Jokowi Dinilai Cawe-Cawe Pecah Belah PDIP Usai Tanggapi Instruksi Mega agar Kadernya Tunda Retret
Pengamat politik, Rocky Gerung, menilai ada upaya Jokowi hendak memecah belah partai berlambang banteng moncong putih itu.
TRIBUNJAKARTA.COM - Presiden ketujuh RI, Jokowi dinilai cawe-cawe usai menanggapi instruksi Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri kepada kader-kadernya yang telah menjadi kepala daerah untuk menunda ikut retret.
Pengamat politik, Rocky Gerung, menilai ada upaya Jokowi hendak memecah belah partai berlambang banteng moncong putih itu.
Imbauan Jokowi itu dinilai Rocky sebagai upaya agar kepala daerah-kepala daerah dari PDIP tersebut tidak patuh terhadap perintah sang ketum.
Padahal, Jokowi sudah tidak lagi sebagai anggota PDIP atau presiden.
"(Jokowi) Hendak memecah belah PDIP meminta kader-kadernya untuk tidak patuh terhadap Ibu Mega, jadi pergi aja ke Magelang, tidak usah penuhi surat perintah dari Ketua Umum PDIP," ujar Rocky Gerung seperti dikutip dari Youtube Rocky Gerung Official yang tayang pada Jumat (21/2/2025).
Imbauan itu dinilai bisa memengaruhi kader PDIP yang dekat dengan Jokowi agar jangan mengikuti perintah Megawati.
"Kan ini yang juga kita sebut sebagai kemunafikan dalam politik atau sifat dari Jokowi yang ingin memecah belah PDIP," lanjutnya.
Selain upaya memecah belah, Jokowi juga hendak memengaruhi opini publik terhadap PDIP.
"Orang menganggap bahwa PDIP itu harus mengeluarkan perintah disiplin dan Jokowi hendak mengacaukan opini publik bahwa tidak harus. Tetapi dalam kedudukan Jokowi sebagai orang yang dendam pada Megawati, maka akan dibaca bahwa Jokowi tetap ingin mengintervensi PDIP dan itu absurd sebetulnya," pungkasnya.
Imbauan Jokowi
Presiden ketujuh RI, Joko Widodo (Jokowi), menilai kepala daerah dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mestinya tidak menunda untuk mengikuti kegiatan retreat.
Diketahui, kegiatan retreat akan digelar di Akademi Militer (Akmil), Magelang, Jawa Tengah (Jateng), pada Jumat (21/2/2025) hingga sepekan ke depan.
"Ya mestinya hadir, datang," kata Jokowi, saat ditemui di Kota Solo, Jawa Tengah (Jateng), Jumat (21/2/2025).
Jokowi beranggapan terpilihnya kepala daerah itu merupakan hasil pemilihan rakyat.
Sehingga, tidak mementingkan kepentingan partai.
"Karena mereka dipilih oleh rakyat dan untuk kepentingan rakyat, bangsa, dan negara bukan untuk yang lain," jelasnya.
Jokowi Mendadak Kena Sentil Menteri Era Gus Dur, Reuni UGM Jadi Biang Keladi, Dituding Tak Canggih |
![]() |
---|
Pakar Akui Prabowo Menang Banyak saat Berseberangan dari Jokowi: Orang Cuci Piring Lebih Dihormati |
![]() |
---|
Pakar Baca Gelagat Prabowo: Ucapannya 'Hidup Jokowi', Tapi Langkahnya Berseberangan |
![]() |
---|
Jokowi Bisa Bebaskan Tom Lembong Sebelum Abolisi, Prabowo Kini Panen Sentimen Positif |
![]() |
---|
Momen Wisuda Menantu SBY, Annisa Pohan Tahun 2003 di Unpad Banjir Pujian, Jokowi Disindir? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.