Banjir di Jakarta
Rano Karno Diminta Hati-Hati Bicara Relokasi Warga ke Rusun, Ada Bom Waktu Utang Penghuni Rp 95 M
Wakil Gubernur Jakarta, Rano Karno mencanangkan relokasi bagi warga terdampak banjir ke rumah susun atau rusun.
TRIBUNJAKARTA.COM - Wakil Gubernur Jakarta, Rano Karno mencanangkan relokasi bagi warga terdampak banjir ke rumah susun atau rusun.
Namun, program tersebut ternyata menyimpan bom waktu. Pengamat tata kota dari Universitas Trisakti, Yayat Supriatna mengingatkan.
Yayat mengatakan, program relokasi warga ke rusun sudah berlangsung sejak beberapa era gubernur sebelumnya.
Namun, pada pelaksanaannya, tidak berjalan lancar seperti diharapkan.
Warga yang dipindahkan ke rusun, tidak selalu digratiskan, melainkan mereka harus menyewa.
Yayat mengungkapkan, dari seluruh rusun yang ada, jika dirata-rata, penghuni masih berhutang sewa sebesar Rp 95,5 miliar.
"Gini-gini, perlu hati-hati bagaimana menempatkan warga di rumah susun," kata Yayat di program Lanturan, Youtube Kompas TV, tayang Rabu (5/3/2025).
Kata Yayat, utang penghuni sebesar nyaris Rp 100 miliar itu dihitung sejak 2010 hingga saat ini.
"Jakarta sebenarnya sudah teriak. Yang tinggal di rumah susun itu punya utang hampir 100 miliar, 95,5 miliar. Ngutang nunggak bayar rusunawanya dari tahun 2010 sampai sekarang," kata Yayat.
Penghuni yang menunggak sewa rusun itu mayoritas merupakan peserta program relokasi.
"Ternyata setelah dipilah-pilah itu ada dua kelompok. Kelompok yang ikut program karena relokasi dan kelompok yang umum."
"Nah mereka-mereka yang (relokasi dari) tempat banjir, mohon maaf ya, yang dulu di Waduk Pluit, yang dulu di sini, dipindahkan ke sana," paparnya.
Yayat mengatakan, program relokasi yang kerap kali disertakan subsidi biaya sewa untuk waktu tertentu, ternyata terlihat kelemahannya saat biaya sewa mulai diberlakukan.
"Sudah masuk ininya (uang) enggak ada untuk bayar sewa bulanannya. Yang kedua hati-hati, kemarin ada program (relokasi) apa yang di bawah kolong jembatan, yang di bawah itu, dipindahlah ke rumah susun gratis, gratisnya enam bulan, setelah ituah itu gimana."
"Fakta menunjukkan mereka yang sekarang tinggal di rumah susun itu hampir 17.000 unit rumah susun itu nunggak sampai Rp 95,5 milia. Padahal tinggal rumah susun itu harus ada pemeliharaan," paparnya.
Yayat pun mengingatkan Rano Karno yang mewacanakan pemindahan warga ke rusun, bahwa kehidupan ekonominya juga harus dipertimbangkan.
"Perlu cermat supaya tidak mengulang cerita lama. Artinya apa, boleh memindahkan warga ke rumah susun tapi juga bangunkan ekonomi mereka supaya mereka mampu membayar iurannya," jelas Yayat.
"Sekali lagi saya mengatakan, menata kota itu bukan sekedar memindahkan orang, memindahkan orang tu bukan sekedar memindahkan barang, orang dipindahin kemari, tapi yang dipindahkan adalah
kehidupan," pungkasnya.
Mau Pindahkan ke Rusun
Diberitakan sebelumnya, Wakil Gubernur Jakarta, Rano Karno mengajak warga penyintas banjir untuk pindah ke rusun.
Hal ini disampaikan Rano saat meninjau lokasi banjir di Jalan Kamboja, Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan, Selasa (4/3/2025).
Menurutnya, ini merupakan cara paling realistis untuk mencegah warga terdampak banjir.
Orang nomor dua di Jakarta ini pun mengaku acap kali menawarkan warga untuk pindah ke rusun tiap kali meninjau lokasi banjir.
Tak jarang, ia melontarkan candaan kepada warga yang masih enggan direlokasi ke rusun.
“Makanya saya tadi bercanda sama si Mak, rusun aja dulu, mau begini mulu? Jangan ngeluh ya. Berarti tiap tahun kita ngebantuin begini, ngos-ngosan juga kan,” ujarnya.
Pemeran Doel dalam sinetron Si Doel Anak Sekolahan ini menyebut, dirinya dan Gubernur Pramono Anung hanya punya waktu memimpin Jakarta selama lima tahun ke depan.
Masalah banjir ini pun jadi salah satu prioritas Pram-Doel selama memimpin Jakarta.
Untuk itu, ia ingin supaya warga yang selama ini tinggal di bantaran kali bisa direlokasi ke rusun.
Doel pun menyebut, Pemprov Jakarta saat ini sudah merampungkan pembangunan Rusun Jagakarsa.
Eks Wakil Gubernur Banten ini bilang, rusun tersebut memiliki fasilitas lengkap untuk penghuninya.
“Kami baru kelar nih rusun di Jagakarsa, itu ada tiga tower, kalau dihitung mungkin ada 800 kamar. Dan saya minta maaf, kualitasnya sama dengan di Singapura,” tuturnya.
“Semua fasilitas kami siapkan, air ada, sarana olahraga juga ada,” tambahnya menjelaskan.
Warga pun disebut Doel tak perlu khawatir dengan besaran biaya sewa rusun.
Ia pun menjamin, hunian rusun dapat dimiliki dengan harga sewa terjangkau.
“Tapi memang kita perlu waktu, karena masyarakat Jakarta enggak terbiasa tinggal di rumah susun. Tapi kembali lagi, dnggak ada cara lain,” kata dia.
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
Sudah 2 Hari Warga Kebon Pala Kebanjiran Imbas Luapan Kali Ciliwung |
![]() |
---|
Waspada! BPBD Prediksi Jakarta Diterjang Rob hingga 9 Agustus |
![]() |
---|
Dana Fantastis Rp4 Triliun untuk Jakarta Bebas Banjir, Gubernur Pramono Bocorkan Proyek Raksasanya |
![]() |
---|
Dedi Mulyadi Bantah Pramono soal Banjir Jakarta Kiriman Bogor: Rawa Terus Diuruk untuk Pembangunan |
![]() |
---|
Kolong Flyover Cakung Cilincing Tergenang Parah Banjir 1 Meter Hambat Putaran Balik, Pemotor Protes |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.