TAMPANG Polisi Gadungan yang Tipu Wanita Modus COD Motor di Jakbar, Coba Kabur Saat Diciduk
Polisi gadungan mengenakan jaket hijau. Tangannya nampak diborgol karena sempat berusaha melarikan diri.
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Wahyu Septiana
Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, PALMERAH - Beredar tampang salah satu polisi gadungan yang menipu wanita modus COD atau jual beli motor di Palmerah, Jakarta Barat saat diciduk polisi.
Pelaku diciduk di kontrakannya di kawasan Cengkareng, Jakarta Barat.
Saat ditangkap, polisi gadungan itu mengenakan jaket hijau. Tangannya nampak diborgol karena sempat berusaha melarikan diri.
Total ada dua orang yang diciduk, sebagaimana yang terekam jelas di CCTV saat mereka melancarkan aksinya di kawasan Kemanggisan, Palmerah, Jakarta Barat pada 18 Juni 2025 lalu.
"Pada saat penangkapan pasti ada perlawanan, tapi alhamdulillah bisa kita tangkap 2 orang," tutur Wakasat Reskrim Polres Metro Jakbar, AKP Raden Dwi Kennardi Dewanto Pratistha saat dikonfirmasi, Minggu (29/6/2025).
Kenn menyampaikan, saat ini pihaknya masih memeriksa intensif terhadap kedua pelaku untuk menggali lebih dalam modus penipuan yang dilakukan.
"Saat ini pelaku masih dalam tahap penyidikan yang dilakukan oleh Satreskrim Polres Metro Jakarta Barat," kata Kenn.
Ngaku Mau Beli Motor
Diberitakan sebelumnya, Adelia Putri (23) menceritakan kronologi penipuan yang dialaminya oleh seorang pria yang mengaju bernama Yohanes.
Ia mengatakan, hal itu bermula dari niatnya menjual sepeda motor miliknya yakni Honda Beat keluaran tahun 2018 yang dipasarkannya di media sosial.
Dari sejumlah penawar, Adelia merasa cocok dengan Yohanes karena memberikan tawaran tertinggi.
Komunikasi dari media sosial kemudian berlanjut ke pesan WhastAPP dan akhirnya terjadi kesepakatan.
"Saya buka harga di Rp 6 juta. Beliau ini yang paling tinggi nawarnya akhirnya deal di Rp 5,6 juta," kata Adelia saat dikonfirmasi, Selasa (24/6/2025).
Adelia sejak awal menyadari jika jual beli motor di media sosial besar akan risiko.
Karenanya, ia hanya mau menjual motornya dengan sistem cash on delivery COD atau bayar di tempat.
Awalnya, pria bernama Yohanes itu ingin bertemu di pagi hari sebelum berangkat kerja. Namun rencana itu batal sepihak.
Adelia sama sekali tak curiga saat pelaku meminta COD dilakukan pada tengah malamnya. Tepatnya pada Rabu (18/6/2025) dini hari sekira pukul 01.30 WIB.
Wanita ini tetap menyanggupi sekalipun harus begadang asal motornya bisa terjual.
Ia pun meminta pertemuan dilakukan di depan sebuah toko vape di kawasan Kemanggisan, Palmerah, Jakarta Barat.
Adelia tak sendiri. Ia ditemani oleh temannya dan tentu membawa motor yang mau dijual.
Begitu juga Yohanes yang membawa temannya.
Pertemuan itu terekam kamera CCTV yang terpasang di depan toko vape. Melihat rekaman CCTV, awalnya tak ada yang aneh.
Pria yang mengaku bernama Yohanes nampak memeriksa kondisi motor layaknya seorang pembeli.
Namun, situasi mulai berubah saat Yohanes dan rekannya yang mengenakan kaos hitam dan masker mengaku sebagai anggota polisi.
"Awalnya mereka enggak ngaku polisi. Tapi pas lagi obrolin harga motor, dia baru bilang katanya dari Mabes Polri," kata Adelia.
"Terus saya bilang kantornya di mana, dia bilang di Polda," lanjutnya.
Yohanes kemudian mulai mengintimidasi Adelia dan rekannya untuk mempelajari pasal-pasal yang mengatur jual beli kendaraan.
Kebetulan, saat itu motor milik Adelia hanya memiliki STNK tanpa ada BPKB.
"Karena dia bilang kalau sistem COD ini ada pasalnya. saya langsung cek pasalnya dan beneran ada," kata Adelia.
Adelia bercerita, awalnya saat itu ia masih berusaha tenang.
Sebab, nama dalam STNK motor itu adalah identitasnya.
Tapi hal itu malah membuat pelaku 'ngegas' dan mengeluarkan borgol sembari menggertak.
Hal itu membuat Adelia dan rekannya menjadi terintimidasi.
Pelaku kemudian meminta untuk membawa motor milik Adelia.
Pelaku berdalih bahwa motor itu baru akan dikembalikan jika Adelia mendatangi Polda Metro Jaya dengan membawa surat pernyataan tak akan melakukan sistem jual beli tanpa surat-surat lengkap.
"Saya enggak sampai diborgol tapi dia udah ngeluarin borgol buat ngancem kita dan langsung bawa motornya aja."
"STNK masih sama saya. Dia suruh foto kopi STNK ntuk bawa ke polda langsung," tuturnya.
(TribunJakarta)
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel https://whatsapp.com/channel/0029VaS7FULG8l5BWvKXDa0f.
Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.