Trauma Jadi Korban Bully di Sekolah Umum, Jadi Alasan Orangtua Pilih Sekolahkan Anaknya di SLB
Sejumlah siswa baru jenjang SMA di Sekolah Luar Biasa (SLB) 5 Jakarta ternyata berasal dari lulusan SMP reguler. Apa alasannya?
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Rr Dewi Kartika H
Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, PALMERAH - Sejumlah siswa baru jenjang SMA di Sekolah Luar Biasa (SLB) 5 Jakarta ternyata berasal dari lulusan SMP reguler.
Ada kisah getir yang membuat mereka kemudian harus melanjutkan pendidikannya di SLB.
Adapun di tahun ajaran 2025/2026, total ada 20 siswa SLB 5 Jakarta untuk kategori SMA.
Salah satu orangtua murid, Anita mengatakan, saat SMP anaknya bersekolah di sekolah umum di wilayah Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
Namun anaknya kerap mendapatkan perundungan atau bully dari sejumlah rekannya lantaran dianggap tak mampu mengikuti pelajaran.
Hingga akhirnya atas rekomendasi dari sejumlah pihak, Anita memutuskan untuk melanjutkan pendidikan sang anak di SLB 5 Jakarta.
"Karena dia suka dibully di sekolahnya pas SMP. Akhirnya saya masukin dia sekarang di SLB," kata Anita ditemui saat menemani sang anak mengikuti MPLS hari pertama di SLB 5 Jakarta, Slipi, Jakarta Barat, Senin (14/7/2025).
Disampaikan Anita, di hari pertama MPLS, sang anak nampak lebih ceria kala berbaur dengan teman barunya di SLB 5 Jakarta.
"Tadi pas baru datang terus ketemu guru dan teman-temannya dia senang sih. Mungkin karena dia merasa lebih diterima daripada sama temen-temennya di sekolah yang lama," kata Anita.
Ia pun berharap di sekolah barunya, sang anak bisa jadi lebih mandiri.
Cerita hampir sama disampaikan oleh Suryati. Anak Suryati awalnya sekolah di sekolah umum saat SD.
Namun karena mendapatkan bully, sang anak yang memang mengalami hambatan intelektual akhirnya dipindahkan ke SLB hingga akhirnya tahun ini sudah berseragam SMA.
"Ya namanya anak kita beda, kadang-kadang suka dibully," kata Suryati.
Untuk diketahui, murid-murid di SLB 5 Jakarta ini dibagi ke dalam dua kelas pembelajaraan yakni untuk kategori tuna rungu atau hambatan pendengaran dan tuna grahita yang menghalami hambatan intelektual.
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
| Sindikat Maling Motor yang Hantui Wilayah Koja dan Cilincing Dibongkar Polisi, Enam Pelaku Ditangkap |
|
|---|
| Berawal Liburan ke Indonesia, Dua WN Uzbekistan Jadi PSK Bertarif RP 15 Juta di Jakarta Barat |
|
|---|
| Semak Taman Daan Mogot Dibabat Habis! Pemprov DKI Bongkar Sarang Mesum Sejenis di Ruang Publik |
|
|---|
| Ramai Pria Necis di Malam Jumat Kliwon, Taman Gelap di Jakbar Diduga Sarang Mesum Pasangan Sejenis |
|
|---|
| Jadi Sarang Mesum Pasangan Sejenis, Pohon di Bantaran Kali Jalan Daan Mogot Dipangkas |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jakarta/foto/bank/originals/MPLS-HARI-PERTAMA-SLB-5-JAKARTA.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.