehatan Jakarta Timur mencatat terdapat 141 kasus warga terjangkit demam berdarah dengue (DBD) selama bulan Januari-Februari 2025. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, JATINEGARA - Sudin Kesehatan Jakarta Timur mencatat terdapat 141 kasus warga terjangkit demam berdarah dengue (DBD) selama bulan Januari-Februari 2025.

Kepala Sudin Kesehatan Jakarta Timur, Herwin Meifendy mengatakan jumlah kasus DBD tersebut berdasar hasil pendataan dilakukan pada 10 kecamatan dan 65 kelurahan.

"Sejauh ini tidak ada pasien DBD di Jaktim yang meninggal dunia. Mereka dirawat dan sembuh," kata Herwin Meifendy saat dikonfirmasi di Jatinegara, Jakarta Timur, Jumat (14/2/2025).

Bila dirinci per kecamatan maka jumlah kasus DBD di Kecamatan Kramat Jati sebanyak 27 kasus, Ciracas 19 kasus, Pasar Rebo 19 kasus, Cipayung 17 kasus, Matraman 15 kasus.

Kemudian Kecamatan Pulogadung 14 kasus, Kecamatan Jatinegara 11 kasus, Kecamatan Duren Sawit delapan kasus, Kecamatan Makasar delapan kasus, dan Kecamatan Cakung tiga kasus.

"Yang perlu diwaspadai adalah nyamuk Aedes Aegypti ini menggigit manusia pada jam aktif yaitu pukul 08.00 WIB hingga 10.00 WIB, dan pukul 15.00 WIB sampai 17.00 WIB," ujarnya.

Pun terdapat 141 kasus, jumlah kasus di Jakarta Timur masih lebih rendah dibanding jumlah kasus DBD pada periode sama di Jakarta Barat yang mencapai 201 kasus, Jakarta Selatan 180 kasus.

TikToker Vadel Badjideh resmi ditahan di Rutan Polres Metro Jakarta Selatan. Gesturnya disorot karena masih bisa cengengesan, ia pun menampilkan respons tak biasa saat disinggung Lolly.
TikToker Vadel Badjideh resmi ditahan di Rutan Polres Metro Jakarta Selatan. Gesturnya disorot karena masih bisa cengengesan, ia pun menampilkan respons tak biasa saat disinggung Lolly.

Herwin menuturkan guna mencegah penularan DBD akibat gigitan Aedes Aegypti, warga diimbau rutin melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) minimal dua kali dalam sepekan.

Yakni dengan menguras tempat penampungan air, mengubur barang-barang bekas, dan menutup tempat penampungan air yang menjadi tempat berkembang biak Aedes Aegypti.

"Jika ada warga yang terkena DBD maka harus cepat dilakukan penyelidikan epidemiologi (di lingkungan tempat tinggal). Jika hasilnya positif maka harus dilakukan pengasapan," tuturnya.

(TribunJakarta)

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel https://whatsapp.com/channel/0029VaS7FULG8l5BWvKXDa0f.

Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved