Viral di Media Sosial

Sama-sama Temui Sopir, Beda Pramono dan Dedi Mulyadi, Ada yang Dipanggil Gubernur Rasa Presiden

Gubernur Jakarta, Pramono Anung, bertemu dengan sopir Jaklingko sementara Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi bertemu dengan sopir transp

|
TribunJakarta.com/Yusuf Bachtiar dan TribunJakarta.com/Dionisius Arya Bima Suci
TEMUI SOPIR - Gubernur Jakarta, Pramono Anung dan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menemui sopir transportasi dan mengajak mengobrol bersama. Salah satu sopir itu ada yang memanggil gubernur rasa presiden. (TribunJakarta.com/Yusuf Bachtiar dan TribunJakarta.com/Dionisius Arya Bima Suci). 

Hal itu jarang ditemui sebelum tahun 2019.

"Sebelum 2019 itu, perempuan untuk pulang itu udah jarang pak. Sekarang jam 11 malam udah pulang pak, berarti aman," katanya. 

"Mudah-mudahan cara bapak melihat persoalan itu menular ke orang banyak pak, karena dengan menular itu lebih tenteram dan damai," ujar Pramono. 

Dedi Mulyadi bertemu sopir taksi online

Sementara itu, Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, tak jauh berbeda dengan Pramono Anung

Ia baru-baru ini bertemu dengan seorang sopir transportasi online di sebuah kafe. 

Sopir itu bercerita berasal dari Desa Korolama, Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah. 

Di kafe itu, Dedi Mulyadi mengajak makan bersama sembari ngobrol. 

"Saking nge-fansnya sama bapak. Sampai dibela-dibelain tiga bulan cari ongkos untuk ke sini pak. Saking nge-fansnya karena baru kali ini bangsa ini punya pemimpin seperti bapak," ujar sopir tersebut. 

Sopir itu mengaku senang dengan kinerja Dedi Mulyadi sebagai gubernur lewat tayangan di media sosialnya. 

"Baru kali ini, ada gubernur seperti bapak serasa presiden," kata si sopir itu. 

"Ah, bohong itu. Presiden mah Pak Prabowo Subianto, harga mati itu," kata Dedi Mulyadi

Ia bersama istri dan anaknya nekat ke Jawa Barat hanya demi menemui Dedi Mulyadi

Perjalanan menemui Dedi Mulyadi, katanya, memakan waktu selama seminggu dari kampungnya.

"Berangkat hari Jumat subuh, nanti jalurnya melewati perbatasan dari Kabupaten Morowali, ke Poso terus sampai ke Makassar. Kemudian naik feri (kapal) turun ke Surabaya terus ke sini. Sampai lagi hari Jumat di Pakuan tempat bapak, nginep di mobil," katanya. 

Dedi Mulyadi lalu menawari sopir tersebut bersama istri dan anaknya menginap di hotel depan Lapangan Gasibu selama dua hari. 

Ia juga mengongkosi perjalanan pulang mereka ke Morowali. 

"Orang kampung masuk hotel," kata si sopir itu seraya tersenyum. 

 

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

 

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved