Gebrakan Sang Pemimpin
Dedi Mulyadi Langsung Copot Kepsek SMAN 6 Depok, Sosoknya Pernah Resmikan Sekolah Anti Korupsi
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi langsung mencopot Kepala Sekolah SMAN 6 Depok Siti Faizah. Siti pernah jadi sorotan pada tahun 2022.
TRIBUNJAKARTA.COM - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi langsung mencopot Kepala Sekolah (Kepsek) SMAN 6 Depok setelah dilantik Presiden RI Prabowo Subianto pada hari ini, Kamis (20/6/2025).
Dedi Mulyadi mencopot Kepala Sekolah SMAN 6 Depok lantaran tetap memberangkatkan siswanya untuk pergi study tour ke Jawa Timur.
Terkuak sosok Kepala Sekolah SMAN 6 Depok Siti Faizah pernah menjadi sorotan pada tahun 2022.
Siti pernah meresmikan SMAN 6 Depok sebagai sekolah anti korupsi pertama di Jawa Barat.
Lantas bagaimana rekam jejak Siti Faizah?
Siti Faizah telah beberapa kali pindah sekolah guna mengabdi sebagai kepala sekolah.
Siti Faizah pernah menjadi kepala sekolah di SMAN 10 Depok.
Selanjutnya di tahun 2020 hingga 2022, Siti Faizah didapuk menjadi kepala sekolah di SMAN 2 Kota Depok.
Berikutnya, Siti Faizah dipindahkan ke SMAN 6 Depok sejak tahun 2022 hingga tahun 2025.
Sosok Siti Faizah sempat jadi sorotan di tahun 2022 saat SMAN 6 Depok terpilih sebagai sekolah anti korupsi.
"Bagaimana membangun semangat anti korupsi untuk semua warga SMAN 6? Untuk peserta didik, apa sih yang dilakukan dari sekolah kepada peserta didik untuk membangun peserta didik mempunyai jiwa integritas anti korupsi? selain pembelajaran akademik yang memberikan materi anti korupsi di semua mata pelajaran. Bapak ibu guru memberikan beberapa contoh anti korupsi baik mata pelajaran eksak, maupun mata pelajaran sosial," ungkap Siti Faizah dalam kanal Youtube-nya.
Terkait dengan kabar pencopotannya dari jabatan kepala sekolah SMAN 6 Depok, Siti Faizah belum angkat bicara.

Dedi Copot Kepsek SMAN 6 Depok
Dikutip dari Kompas.com, diketahui sebanyak 347 siswa SMAN 6 Depok tetap berangkat menuju Surabaya, Jawa Timur, dalam rangka Kunjungan Objek Belajar (KOB) selama delapan hari hingga Senin (24/2/2025).
Keputusan ini tetap dilakukan meski Gubernur terpilih Jawa Barat Dedi Mulyadi mengimbau agar SMAN 6 Depok meniadakan study tour melalui akun Instagram pribadinya.
“Semuanya ikut. Seluruh siswa ada 347 orang, itu dari kelas 11 semua (total 9 kelas),” ucap Humas SMAN 6 Depok, Syahri Muhammad, saat ditemui Kompas.com, Selasa (18/2/2025).
Syahri menyampaikan, program ini tetap dilakukan karena memperoleh persetujuan wali murid, komite sekolah, dan pihak sekolah dalam rapat darurat pada Minggu (16/2/2025).
“Soalnya kemarin jaraknya cuma satu hari dari video viral milik Pak Dedi ke hari keberangkatan (Senin),” ungkap Syahri.
Penonaktifan Kepsek SMAN 6 Depok ini langsung diteken Dedi pada hari pertamanya bekerja sebagai gubernur Jawa Barat.
"Saya langsung kerja, hari ini juga langsung kerja. Hari ini sudah ada keputusan tentang penonaktifan Kepala SMA Negeri 6 Depok karena dia melanggar surat edaran gubernur yang tidak boleh siswanya berpergian ke luar provinsi," ujar Dedi di Istana, Jakarta, Kamis (20/2/2025).
Dedi menjelaskan, hal tersebut akan menjadi hal yang akan dibenahi oleh pemrintah Provinsi Jawa Barat.
Dia juga memerintahkan jajarannya untuk memeriksa apakah pihak SMAN 6 Depok melakukan pungutan terhadap siswa untuk study tour atau tidak.
"Hari ini juga sudah diperintahkan inspektur untuk memeriksa apakah sekolah itu ada pungutan-pungutan di luar ketentuan atau tidak," kata Dedi.
"Ini kinerja saya pertama ingin membenahi manajemen di kependidikan di Provinsi Jawa Barat, karena kan isu PIP, pungutan, study tour, itu isu yang begitu meresahkan masyarakat di Jawa Barat," ujar dia.
Sebelumnya, Dedi Mulyadi meminta kegiatan study tour SMAN 6 ke Bali ditiadakan.
Hal ini ia sampaikan setelah mendengar ada keluhan sejumlah pihak yang keberatan dengan biaya study tour tersebut.
“Saya meminta kepada kepala sekolah SMAN 6 Depok, enggak usah deh study tour-nya,” ucap Dedi saat dikonfirmasi Kompas.com, Sabtu (15/2/2025).
Dedi menyebutkan, biaya study tour ke Bali sekitar Rp 3,5 juta dan jika ditambah biaya jajan maka total uang yang harus dikeluarkan orangtua siswa sebanyak Rp 5,5 juta.
Menurut Dedi, penerapan makna study tour bisa dilakukan di berbagai tempat di Depok sebagai obyek studi.
“Sampah di Depok menjadi masalah besar, itu bisa menjadi rangkaian studi, di mana anak-anak jurusan biologi atau IPA bisa menggunakan metodologi bakteri sebagai mengurai sampah dengan menggunakan R4 (reduce, reuse, recycle, replace),” terang Dedi.
Study tour juga dianggap bisa menjadi persoalan semisal anak-anak tidak dapat mengikuti akibat kendala finansial.
Meski Dedi MUlyadi telah mengimbau untuk agar SMAN 6 Depok meniadakan study tour melalui akun Instagram pribadinya pihak SMAN 6 Depok tetap memberangkatkan sebanyak 347 siswa menuju Surabaya, Jawa Timur, dalam rangka Kunjungan Objek Belajar (KOB) selama delapan hari hingga Senin (24/2/2025).
“Semuanya ikut. Seluruh siswa ada 347 orang, itu dari kelas 11 semua (total 9 kelas),” ucap Humas SMAN 6 Depok, Syahri Muhammad, seperti dilansir Kompas.com, Selasa (18/2/2025).
Syahri menyampaikan, program ini tetap dilakukan karena memperoleh persetujuan wali murid, komite sekolah, dan pihak sekolah dalam rapat darurat pada Minggu (16/2/2025).
“Soalnya kemarin jaraknya cuma satu hari dari video viral milik Pak Dedi ke hari keberangkatan (Senin),” ungkap Syahri.
Pihak sekolah juga telah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Jawa Barat sehari setelah video itu ramai diperdebatkan.
Pasalnya, program KOB yang direncanakan pihak sekolah justru memusatkan kunjungan ke PTN di wilayah Surabaya dan Malang, bukan Bali.
Di sana, mereka akan berkunjung ke empat PTN untuk melakukan kunjungan dan memperoleh sejumlah informasi terkait pendaftaran penerimaan mahasiswa baru.
“SMA Negeri 6 Depok itu memperoleh kemudahan-kemudahan untuk informasi perguruan tinggi dan juga dalam hal pendaftaran,” ungkap Syahri.
Tak hanya itu, siswa juga akan tinggal bersama penduduk Desa Kungkuk, Batu, Malang, Jawa Timur, untuk observasi lingkungan.
“Jadi mereka tinggal di rumah penduduk desa, ikut bertani, ikut beternak, dan sebagainya, sekaligus melakukan observasi lingkungan, baik itu sifatnya lingkungan alamnya maupun kebudayaannya,” ujar Syahri.
Sementara itu, kunjungan ke destinasi Bali dilakukan pada hari terakhir perjalanan untuk wisata setelah melakukan rangkaian agenda observasi.
Selain itu, para siswa atau wali murid yang kesulitan dalam membayar biaya program sebesar Rp 3,8 juta itu pasti akan dibantu oleh komite sekolah.
“Ada sebuah budaya baik yang kami pertahankan ketika orangtua murid yang mampu akan membantu yang tidak mampu,” jelas Syahri.
“Bahasanya mungkin subsidi silang dan (kami) selalu seperti itu untuk seluruh kegiatan yang terjadi di sini,” tambahnya. (TribunDepok/TribunnewsBogor)
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.