Prabowo Siap Tak Maju Pilpres 2029 Jika Buat Kecewa, Pengamat Ungkap 4 Ukuran: Masa Tak Dapat Tiket?

Prabowo Subianto siap tidak maju Pilpres 2029 bila membuat masyarakat kecewa. Pengamat politik Adi Prayitno ungkap empat ukuran maju Pilpres 2029.

|

TRIBUNJAKARTA.COM - Presiden Prabowo Subianto mengaku siap tidak maju Pilpres 2029 bila membuat masyarakat kecewa.

Pengamat Adi Prayitno menilai adanya empat ukuran menilai kinerja Prabowo Subianto jika berniat maju di Pilpres 2029.

"Ada empat ukuran untuk mengukur bagaimana apakah Prabowo itu dia dinilai bisa bekerja untuk rakyat," kata Adi Prayitno dikutip TribunJakarta.com dari akun Youtube Adi Prayitno Official, Sabtu (1/3/2025).

Adi Prayitno mengutip pernyataan Presiden Prabowo Subianto saat penutupan Kongres Demokrat yang mengaku malu untuk maju yang kedua kali bila kerjanya tidak sesuai dengan harapan rakyat.

"Prabowo katanya itu malu untuk maju yang kedua kali ya tentu ini menjadi satu isu politik yang cukup luar biasa," katanya.

"Bagaimana mungkin seorang Prabowo Subianto yang hari ini adalah Presiden Republik Indonesia approval ratingnya cukup tinggi didukung oleh hampir semua partai politik masa iya tidak mungkin akan maju untuk yang kedua kalinya," sambung Adi Prayitno.

Menurut Adi Prayitno, Prabowo menunjukkan ciri khas retorika populisme dari seorang pemimpin.

Dimana, retorika populisme ini sangat diplomatis. Adi menjelaskan retorika populisme dimana seorang pemimpin selalu ingin menempatkan dirinya kelihatan bekerja untuk rakyat 

"Dimana visi misi dan program-programnya itu dinilai memang hanya dikhususkan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang terjadi pada masyarakat," ujar Adi Prayitno.

Adi mencontohkan kebijakan Prabowo yang populis dan pro kerakyatan antara lain Makan Bergizi Gratis (MBG), pemeriksaan kesehatan gratis atau rumah tiga juta rakyat yang dapat diakses kalangan bawah.

KLIK SELENGKAPNYA: Gubernur Jakarta Pramono Anung Menikmati Retret Kepala Daerah di Akmil Magelang, Senin (24/2/2025). Pramono Dapat Tugas Khusus dari Megawati Soekarnoputri.
KLIK SELENGKAPNYA: Gubernur Jakarta Pramono Anung Menikmati Retret Kepala Daerah di Akmil Magelang, Senin (24/2/2025). Pramono Dapat Tugas Khusus dari Megawati Soekarnoputri.

"Bagaimana mungkin dirinya seorang presiden yang ingin menghabiskan seluruh energi dan kemampuannya untuk bangsa dan negara itu masa iya tidak bisa kembali maju untuk yang kedua kalinya," imbuhnya.

Di sisi lain, Adi Prayitno menilai Prabowo ingin menegaskan bahwa dirinya akan berbuat apa saja untuk bangsa dan negara. Terpenting, rakyat sejahtera dan diperlakukan secara adil. 

Adi mengatakan cara Prabowo tersebut merupakan gaya khas komunikasi orang Jawa 

"Itu adalah khas yang menjadi gaya komunikasi para pemimpin-pemimpin di negara kita artinya apa dengan kata lain Prabowo Subianto ingin menyampaikan kepada publik bahwa apa yang ia lakukan hari ini sebagai Presiden Republik Indonesia itu adalah semuanya memang diperuntukkan untuk kepentingan rakyat," jelasnya.

"Masa iya sih ini tidak akan mendapatkan tiket untuk yang kesekian kalinya dan dipercaya menjadi Presiden Republik Indonesia untuk yang kedua kali," sambung Adi.

Adi lalu mengungkap setidaknya ada empat ukuran untuk mengukur kinerja Prabowo Subianto sebagai modal maju di Pilpres 2029.

Meskipun, Partai Gerindra telah memutuskan Prabowo Subianto untuk maju kembali pada Pilpres 2029 mendatang.

Ukuran pertama, kata Adi yakni penilaian yang diberikan Koalisi Indonesia Maju (KIM) plus. Ia memprediksi partai koalisi tidak akan membantah bahwa Prabowo sangat layak mendapatkan tiket pilpres untuk kedua kalinya.

Ia mengingatkan saat Partai Gerindra mengumumkan Prabowo Subianto sebagai calon presiden kedua kalinya.

"Semua partai politik itu sudah bereaksi PKB menyatakan tegak lurus, PAN menyatakan adalah partai yang selalu sangat setia dengan Prabowo Subianto itu kan semacam indikasi-indikasi betapa sebenarnya Prabowo Subianto itu secara perlahan sudah terkonfirmasi bahwa sebagian besar partai pendukungnya itu akan memberikan dukungan yang kedua kalinya," katanya.

Bahkan, kata Adi, Partai Demokrat telah menggaransi akan selalu bersama dengan Prabowo Subianto.

Ia juga melihat PKS dan NasDem per hari ini tidak punya figur lain untuk dimajukan sebagai kontestan pilpres.

"Per hari ini semua partai pendukung Prabowo yang ada di KIM Plus itu meyakini program Prabowo itu adalah program-program populis yang pro dengan rakyat dua ini sudah menjadi bekal sebenarnya bagi Prabowo untuk maju kembali di 2029," kata Adi.

Ukuran ketiga, lanjut Adi, yakni survei opini publik. Hal itu untuk mengukur bagaimana persepsi pandangan dan keyakinan masyarakat di seluruh Indonesia.

Adi berkaca secara umum akan selalu muncul persepsi publik yang positif bagi seorang presiden yang kelihatan bekerja untuk rakyat 

"Dalam survei-survei opini publik yang muncul itu adalah bagaimana kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh pemerintah yang dibuat oleh Presiden itu kelihatan yang pro rakyat itu pasti akan mendapatkan intonasi yang positif," katanya.

Adi lalu mencontohkan kepercayaan publik terhadap Prabowo Subianto yang baru sebatas tiga bulan menjabat sebagai presiden telah mencapai 80 persen.

Bila kebijakan Prabowo jor-joran untuk kepentingan rakyat selama lima tahun, Adi menyakini tingkat kepuasan publik akan semakin signifikan.

"Ini adalah ukuran yang ketiga yaitu survei ukuran publik yang menurut saya sudah bisa kita tebak bagaimana Prabowo itu sepertinya ada kecenderungannya akan mendapatkan skor yang juga positif," katanya.

Ukuran keempat, kata Adi, yakni survei yang berdasarkan para kalangan ahli, akademisi dan aktivis politik.

Dimana, kelompok tersebut selama ini memberikan informasi mengenai kinerja Prabowo yang dinilai sangat uotpis.

"Kinerja Prabowo itu dinilai masih belum mencerminkan kepentingan rakyat secara umum. Jadi tantangan terbesarnya adalah ketika pandangan-pandangan kaum intelektual, akademisi kelompok kritis, dijadikan sebagai variabel apakah itu bisa dijadikan sebagai input bahwa Prabowo Subianto itu apakah dinilai pantas atau tidak untuk maju yang kedua kalinya," jelasnya.

Adi melihat kecenderungan rata-rata secara umum selama ini memberikan persepsi kurang baik terhadap kinerja Prabowo Subianto.

"Tapi kalau saya secara pribadi melihat dari empat alat ukur ini rasa-rasanya tak bisa dibantah bahwa memang Prabowo Subianto pastinya akan bertanding yang kedua kalinya di Pemilu 2029," katanya.

Pernyataan Prabowo

Presiden Prabowo Subianto mengaku siap tidak maju menjadi capres pada Pilpres 2029 bila kinerjanya selama 5 tahun dianggap mengecewakan.

Hal tersebut diungkap Prabowo saat penutupan kongres VI Partai Demokrat yang diselenggarakan di Ballroom Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Selasa (25/2/2025) malam.

"Saya kemarin dicalon partai saya untuk maju lagi 2029, nakal-nakal itu baru 100 hari kerja sudah disuruh nyapres tapi saya katakan kalau tahun ke-4 saya mengabdi dan saya kecewa dengan prestasi saya, saya tidak akan maju tahun 2029," ujar Prabowo.

Ketua Umum Partai Gerindra itu mengatakan dirinya malu dengan rakyat Indonesia jika kinerjanya dianggap buruk.

Karena itu, Prabowo siap untuk tidak maju kembali.

"Saya malu sama rakyat Indonesia, untuk apa? Kalau tidak mampu lebih baik saya hormat," jelasnya.

Lebih lanjut, Prabowo pun meminta partai Demokrat untuk mengkritiknya jika melihat dirinya tidak setia kepada rakyat.

"Saya katakan di sini begitu saudara merasakan begitu saudara melihat tanda-tanda Prabowo Subianto tidak setia kepada rakyat Indonesia pada saat itulah saudara koreksi saya," ujarnya.

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved