KDM Cuek dan Angkat Tangan, Pramono Pilih Jalan Sendiri Tebar Kemudahan ke Warga Pinggiran Jakarta
Dedi Mulyadi cuek terhadap kepentingan transportasi publik, kondisi beda Pramono Anung yang fokus menebar kebaikan ke masyarakat di pinggiran Jakarta.
TRIBUNJAKARTA.COM - Saat Gubernur Dedi Mulyadi memilih cuek terhadap kepentingan transportasi publik, kondisi berbeda ditampilkan Gubernur Pramono Anung yang fokus menebar kebaikan ke masyarakat di pinggiran Jakarta.
Pramono lewat programnya memperbanyak rute transportasi publik dari dan menuju daerah pinggiran Jakarta terus diperbanyak.
Bahkan, Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Perhubungan (Dishub) mengungkap tambahan anggaran hingga Rp400 miliar untuk menunjang operasional layanan Transjabodetabek.
Di sisi berbeda, Kang Dedi Mulyadi alias KDM menunjukkan sikap tak sejalan dan lebih memilih untuk menyiapkan angkutan pedesaan.
Kadishub DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan, perluasan layanan Transjabodetabek terus digencarkan Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung.
Syafrin bilang, tambahan anggaran tersebut akan diajukan dalam APBD Perubahan 2025 yang sebentar lagi akan dibahas bersama DPRD DKI Jakarta.
“Ya untuk tahun ini akan ada penambahan sekitar Rp 300 miliar sampai Rp 400 miliar,” ucapnya kepada wartawan, Jumat (20/6/2025).
Anggaran tersebut nantinya akan digunakan untuk memberikan subsidi tarif bagi pengguna layanan Transjabodetabek.

Nantinya per penumpang akan mendapat subsidi Rp11.500, sehingga masyarakat yang menggunakan layanan ini cukup membayar Rp3.500.
"Sebagian (penambahan anggaran) untuk Transjabodetabek dan sebagian lagi untuk kebutuhan layanan dalam kota,” ujarnya.
Tercatat ada lima rute baru Transjabodetabek yang diresmikan Gubernur Pramono Anung dan Wagub Rano Karno.
Lima rute itu adalah Blok M-Alam Sutera, Blok M-PIK 2, Blok M-Bogor, Cawang-Vida Bekasi, dan Lebak Bulus-Sawangan.
Rute tersebut banyak menampung masyarakat di pinggiran Jakarta atau banyak mengangkut masyarakat di Jawa Barat.

Pramono pun menegaskan komitmen Pemprov DKI Jakarta dalam menambah layanan Transjabodetabek, sehingga akses transportasi publik dapat diperluas kepada masyarakat, khususnya warga daerah penyangga yang selama ini bekerja di ibu kota.
Oleh karena itu, Pemprov DKI Jakarta menargetkan menambah lima rute baru lagi hingga akhir tahun.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.