Viral di Media Sosial

Anies Sindir Barak Militer Dedi Mulyadi, Banggakan Program Rumah DP 0 Rupiah: Banyak yang Ikuti

Mantan Gubernur Jakarta, Anies Baswedan, mengatakan kebijakan down payment (DP) nol rupiah yang sempat diragukan banyak pihak ternyata terlaksana. 

|
Kompas.com/Kristianto Purnomo dan Dok Dedi Mulyadi
ANIES SINDIR DEDI MULYADI - Mantan Gubernur Jakarta, Anies Baswedan, mengatakan kebijakannya rumah dp 0 rupiah berlangsung dengan baik dalam sebuah podcast bersama komika, Tretan Muslim. Dalam kesempata itu juga, ia sempat menyindir terkait kebijakan barak militer ala Dedi Mulyadi. (Kompas.com/Kristianto Purnomo dan Dok Dedi Mulyadi). 

Dengan adanya perubahan batas penghasilan maksimal itu, maka warga kalangan menengah ke atas bisa mengikuti program rumah DP Rp 0. 

"Belum ada penjelasan dari Pemprov DKI mengapa batas penghasilan dinaikkan menjadi Rp 14 juta. Mungkin karena hingga November 2020 masih sedikit rusun DP 0 yang terjual, yaitu hanya 481 unit," ujar anggota Fraksi PSI DPRD DKI, Eneng Malianasari.

Selain perubahan batas maksimal penghasilan, Anies juga menurunkan target pembangunan hunian DP Rp 0.

Dalam RPJMD sebelum perubahan, Anies menargetkan membangun 232.214 unit rusunami DP Rp 0.

Sebanyak 14.000 unit akan dibangun oleh badan usaha milik daerah (BUMD), sementara sisanya akan dibangun melalui kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU) serta pengembang swasta.

Namun, dalam draf perubahan RPJMD, Anies hanya menargetkan pembangunan 10.460 unit rumah. Sebanyak 6.971 unit rumah akan dibangun oleh BUMD, sedangkan sisanya akan disediakan oleh pengembang swasta.

"Target rusunami berkurang 95,5 persen sehingga hanya menjadi 10.460 unit," kata Eneng.

Anggota Fraksi Nasdem DPRD DKI Jakarta Ahmad Lukman Jupiter sempat menilai program rumah DP Rp 0 sepi peminat dan belum menjangkau warga DKI yang belum memiliki rumah.

"Yang sudah dia bangun dan itu pun di Jakarta Barat masih kosong, ini ada apa. Terus Dinas Perumahan ini selaku yang menjalankan program ini kok kelihatannya santai-santai saja, ini sudah tiga tahun, tidak terasa," ujar Jupiter, Jumat (16/10/2020).

"Jadi program DP Rp 0 ini menurut saya belum berhasil," sambung dia. 

Selain dinilai tidak laku, rumah DP Rp 0 juga disebut mengalami kendala penjualan.

Banyak warga yang ditolak permohonannya untuk pendaftaran rumah DP Rp 0 karena masih memiliki tanggungan kredit lain yang belum dilunasi.

Rata-rata memiliki tanggungan cicilan lain, seperti kredit sepeda motor.

Beberapa juga memiliki pinjaman online.

Padahal, Anies sempat ingin merevisi teknis pendaftaran rumah DP Rp 0 agar pemohon yang gagal lolos verifikasi kredit bank masih dapat kesempatan untuk memiliki unit hunian DP Rp 0.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved