Dedi Mulyadi Dicuekin? Anak Buahnya di Jabar Pilih Minta Bantuan Atasi Masalah ke Pramono di Jakarta

Wali Kota Bekasi Tri Adhianto lebih memilih berkoordinasi meminta bantuan ke Gubernur Jakarta Pramono Anung dalam mengatasi permasalahan di wilayahnya

|
Editor: Wahyu Septiana
Kolase Tribun Jakarta/Dionisius Arya Bima/Instagram Dedi Mulyadi
PERMINTAAN BANTUAN KE PRAMONO - Wali Kota Bekasi Tri Adhianto bersama Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi. Wali Kota Bekasi Tri Adhianto lebih memilih berkoordinasi meminta bantuan ke Gubernur Jakarta Pramono Anung dalam mengatasi permasalahan di wilayahnya 

TRIBUNJAKARTA.COM - Momen menarik terjadi di Bekasi, sang Wali Kota yakni Tri Adhianto lebih memilih berkoordinasi dan meminta bantuan ke Gubernur Jakarta Pramono Anung dalam mengatasi permasalahan di wilayahnya.

Tri Adhianto memilih tak melibatkan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dalam persoalan penanganan sampah.

Diketahui, Tri Adhianto meminta bantuan ke Pramono terkait alat berat Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sumur Batu

Permintaan bantuan itu dilandasi dari adanya kerja sama kemitraan yang terjalin antara Pemerintah Kota Bekasi dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Kondisi di TPA Sumur Batu yang memperihatinkan menjadi penyebabnya.

Terlebih kondisi di TPA Sumur Batu baru saja ada truk sampah terguling saat antre bongkar muat.

Kondisi itu terjadi lantaran TPA Sumur Batu yang sudah overload.

Tri menyebut, proses bongkar muat sampah dari truk ke lokasi pembuangan memakan waktu lama akibat minim alat berat. 

Sindiran menohok Mbah Tejo kepada Menkes Budi soal ucapan kontroversial ukuran celana lebih dari 33 cepat menghadap Allah. Mbah Tejo memberikan sindiran sarkasme mending pakai sarung.
Sindiran menohok Mbah Tejo kepada Menkes Budi soal ucapan kontroversial ukuran celana lebih dari 33 cepat menghadap Allah. Mbah Tejo memberikan sindiran sarkasme mending pakai sarung.

Hal ini yang melandasi adanya permintaan bantuan dari Tri Adhianto ke Gubernur Pramono.

"Hari ini kami juga sudah berkoordinasi dengan pemerintah DKI yakni, Gubernur DKI Jakarta Pak Pramono dan saya kira beliau sudah memberikan suatu sinyal," kata Tri Adhianto.

Terkait persoalan pengelolaan sampah, Pemerintah Kota Bekasi dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memang memiliki kerja sama kemitraan. 

Hal ini berkaitan dengan keberadaan Tempat Pemrosesan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang milik Jakarta yang ada di Kota Bekasi. 

TRUK SAMPAH TERGULING - Tangkapan layar unggahan Instagram @infobekasi yang memperlihatkan truk terguling di TPA Sumur Batu, kondisi fasilitas pembuangan sampah akhir milik Pemkot Bekasi itu kian memprihatinkan karena oveload dan minim fasilitas alat berat. 
TRUK SAMPAH TERGULING - Tangkapan layar unggahan Instagram @infobekasi yang memperlihatkan truk terguling di TPA Sumur Batu, kondisi fasilitas pembuangan sampah akhir milik Pemkot Bekasi itu kian memprihatinkan karena oveload dan minim fasilitas alat berat.  (Tangkapan layar Instagram)

Untuk itu, Wali Kota Bekasi telah meminta Gubernur Jakarta Pramono agar memberikan bantuan berupa alat berat untuk dioperasikan di TPA Sumur Batu.

"Apa hal-hal yang perlu, dibutuhkan oleh Pemerintah Kota Bekasi, mudah-mudahan salah satunya kita meminta juga alat berat dan juga truk pengangkut untuk membantu kinerja dari TPS (TPA) Sumur Batu milik Pemerintah Kota Bekasi," tegas dia.

Truk Terguling

Sementara itu, kondisi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sumur Batu milik Pemerintah Kota Bekasi kian memprihatinkan akibat kelebihan daya tampung dan minimnya alat berat. 

Video memperlihatkan truk pengangkut sampah terguling pada saat antre di TPA Sumur Batu viral, diunggah akun media sosial @infobekasi. 

Truk tersebut tumbang sebelum sempat menurunkan muatannya, hal diduga karena kondisi TPA Sumur Batu yang sudah melebihi daya tampung. 

Narasi dalam unggahan menyebut, antrea truk sampah yang hendak menurunkan muatan mengular disebabkan medan yang menggunung. 

Bukan hanya itu, fasilitas alat berat di TPA Sumur Batu juga minim sehingga proses bongkar muat truk sampah memakan waktu lama.

Wali Kota Bekasi Tri Adhianto mengatakan, kondisi TPA Sumur Batu saat ini merupakan peringatan pengelolaan sampah di wilayahnya tidak bisa lagi melalui metode open dumping (dibuang di lahan terbuka). 

"Jadi memang hari ini kota Bekasi ini sudah di warning bahwa pengelolaan sampah tidak lagi diperbolehkan dengan menggunakan open dumping," kata Tri. 

Pihaknya berupaya membuat kebijakan baru untuk pengelolaan sampah, hal ini sebagai langkah jangka panjang untuk mengatasi permasalahan smapah di Kota Bekasi

Sementara untuk jangka pendek, terkait kekurangan alat berat, Pemkot Bekasi berkoordinasi dengan DKI Jakarta untuk meminta bantuan. 

"Kami juga sudah berkoordinasi dengan pemerintah DKI yakni Gubernur DKI Jakarta Pak Pramono, mudah-mudahan salah satunya kita meminta juga alat berat dan juga truk pengangkut untuk membantu kinerja dari TPS (TPA) Sumur Batu yang milik Pemerintah Kota Bekasi," tegas dia. 

(tribunJakarta)

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel https://whatsapp.com/channel/0029VaS7FULG8l5BWvKXDa0f.

Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved