'Itu Anak Saya!' Ucap Warga Jakut Histeris saat Lihat Berita Penemuan Jasad Tanpa Kepala di Lampung

Berita penemuan mayat tanpa kepala di Lampung, yang tayang di stasiun televisi pada Kamis (17/7/2025) lalu membuat Ernawati histeris.

TribunJakarta.com/Gerald Leonardo Agustino
IBUNDA AKBAR HISTERIS - Ernawati (42), ibunda dari Akbar (24), nelayan Jakarta Utara yang ditemukan tewas tanpa kepala di pesisir Lampung, menceritakan dirinya sempat histeris saat melihat berita penemuan jenazah itu di televisi. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino

TRIBUNJAKARTA.COM, CILINCING - Berita soal penemuan mayat tanpa kepala di pesisir Tanggamus, Lampung, yang tayang di stasiun televisi pada Kamis (17/7/2025) lalu membuat Ernawati (42), ibu tiga anak warga Jakarta Utara, menggila.

Ernawati spontan berteriak sembari menunjuk ke arah layar kaca.

"Itu anak saya! Itu anak saya!," ungkap Ernawati menceritakan reaksi awalnya menonton berita itu, ketika ditemui di rumahnya, Senin (21/7/2025).

Ernawati mengakui dirinya seperti orang gila yang berteriak sendirian di dalam rumahnya pada saat berita itu tersiar.

Ia langsung tersentak dan yakin bahwa mayat tanpa kepala itu adalah sang anak, Akbar alias Aco (24).

"Tahunya hari Kamis (17 Juli). Dia masuk berita di TV, pas dilihat gambarnya kan remang-remang, tapi itu feeling saya itu anak saya. Saya langsung teriak, ih itu anak saya! Anak saya! Tapi kayak orang gila gitu, nggak ada orang tapi saya ngomong sendiri," ungkap Ernawati.

Akbar diketahui hilang sejak tanggal 2 Juli 2025.

Kala itu, Akbar pergi melaut berdua dengan temannya, dan dilaporkan terjatuh ketika berada di perairan Kepulauan Seribu.

Sepengetahuan Ernawati, Akbar memang biasa pergi melaut untuk mencari ikan setelah sejak beberapa tahun terakhir sudah tak lagi bekerja sebagai pengrajin ikan asin.

Adapun Akbar tinggal bersama keluarganya dan beralamat di permukiman nelayan Kampung Kerang Hijau, RT 13, RW 13 Kelurahan Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara.

"Dia itu selalu bareng-bareng temannya. Jadi di perahu itu pas kejadian ada dua orang. Yang satu bawa perahu, yang satu anak saya," kata Ernawati.

Sejak Akbar dikabarkan hilang pada 2 Juli sampai akhirnya ada temuan mayat tanpa kepala pada 15 Juli di pesisir Pantai Limau, Lampung, Ernawati selalu mencari titik terang.

Ia terus memantau berita di televisi, sementara informasi apapun dari media sosial diterima Ernawati dari sang adik.

Ernawati akhirnya menerima kabar bahwa jenazah Akbar ditemukan terdampar di Lampung dari berita di televisi pada 17 Juli.

Saat itu, adik Ernawati juga memberitahunya soal penemuan mayat tanpa kepala di pesisir Tanggamus, Lampung, setelah berita itu tersebar di media sosial.

Tak lama setelahnya, Ernawati pun berangkat ke Lampung untuk memastikan apakah benar jenazah itu adalah Akbar.

"Kita ditelpon sama polisi, suruh ke situ bawa identitas buat mastiin anaknya. Bawa KTP, dilihat. Saya ke sana iya benar itu anak saya," ucapnya.

Benar saja, mayat tanpa kepala itu adalah sang anak.

Hal itu terkonfirmasi dari pakaian yang masih melekat di tubuh korban.

Ernawati hafal betul bahwa baju dan celana yang ditemukan bersama jenazah itu adalah milik anaknya, Akbar alias Aco.

"Saya ngelihat dari bajunya, dari celananya. Yakin itu anak saya," ucap dia.

Kronologi Akbar Melaut hingga Ditemukan Tewas

Adapun mayat tanpa kepala yang diketahui adalah Akbar itu ditemukan di pesisir Tanggamus, Lampung, sekitar dua pekan setelah tenggelam di perairan Kepulauan Seribu.

Akbar terjatuh dari kapal KM Sinar Harapan di sekitar Perairan Pulau Kelor, Kepulauan Seribu, Rabu (2/7/2025) malam.

Korban sempat dicari oleh tim SAR gabungan dari Kantor SAR Jakarta.

Peristiwa ini bermula ketika kapal Sinar Harapan yang mengangkut Akbar dan seorang rekannya tengah dalam perjalanan pulang dari Pulau Bidadari menuju Pelabuhan Muara Baru.

Akbar, yang saat itu tidak mengenakan pelampung, diduga terjatuh dari kapal dan tenggelam di laut.

Sementara itu, dilansir dari TribunLampung.co.id, Kapolres Tanggamus AKBP Rahmad Sujatmiko mengatakan, pihaknya masih menyelidiki kasus temuan mayat tanpa kepala ini.

Termasuk melakukan pengambilan sampel DNA dari Ernawati dan keluarganya yang lain.

"Kami telah melakukan pendampingan terkait pengecekan DNA, sebagai sampel pembanding. Saat ini kita masih menunggu hasil dari Puslabfor," jelasnya, Sabtu (19/7/2025).

Kasat Reskrim Polres Tanggamus AKP Khairul Yasi Ariga menambahkan, pihaknya juga berkoordinasi dengan Polres Kepulauan Seribu dan instansi terkait lainnya di wilayah DKI Jakarta, mengingat lokasi hilangnya korban berada di perairan sekitar Pulau Bidadari dan Pulau Kelor.

Koordinasi ini dilakukan agar hasil pemeriksaan dapat lebih cepat dan akurat, sekaligus memperkuat kesimpulan penyidikan dari kedua wilayah hukum, baik dari Jakarta maupun di Lampung.

"Semua langkah ini bertujuan memberikan kepastian hukum dan kejelasan bagi pihak keluarga, sekaligus menyelesaikan proses identifikasi secara prosedural," ungkapnya.

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

 

 

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved