Jokowi Dinilai Cawe-Cawe Pecah Belah PDIP Usai Tanggapi Instruksi Mega agar Kadernya Tunda Retret

Pengamat politik, Rocky Gerung, menilai ada upaya Jokowi hendak memecah belah partai berlambang banteng moncong putih itu. 

(Dokumentasi PDIP dan Kompas.com/Fristin Intan).
CAWE-CAWE JOKOWI - Pengamat politik, Rocky Gerung, menilai ada upaya cawe-cawe Jokowi ketika menanggapi instruksi Mega soal menunda retret ke kader-kadernya. 

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengatakan, setelah dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto, kepala daerah harus patuh dengan perintahnya.

"Ini kan urusan ke pemerintahan ya. Yang diundang kepala daerah, yang mengundang presiden," jelasnya. 

Seperti diketahui, penundaan keberangkatan kepala daerah itu berdasarkan instruksi Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri melalui surat nomor 7295/IN/DPP/II/2025 yang terbit pada Kamis (20/2/2025) malam sebagai respons atas penahanan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto oleh KPK.

"Diinstruksikan kepada seluruh Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah PDI Perjuangan untuk menunda perjalanan yang akan mengikuti retret di Magelang pada tanggal 21-28 Februari 2025," ujar Megawati, dikutip dari Kompas.com, Jumat.  

Dalam surat tersebut, Megawati juga menginstruksikan bagi kepala daerah dari PDI-P yang sudah telanjur berangkat untuk berhenti dan menunggu arahan lebih lanjut. (TribunJakarta.com/Kompas.com)

 

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved