Ucapkan Duka Korban Longsor Garut, Dedi Mulyadi Rela Aksinya Dibully: Yang Penting Rakyat Selamat

Gubernur Jabar Dedi Mulyadi sampaikan ucapan duka untuk korban longsor di Garut. Ia rela aksinya dibully demi rakyat selamat.

|
Instagram Dedi Mulyadi/dok Pemdes Girimukti
KDM SAMPAIKAN DUKA - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyampaikan ucapan duka atas meninggalnya empat warga Garut yang menjadi korban bencana longsor. Satu keluarga dilaporkan meninggal dunia dalam tragedi longsor di Kampung Kiararambai, Desa Girimukti, Kecamatan Cisewu, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Rabu (25/6/2025) pukul 19.00 WIB. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyampaikan ucapan duka atas meninggalnya empat warga Garut yang menjadi korban bencana longsor.

Dedi Mulyadi sempat mengungkit kebijakannya yang kerap mendapatkan serangan atau bullyan. 

Namun, ia menegaskan tidak mempermasalahkan perundungan dan serangan terhadap kebijakannya tersebut.

Awalnya, Politikus Gerindra itu menuturkan telah mengirimkan uang duka kepada keluarga korban musibah longsor di Garut.

"Untuk bekal hidup keluarga yang ditinggalkannya untuk pendidikan anak-anaknya, untuk membenahi membangun rumah baru," kata Dedi Mulyadi dikutip dari akun instagram @dedimulyadi71, Rabu (2/7/2025).

Selain itu, Dedi Mulyadi meminta warga Garut untuk tidak melakukan penebangan hutan, menggunduli lahan dan perbukitan yang akan terdampak bencana ketika hujan.

"Karena apa, karena kita tidak mungkin terlepas dari bencana selama kita tidak bersahabat dengan alam yang kita tinggali," kata mantan Bupati Purwakarta itu.

Dedi juga menuturkan kebijakannya selama ini merupakan upaya mencegah bencana dalam jangka panjang. "Saking sayangnya kepada warga," imbuhnya.

Ia mencontohkan kebijakan menutup tambang, kebijakan alih fungsi lahah dan mengajak warga untuk menanam pohon.

"Mngelola dengan baik melakukan upaya revitalisasi sungai danau, area-area perbukitan," ujarnya.

Ia mengatakan seluruh kebijakannya itu untuk kepentingan masyarakat. Bahkan, Dedi Mulyadi mengaku harus menanggung serangan yang luar biasa.

"Tetapi bagi saya tidak ada masalah lebih baik saya diserang dibully yang penting rakyat saya selamat baik hari ini ataupun ke depan daripada saya ongkang-ongkang kaki menikmati jabatan untuk jalan-jalan tapi rakyanya didera bencana," jelasnya.

Satu Keluarga Tewas

Dikutip dari TribunJabar, satu keluarga dilaporkan meninggal dunia dalam tragedi longsor di Cisewu Garut.

Peristiwa longsor tersebut terjadi tepatnya di Kampung Kiararambai, Desa Girimukti, Kecamatan Cisewu, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Rabu (25/6/2025) pukul 19.00 WIB.

Plt Camat Cisewu Jajang Juhara mengatakan, ada empat korban dalam peristiwa tersebut, seluruhnya sudah berhasil ditemukan.

"Innalillahi wainnailaihi raajiun, seluruh keluarga Ibu Mar'ah meninggal dunia, korban ada empat orang," ujarnya saat dihubungi.

Ia menuturkan, longsor tersebut diakibatkan oleh ambruknya sebuah tebing di atas rumah korban lantaran hujan yang menerjang kawasan tersebut beberapa jam yang lalu. 

Longsoran tersebut kemudian menimpa rumah korban yang diketahui merupakan rumah semi permanen.

Jajang menjelaskan bahwa saat ini suruh unsur Firkopimcam Kecamatan Cisewu peserta unsur jajaran TNI Polri dan warga masih melakukan proses evakuasi di lokasi. 

"Longsor ini akibat hujan deras, mohon doa kepada seluruh masyarakat Garut, kami sedang berduka," jelasnya.

Berikut identitas korban tertimbun longsor

1. Ibu Mar'ah
2. Mardi (mantu)
3. Linda (anak dari Mar'ah)
4. Fajar (cucu dari Mar'ah)

(TribunJakarta.com/TribunJabar)

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved