Silfester Matutina Hina Eks Danjen Kopassus, Anak Buah Serang Balik: Biasa Kalau Termul Kan Begitu

Pernyataan Silfester Matutina yang menyerang eks Danjen Kopassus, Mayjen TNI (Purn) Soenarko membuat anak buahnya geram. 

|
Kompas.com/Kristian Erdianto dan Kompas.com/Rahel
SILFESTER HINA SOENARKO - Staf Mayjen TNI (Purn) Soenarko, Kolonel TNI (Purn) Sri Radjasa Chandra menyerang balik Silfester Matutina yang menghina Soenarko. Menurutnya, Silfester hanya lah ternakan Mulyono alias Jokowi. (Kompas.com/Kristian Erdianto dan Kompas.com/Rahel). 

"Saya masih di Kodam bagian pengamanan waktu itu, temuan (tiga senjata) itu saya serahkan kepada Pangdam (Soenarko)," katanya. 

Pada tahun 2018, Soenarko meminta Sri Radja untuk mengirimkan senjata M16 A1 ke Jakarta untuk disimpan di Museum Kopassus. 

"Kemudian dikirimlah senjata itu melalui prosedur yang resmi AVSEC (Bagian pengamanan) bandara sana (Aceh) tahu, AVSEC garuda di Cengkareng juga, terus di mana (tuduhan) diselundupinnya? Ini kan ada rekayasa, jadi Pak Narko sendiri tidak tahu ada kiriman senjata itu," katanya.

"Nah dikirimnya dibilang selundupan, kalau selundupan kan dirahasiakan ini kan diketahui aparat keamanan bandara, di sini pun diketahui sebelum dikirim," tambahnya. 

Maka, kata Sri Radja, menjadi sempurna lah skenario untuk menangkap Soenarko. 

Pertama dituduh makar selanjutnya dituduh mengirim senjata selundupan. 

"Nah mulai lah Pak Narko ada tuntutan hukum," katanya. 

Ternakan Mulyono

Sri Radjasa pun menyebut Silfester Matutina hanya mengarang soal tuduhan makar yang dilakukan Soenarko. 

Menurut Sri Radja, tuduhan tersebut merupakan upaya kriminalisasi terhadap Soenarko.

Pernyataan Silfester pun tidak berdasar.

"Jadi salah besar ketika Silfester mengatakan Pak Narko ditangkap karena makar, enggak ada itu ngarang. Saya pikir itu satu pernyataan yang tidak mengedepankan fakta. Biasa kalau termul (ternak Mulyono) itu kan begitu," pungkasnya. 

Tahan amarah ratusan prajurit

Ucapan nyelekit relawan Jokowi, Silfester Matutina ke Soenarko itu juga memantik amarah para prajurit TNI. 

Mereka ingin 'menyerang' balik Silfester yang dinilai menghina dan merendahkan Soenarko.

Namun, Sri Radjasa mencoba menahan amarah para prajurit. 

Ia mengatakan Silfester bukan lawan sebanding eks petinggi Kopassus tersebut. 

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved