Viral di Media Sosial

Heboh Premanisme Berkedok Ormas, Jenderal Dudung Langsung Video Call Hercules, Ungkap Pesan Prabowo

Premanisme berkedok organisasi kemasyarakatan (ormas) saat ini tengah membuat resah masyarakat Indonesia. Dudung Abdurachman video call Hercules.

TRIBUNNEWS/DANY PERMANA
Jenderal (Purn) TNI Dudung Abdurachman menjawab pertanyaan redaksi Tribunnews saat berkunjung ke Makodam Jaya, Jakarta, Senin (23/11/2020). 

TRIBUNJAKARTA.COM - Premanisme berkedok organisasi kemasyarakatan (ormas) saat ini tengah membuat resah masyarakat Indonesia.

Fenomena premanisme berkedok ormas membuat iklim usaha menjadi tidak kondusif.

Di media sosial, ramai video yang merekam sejumlah oknum anggota ormas melakukan pungli terhadap perusahaan hingga pedagang di pasar.

Penasihat Khusus Presiden Urusan Pertahanan Nasional Jenderal (Purn) TNI Dudung Abdurachman turut mengomentari permasalahan tersebut.

"Presiden marah dan langsung menyampaikan ke Kemendagri, kalau ada ormas melakukan tindakan meresahkan masyarakat, bahkan melakukan pemalakan, sudah bubarkan saja," ucap Dudung Abdurachman, dikutip TribunJakarta.com dari YouTube 
METRO TV.

Dalam kesempatan tersebut, Dudung Abdurachman juga membahas soal Ketua Umum GRIB JAYA, Hercules.

Ia bahkan mengaku memiliki kedekatan dengan Hercules.

Dudung Abdurachman lantas langsung menghubungi Hercules lewat ponselnya.

"Bisa saya komunikasi dengan dia," kata Dudung di Metro TV.

"Coba saya telepon yah," tambahnya.

Ia kemudian menghubungi Hercules lewat video call.

Saat tersambung, Dudung Abdurachman langsung memulai percakapan menggunakan bahasa Tetun.

Bahasa Tetun merupakan salah satu bahasa resmi di Timor Leste, selain bahasa Portugis. 

Bahasa tersebut bagian dari keluarga bahasa Austronesia dan memiliki banyak pengaruh dari bahasa Portugis.

Kepada Hercules, Dudung Abdurachman menyampaikan pesan Presiden Prabowo Subianto.

"Pesan Pak Prabowo saat rapat kabinet ormas-ormas yang menyengsarakan masyarakat, menekan masyarakat, memalak masyarakat. Kalau membantu masyarakat, membantu mensejahterakan masyarakat, membantu pemerintah dalam rangka meningkat kesejahteraan masyarakat," kata Dudung pada Hercules di telepon.

Hercules mengatakan bahwa GRIB Jaya selalu membantu masyarakat.

"Jadi mohon Jenderal, kami GRIB selalu membantu bencana-bencana, kesusahan masyarakat di seluruh Indonesia, GRIB ini selalu hadir," kata Hercules ke Dudung.

Dudung Abdurachman menjelaskan isi percakapannya dengan Hercules dalam bahasa Indonesia.

"Saya sampaikan ke beliau pesan presiden bahwa ormas-ormas itu tidak boleh menyengsarakan masyarakat, menekan masyarakat. Justru harus membantu masyarakat dalam rangka program pembangunan masyarakat, ini penekanan presiden," kata Dudung.

Dia menerangkan Presiden Prabowo Subianto memerintahkan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian untuk membubarkan ormas (organisasi masyarakat) yang meresahkan.

"Jadi kalau ada ormas-ormas yang menyengsarakan masyarakat, perintah presiden pada Mendagri bubarkan saja, dia (Hercules) menegur," kata Dudung Abdurachman.

"Bubarkan, saya mendukung," timpal Hercules.

Dudung Abdurachman juga meminta Hercules untuk meminta maaf pada sejumlah jenderal.

Diketahui Hercules sempat berseteru dengan Purnawiran TNI, Sutiyoso dan Gatot Nurmantyo.

"Jadi dia minta maaf Pak Gatot, Pak Yayat, jenderal-jenderal di KBT (Keluarga Besar TNI) itu atas pernyataan kemarin di media, beliau minta maaf, beliau akan mendukung pemerintah," kata Dudung Abdurachman.

"Minta maaf atas ucapan yang salah terhadap bapak purna, jenderal. Aku minta maaf sebesarnya," kata Hercules.

Dudung Minta Hercules dan Gatot Nurmantyo Tak Saling Serang

Sebelumnya, Dudung Abdurachman meminta semua pihak untuk menahan diri dan tidak saling menjelekkan satu sama lain.

Hal tersebut disampaikan Dudung saat merespons Hercules dan Gatot Nurmantyo yang saling 'serang' karena Hercules menyebut Sutiyoso 'bau tanah'.

"Saya sempat lihat juga ya ada ormas-ormas ya, memang kita harus sama-sama menahan diri, kalau menurut saya. Sama-sama tidak menjelekkan satu sama lain," ujar Dudung di Istana, Jakarta, Senin (5/5/2025).

Dudung mengatakan, kedua belah pihak sama-sama memiliki porsi masing-masing dalam membangun bangsa.

Menurutnya, lebih baik mereka meredam amarahnya masing-masing karena sudah dewasa.

"Mereka punya porsinya masing-masing ya kalau masalah membangun bangsa, pernah berjasa atau tidak, semuanya rakyat Indonesia berjasa untuk bangsa ini. Jadi saya rasa diredam lah ini, masing-masing sudah dewasa dan kemudian silakan bersinergi," imbuhnya.

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

 

 

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved