Kata FBR Soal Gebrakan Pramono Larang Pengamen Ondel-ondel

Ketua FBR Lutfi Hakim mengapresiasi langkah Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung yang melarang ondel-ondel digunakan untuk mengamen.

Instagram @upkpbb_setubabakan
ILUSTRASI ONDEL-ONDEL - Ketua FBR Lutfi Hakim mengapresiasi langkah Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung yang melarang ondel-ondel digunakan untuk mengamen. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Ketua Forum Betawi Rempug (FBR) Lutfi Hakim mengapresiasi langkah Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung yang melarang ondel-ondel digunakan untuk mengamen.

Pasalnya selama ini ondel-ondel yang merupakan ikon Betawi kerap disalahgunakan oleh segelintir oknum masyarakat.

“Saya sangat mengapresiasi apa yang telah dilakukan gubernur. Karena saya tidak sependapat ketika salah satu ikon Betawi seperti ondel-pndel didegradasi hanya sebatas propan, dimana hanya melulu nilai ekonomi semata, bahkan recehan,” ucapnya saat dikonfirmasi, Selasa (3/6/2025).

Lutfi menilai, hal ini dapat menurunkan nilai ondel-ondel sebagai salah satu budaya Betawi, apalagi selama ini pengamen ondel-ondel kebanyakan merupakan anak di bawah umur.

“Menjadikan ondel-ondel sebagai alat mengamen, bukan hanya mendegradasi nilai yang dikandungnya hanya sebatas ekonomi, tapi juga mengeksploitasi anak-anak di bawah umur untuk bekerja,” ujarnya.

“Ini sebuah tindakan kriminal yang sudah seharusnya menjadi perhatian bersama,” tambahnya menjelaskan.

Oleh karena itu, perlu ada sanksi yang diberikan Pemprov DKI Jakarta untuk memberikan efek jera kepada pelaku pengamen ondel-ondel.

“Harus diinventarisir pelakunya untuk selanjutnya dilakukan pembinaan atas mereka. Selain itu, pelakunya yang mayoritas anak-anak pasti punya bos yang mengkapitalisasi mereka,” tuturnya.

lihat fotoGubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi meliburkan sopir angkot jalur Puncak Bogor selama dua hari untuk mengurangai kemacetan selama libur panjang. Ia berjanji memberikan kompensasi. Namun Sang Gubernur ogah 'kecele' lagi sehingga dananya akan diberikan langsung ke sopir
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi meliburkan sopir angkot jalur Puncak Bogor selama dua hari untuk mengurangai kemacetan selama libur panjang. Ia berjanji memberikan kompensasi. Namun Sang Gubernur ogah 'kecele' lagi sehingga dananya akan diberikan langsung ke sopir

“Ini juga harus diinventarisir agar dapat disosialisasikan larangan ini dan mendesak mereka tidak mengulanginya lagi,” sambungnya.

Tak hanya itu, Lutfi juga meminta agar Pemprov DKI Jakarta memberikan pembinaan kepada mereka agar mereka bisa beralih profesi dan tak lagi kembali menjadi pengamen ondel-ondel.

“Sosialisasi aja belum cukup tanpa ada pembinaan yang dapat membekali mereka untuk melakukan transformasi aktivitas ekonomi dari sebatas mengamen menjadi ekonomi kreatif,” kata Lutfi.

Sebagai informasi tambahan, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung sebelumnya membuat gebrakan baru dengan melarang adanya pengamen ondel-ondel.

Ia pun menegaskan bakal segera mendorong pembentukan aturan atau undang-undang untuk melestarikan ondel-ondel sebagai Budaya Betawi.

“Ya sekarang ini saya akan meminta ondel-ondel bukan untuk di jalanan. Tapi merupakan bagian dari budaya utama Betawi,” kata Pramono, Rabu (28/5/2025).

Halaman
12
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved