Saat Prabowo Dinilai Kasih Sinyal Reshuffle untuk PDIP Masuk, Desakan Pemakzulan Gibran Melantang

Prabowo memperingatkan akan meninggalkan menteri yang bekerja lambat. Hal itu dibaca pengamat politik sebagai sinyal reshuffle.

TRIBUNNEWS/ISTIMEWA
PRABOWO DAN MEGAWATI - Presiden Prabowo Subianto bertemu Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri, pada Senin (7/4/2025) malam, di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat. Ketua Harian Gerindra sekaligus, Sufmi Dasco, menyatakan pertemuan kedua tokoh ini adalah silaturahmi Hari Raya Idul Fitri. 

"Dan Ketika kemarin konteksnya adalah pidato di saat peresmian proyek hilirisasi di Karawang, saya melihat kan Menteri ESDM itu di Bawah Menteri Perekonomian. jadi bidang ekonomi ini disorot betul."

"Sehingga memang alarm kuat ini ditunjukkan untuk tim ekonominya," jelasnya.

Agung juga melihat sejumlah indikator ekonomi yang mengalami pelemahan menjadi evaluasi Prabowo.

"Pos Kementerian Perekonomian itu paling kuat ya. Karena memang paling disorot."

"Karena saat ini kita tahu ada ancaman PHK massal, kemudian ada daya saing kita lemah, daya beli kita turun, harga sembako juga belum terlalu stabil," paparnya.

Terlebih, menurut Agung, tingginya tingkat kepuasan publik terhadap Prabowo karena dianggap berhasil dalam hal ekonomi.

Hal itu juga merupakan modal politik Prabowo yang sudah dideklarasikana akan maju pada Pilpres 2029 untuk periode keduanya.

"Pos Kementerian Perekonomian itu paling kuat ya. Karena memang paling disorot. Karena saat ini kita tahu ada ancaman PHK massal, kemudian ada daya saing kita lemah, daya beli kita turun, harga sembako juga belum terlalu stabil."

"Kalau menteri-menteri ekonomi gak perform, gak maksimal, ini bahaya bagi presiden," jelasnya.

Agung pun memperkirakan, menteri bidang ekonomi yang berpotensi dicopot, akan digantikan sosok dari PDIP.

Beberapa waktu terakhir, Prabowo sudah bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.

Setelahnya, Ketua Harian Gerindra yang juga Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad pun turut menemui Megawati, menjadi komunikator Prabowo, seperti melanjurkan pertemuan sebelumnya.

Ajang Kongres PDIP pun bisa menjadi momentum partai Bung Karno itu menyepakati arah politik untuk bergabung dengan pemerintahan Presiden Prabowo.

"Tinggal menunggu momen saja reshuffle itu, apa lagi sebentar lagi, misalkan ada Kongres PDIP, yang memang punya arahan muatan kuat ada tendensi merapatnya teman-teman PDIP sehingga membuka ruang. Momen itu menjadi lebih terbuka," jelasnya.

Mengutip Kompas.com, Presiden Prabowo memuji sekaligus memperingatkan para menterinya untuk bisa bekerja cepat dan baik.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved