Diplomat Arya Daru Tewas di Kosan

Jika Arya Daru Terbukti Dibunuh, Kriminolog UI Yakin Pelaku Berpengalaman, 'Skenarionya' Sangat Rapi

Kriminolog UI, Haniva Hasna, menilai kematian diplomat muda, Arya Daru Pangayunan (39), lebih condong ke arah kasus pembunuhan berencana.

Dok Pribadi Arya Daru dan istimewa
DIPLOMAT MUDA TEWAS - Arya Daru Pangayunan (39), seorang diplomat muda ditemukan tewas di indekosnya di kawasan Menteng, Jakarta Pusat pada Selasa (8/7/2025). Kriminolog UI menilai bahwa Daru merupakan korban pembunuhan berencana. (Dok Pribadi Arya Daru dan istimewa). 

Arya merupakan sosok alumnus yang berprestasi dengan karier yang baik. 

Ia berharap jika meninggal tak wajar, pihak berwenang bisa mengusut tuntas kasus tersebut.

Sementara itu Ketua Departemen Ilmu Hubungan Internasional (UGM) Nur Rachmat Yuliantoro juga turut berbela sungkawa atas kematian Arya. 

Ia menyebut Arya merupakan alumnus S-1 Ilmu Hubungan Internasional angkatan 2005.

Menurut Rachmat, Arya dikenal sebagai diplomat andal dan kebanggaan banyak pihak. 

"Semoga almarhum mendapat tempat terbaik di sisi-Nya serta keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan dan ketabahan,"katanya. 

Diberitakan sebelumnya, Arya ditemukan tewas di kamar indekosnya di kawasan Menteng pada Selasa (8/7/2025) pagi.

Wajah korban terlilit lakban dan pintu kamar terkunci dari dalam dengan sistem smart lock, yang hanya bisa diakses oleh Arya. 

Rekaman CCTV menunjukkan aktivitas terakhir korban terekam pada Senin malam sekitar pukul 23.24 WIB.

Ia terlihat keluar kamar membawa kantong plastik, lalu kembali masuk. Keesokan paginya, penjaga kos membuka paksa jendela kamar atas permintaan istri korban yang tidak bisa menghubungi suaminya sejak subuh.

Dari lokasi kejadian, polisi menyita sejumlah barang bukti, di antaranya lakban, kantong plastik, dompet, bantal, sarung celana, dan pakaian korban.

Polisi juga menemukan obat sakit kepala dan obat lambung di kamar korban.

Hingga kini, polisi masih menyelidiki kasus ini dan telah memeriksa empat saksi, yakni pemilik dan penjaga indekos, tetangga kamar, serta istri korban.

Sidik jari Arya ditemukan pada lakban, namun penyelidikan lanjutan masih dilakukan untuk memastikan penyebab kematian. (Kompas/Kompas.id/TribunJakarta).

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

 

 

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved