Viral di Media Sosial

10 Tahun Disebut Orangtua Hilang, Atlet Taekwondo Fidya Kamalinda Muncul Sudah Nikah dan Punya Anak

Seorang atlet Taekwondo asal Kota Bandung, Fidya Kamalinda yang dikabarkan menghilang sejak tahun 2015, kini muncul dan mengaku sudah menikah.

YouTube TV One/ Tangkapan layar di TikTok
ATLET YANG DIKABARKAN HILANG MUNCUL - Seorang atlet Taekwondo asal Kota Bandung, Fidya Kamalinda yang dikabarkan menghilang sejak tahun 2015, kini muncul dan mengaku sudah menikah. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Seorang atlet Taekwondo asal Kota Bandung, Fidya Kamalinda yang dikabarkan menghilang sejak tahun 2015, kini muncul dan mengaku sudah menikah.

Diwartakan sebelumnya, Khodijah, ibu dari Fidya Kamalinda menyebut di tahun 2015, anaknya meminta izin untuk pergi ke warnet.

Di warnet tersebut, Fidya Kamalinda katanya bertemu seorang pria lalu dibawa paksa menggunakan mobil.

Menurut Khodijah, Fidya Kamalinda lantas tak pernah kembali ke rumah hingga tahun 2025.

Penelusuran TribunJakarta, Fidya Kamalinda akhirnya muncul dan memberikan klarifikasi melalui video yang diunggahnya di TikTok, pada Kamis (13/3/2025).

Fidya Kamalinda dengan mata berkaca-kaca menegaskan dirinya bukan korban penculikan seperti yang disampaikan oleh orangtuanya.

Wanita yang kini berusia 30 tahun itu mengaku pergi dari rumah karena keinginannya sendiri.

Di tengah pelariannya, Fidya Kamalinda bertemu dengan seorang pria.

Ia dan pria tersebut akhirnya memutuskan untuk menikah di Bekasi, menggunakan wali nikah.

"Setelah saya kabur dari rumah saya bertemu seorang pria yang bersyukur kepada Tuhan menerima saya," ucap Fidya Kamalinda.

"Dia sekarang menjadi suami, saya menikah dengannya di bawah tangan dengan wali hakim di Bekasi waktu itu," imbuhnya.

Dari hasi pernikahan tersebut, Fidya Kamalinda dikaruniai seorang anak.

"Saya juga sudah punya anak," imbuhnya.

Mundur ke tahun 2016, orangtua Fidya Kamalinda melaporkan kepergian sang putri ke Polda Jabar.

Fidya Kamalinda lalu datang memenuhi panggilan pihak kepolisian.

Kala itu Fidya Kamalinda sedang mengandung.

"Saat hamil 4 bulan saya dipanggil Kepolisian Daerah Jawa Barat," ujar Fidya Kamalinda.

Proses mediasi antara Fidya Kamalinda dan orangtuanya berlangsung berbulan-bulan di Polda Jabar.

Melalui proses perdebatan yang panjang, Fidya Kamalinda tetap enggan kembali ke rumah orangtuanya.

"Aku bolak-balik selama berbulan-bulan, saat itu dimediasi oleh mereka (Polda Jabar)," ucap Fidya Kamalinda.

Melihat sikap keras orangtua Fidya Kamalinda, pihak kepolisian akhirnya mengerti alasan wanita itu enggan kembali ke orangtuanya.

"Syukurlah mereka sudah baik pada saya, memahami situasi saya," kata Fidya Kamalinda.

Fidya Kamalinda Korban Penganiayaan

Fidya Kamalinda membeberkan alasannya untuk kabur dari rumah.

Menurut pengakuan Fidya Kamalinda,sedari kecil dirinya menjadi korban penganiayaan ayahnya.

Fidya Kamalinda menyebut pertama kali dianiaya ayahnya di usia 5 tahun.

Penganiayaan tersebut terus berulang hingga ia beranjak dewasa.

Fidya Kamalinda menyebut penganiayaan tersebut terjadi karena ambisi ayahnya, agar sang putri bisa menghasilkan uang sebagai atlet Taekwondo.

"Saya tidak mengerti kenapa, mungkin karena dia mempunyai ambisi yang besar terhadap saya untuk menghasilkan uang, usahanya tidak mengalami kemajuan pada saat itu mungkin sampai sekarang," katanya.

Saking ambisinya sang ayah, Fidya Kamalinda mengaku kerap dibawa ke dukun setiap ingin bertanding.

Jika Fidya Kamalinda kalah dalam pertandingan Taekwondo, bukannya ditenangi atau diberikan semangat, sang ayah malah akan menganiayanya.

Penganiayaan terakhir yang dirasakan Fidya Kamalinda saat ia kalah dalam pertandingan di POPDA Riau 2014.

"Sampai saat itu saya terbang ke Riau juga karena keinginan ambisi mereka jadi saya harus bertanding saat itu. Setiap kali saya kalah, saya mendapatkan tekanan fisik dan lisan dari ayahku," ucap Fidya Kamalinda.

"Saya dipukul habis-habisan," imbuhnya.

Penderitaan Fidya Kamalinda tak berhenti sampai di sana, ia mengaku seluruh uang yang didapatkannya dari hasil pertandingan Taekwondo dikuasai oleh orangtuanya.

"Semua uang pertandingan saya, gaji bulanan saya, orangtua saya yang terima, orang tua saya yang menerima hasilnya, bukan saya yang menikmatinya, saya juga ingin seperti orang-orang yang bisa kuliah, tapi apa buktinya?" ucap Fidya Kamalinda.

Fidya Kamalinda mengaku sejak SMP hingga SMA bisa sekolah karena mendapatkan beasiswa.

Lalu setelah lulus SMA, Fidya Kamalinda memutuskan untuk berkuliah dari hasil keringatnya sendiri.

Fidya Kamalinda diam-diam berjualan online, lalu uangnya ia pakai untuk membayar uang semesteran.

Akhirnya di usia 21 tahun, Fidya Kamalinda mengaku memilih untuk kabur dari rumahnya.

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

 

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved