Macet Horor di Tanjung Priok

Kisah di Balik Macet Horor di Tanjung Priok, Senyum Bahagia Warga Bantu Sopir Takut Bajing Loncat

Kisah di balik macet horor di Tanjung Priok, Jakarta Utara, senyum bahagia warga dan opang bantu sopir truk yang khawatir bajing loncat.

Namun, setelah membelikan bensin, sang pengemudi bertanya kepada Roni apakah ia bisa mengemudikan mobil. 

Perempuan itu kelelahan setelah lama menunggu di tengah kemacetan dan kehabisan bensin. 

Tanpa berpikir panjang, Roni menyanggupi permintaan itu. 

Ia mengemudikan mobil dari kawasan Sungai Bambu menuju Kelapa Gading, melewati jalan-jalan tikus untuk menghindari kemacetan

Perjalanan itu memakan waktu hingga dua jam. 

“Dia mau meeting, tapi kecapean, minta tolong. Di sini dia jalannya enggak begitu paham. Ya lewat jalan tikus. Itu terakhir dapat Rp 250.000,” ungkap dia. 

Di tengah kepadatan yang membuat banyak orang frustrasi, Roni justru menemukan cara untuk membantu, dan tetap mendapat rezeki. 

Ia pulang dengan uang ratusan ribu dan menutup hari dengan senyuman.

Senyum Opang

KISAH MACET HOROR - Warga bernama Roni (52) dan Ojek pangkalan bernama Yono (58) di Sungai Bambu, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (18/4/2025). Kisah di balik macet horor di Tanjung Priok, Jakarta Utara, senyum bahagia warga dan opang bantu sopir truk yang khawatir bajing loncat. (KOMPAS.com/BAHARUDIN AL FARISI)
KISAH MACET HOROR - Warga bernama Roni (52) dan Ojek pangkalan bernama Yono (58) di Sungai Bambu, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (18/4/2025). Kisah di balik macet horor di Tanjung Priok, Jakarta Utara, senyum bahagia warga dan opang bantu sopir truk yang khawatir bajing loncat. (KOMPAS.com/BAHARUDIN AL FARISI) (KOMPAS.com/BAHARUDIN AL FARISI)

Kemacetan di Tanjung Priok juga membawa berkah tersendiri buat ojek pangkalan (opang) Yono (58).

Wajahnya tak bisa menyembunyikan rasa syukur. Senyum semringah mengembang sejak pagi hingga malam. 

“Alhamdulillah, ada dampak pemasukan, lumayan. Cuma ya gitu, di sini rebutan, jadi enggak antre,” ujar Yono saat ditemui, Jumat (18/4/2025). 

Sepanjang hari Kamis kemarin, sejak pukul 06.30 WIB hingga sekitar pukul 20.00 WIB, Yono kebanjiran penumpang. 

Sebagian besar adalah pekerja yang panik terlambat masuk kantor karena angkutan umum terhambat dan jalanan nyaris tak bergerak. 

“Kemarin dapat 10 penumpang. Tapi sekarang, udah jam 11 siang, masih nol. Enggak apa-apa, kemarin sudah dapat banyak,” katanya sambil tertawa kecil. 

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved