Dedi Mulyadi Dianggap Telah Lewati 'Jokowi', Punya Gaya Blusukan Ekstrem dan Kini Punya 6 Julukan
Dedi Mulyadi kini disebut memiliki kesamaan dengan mantan Presiden Jokowi yang punya gaya blusukan, bahkan kini sang Gubernur punya enam julukan.
TRIBUNJAKARTA.COM - Nama Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi kini disebut memiliki kesamaan dengan mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang punya gaya blusukan, bahkan kini sang Gubernur punya enam julukan.
Tapi Dedi Mulyadi dianggap mempunyai gaya blusukan yang ekstrem hingga melebihi apa yang ditampilkan Jokowi semasa menjabat,
Selain gaya blusukan yang disorot, aksi cepat dan berani Dedi Mulyadi dalam membuat kebijakan kini sedang dalam sorotan.
Kondisi ini makin disamakan karena Dedi Mulyadi dianggap punya karakteristik yang hampir sama dengan Jokowi.
Pakar Komunikasi Muhammad E Fuady mempunyai pandangan tersendiri terhadap sosok Dedi Mulyadi dan Jokowi.
"KDM (Kang Dedi Mulyadi) itu justru melampaui Jokowi ya. Misalkan seperti blusukan. Blusukannya ekstrem tadi ya," kata Fuady dikutip TribunJakarta.com dengan akun Youtube INews, Kamis (22/5/2025).
"Saya sepakat kalau apa namanya? bukannya sekedar masuk foto-foto, tapi juga dia apa namanya? Mau untuk terjun, membersihkan sampah ya, membersihkan sungai. Jadi memang tidak setengah-setengah ya," sambungnya.
Fuady juga membandingkan aksi Jokowi saat menggusur pasar di Solo.

Dimana, Jokowi menggelar pertemuan sampai 52 kali agar tidak memunculkan polemik.
Sedangkan Dedi Mulyadi, kata Fuady, berani melakukan eksekusi penggusuran secara langsung.
"Misalkan yang seharusnya pindah ya pindah karena itu tidak sesuai dengan aturan di apa namanya dipindahkan, dihancurkan bangunannya dan juga ada sisi manusiawinya yang membuat publik kemudian mencintai KDM," imbuhnya.
Dimana, lanjut Fuady, Dedi Mulyadi memberikan uang pengganti sehingga menciptakan citra keberpihakan kepada masyarakat.

"Nah, tapi juga memang sekaligus sosok KDM itu kan adalah sosok yang secara kontroversi. Dia berani untuk fight, untuk berbeda pendapat untuk head to head dengan kelompok manapun," kata Fuady.
Termasuk, kata Fuady, saat Dedi Mulyadi berbeda pendapat dengan Wakil Ketua DPRD Jawa Barat Ono Surono. Dimana, muncul kabar ketidakharmonisan antara DPRD Jawa Barat dengan Pemprov Jawa Barat.
"Artinya bahwa apapun yang kemudiankarena sosoknya melekatnya adalah kontroversi apa yang kemudian menjadi ucapan tindakannya pun dinilai sebagai sebuah produk yang kontroversial," kata Fuady.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.