Gebrakan Sang Pemimpin
Apel Perdana di Monas, Pidato Pramono Anung Bikin Pasukan Oranye di Jakarta Heboh
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung memberikan arahan dalam apel siaga yang digelar di Plaza Selatan, Monas, Jakarta Pusat, Kamis (20/2/2025) sore.
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Wahyu Septiana
Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Mengenakan pakaian dinas harian Pemprov, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung memberikan arahan dalam apel siaga yang digelar di Plaza Selatan, Monas, Jakarta Pusat, Kamis (20/2/2025) sore.
Pram berdiri di podium didampingi Wakil Gubernur Rano Karno dan Sekda Marullah Matali.
Dalam arahannya, ucapan Pramono banyak membuat anggota PPSU yang menjadi peserta bertepuk tangan heboh.
Pantauan TribunJakarta.com, pasukan PPSU dari lima kotamadya Jakarta memang menjadi anggota terbanyal dalam apel siaga di Monas.
Mereka berbaris di sisi kanan dan kiri peserta apel.
Selain PPSU, apel siaga juga diikuti pasukan hijau Dinas Pertamanan dan Hutan Kota, pasukan kuning Dinas Bina Marga, pasukan biru Dinas Sumber Daya Air.
Kemudian petugas Damkar, Dinas Sosiall, Dinas Perhubungan, Satpol PP dan BPBD.

Membuka pidatonya, Pram pun menyapa satu per satu pasukan yang menjadi peserta apel.
Karena jumlahnya terbanyak, jelas saja suara dari pasukan oranye atau PPSU yang paling kencang.
Bahkan, ada yang sampai melemparkan topinya ke udara. Rupanya, hal itu dilihat oleh Pram.

"Saking siapnya sampai ada yang topinya diangkat ke atas. Coba kalau saya tahu orangnya pasti saya ajak foto. PPSU atau juga yang disebut dengan pasukan oranye," kata Pram yang dijawab dengan teriakan siap dan tepuk tangan dari PPSU.
Pram kemudian menyampaikan bahwa dalam pemerintahannya, ia tidak akan mengeluarkan kebijakan evaluasi per tahun bagi anggota PPSU seperti yang berlaku saat ini.
"Saudara-saudara sekalian, nanti kami akan memberikan kemudahan. Saudara tidak perlu dievaluasi setiap tahun," kata Pram.
Tak ayal pernyataan itu kembali membuat PPSU heboh dan bertepuk tangan.
Namun, Pram menegaskan bahwa ia akan bertindak tegas bagi PPSU yang tidak bersikap tegas.
"Tetapi, bagi PPSU Pasukan Oranye yang tidak semangat bekerja, tidak rajin bekerja sesuai dengan kontrak ataupun perjanjian yang dibuat dengan saudara-saudara, maka konsekuensinya juga ada," ujar Pram.
"Saya akan betul-betul membuat saudara nyaman bekerja, tetapi saudara harus rajin bekerja," lanjutnya.
Tak berhenti di situ, Pram kembali menyinggung nasib PPSU dalam pidatonya. Kali ini, soal jaminan hari tua (JHT) bagi mereka.
"Dan sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur, bersama juga dengan Pak Sekda, kami pasti akan memperhatikan Saudara-saudara sekalian. Terutama pasukan oranye, pertanyaan paling mendasar adalah bagaimana hari tuanya?," papar Pram.
Sebelumnya, dalam rapat paripurna perdana, Pram juga menegaskan bahwa ia akan mempermudah syarat pendidikan untuk PPSU yakni cukup lulusan SD.
Sebab, Pram menyebut yang menjadi syarat utama adalah mereka mau bekerja keras.
Tanggapan PPSU
Sejumlah petugas PPSU pun mengaku senang mendengar pidato dari Pram itu.
Bagi mereka, apa yang disampaikan Pram adalah harapan segar untuk kesejahteraan mereka.
"PPSU kan emang belum ada JHT nih. Ya harapannya itu aja semoga ada jaminan hari tuanya," kata Chaerul PPSU Kelurahan Cawang, Jakarta Timur.
Hal senada disampaikan Marzuki, PPSU dari Kelurahan Pasar Baru. Mendengar ucapan Pram membuatnya menjadi lebih semangat dalam bekerja utamanya karena Gubernur berjanji tak perlu ada evaluasi tiap tahun.
"Kita mah kerja yang baik-baik aja dan tetap semangat," kata Marzuki.
(TribunJakarta)
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel https://whatsapp.com/channel/0029VaS7FULG8l5BWvKXDa0f.
Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.