Urgensi Kartu Janda Jakarta Dipertanyakan, Pengamat Dukung Keputusan Pramono: Celah Baru Korupsi! 

Usulan Kartu Janda Jakarta dipertanyakan. Pengamat menilai, program ini bakal tumpang tindih dengan bansos lain dan bisa jadi celah baru korupsi.

Tribunjakarta/Dionisius Arya Bima
GUBERNUR PRAMONO - Usulan bansos Kartu Janda Jakarta dipertanyakan. Pengamat menilai, program ini bakal tumpang tindih dengan bansos lain dan bisa jadi celah baru korupsi. Keputusan Pramono yang tak menggubris usulan itu pun dinilai sudah tepat. 

Politikus PDIP itu bahkan menyebut ide program tersebut aneh.

“Aneh-aneh aja, enggak lah,” ucapnya daat ditemui di Balai Kota Jakarta, Rabu (23/7/2025).

Dianggap Pikiran Kotor

Anggota DPRD Jakarta Fraksi Gerindra, Yudha Permana, menanggapi penolakan mentah-mentah Pramono soal Kartu Janda Jakarta.

Yudha menegaskan, usulnya tidak main-main, dan sudah melewati proses diskusi internal.

"Iya kita mengusulkan dengan sangat serius perihal kartu janda jakarta sudah kita bahas, sudah kita diskusikan," kata Yudha di Kantor DPRD Jakarta, Kamis (24/7/2025). 

Menurut Yudha, golongan janda atau ibu tunggal cerai mati banyak yang belum dapat diklasifikasikan ke dalam lansia sehingga tidak bisa mengakses program Kartu Lansia Jakarta

Kartu Janda Jakarta ini bisa menjadi solusi membantu masyarakat khususnya para janda yang terguncang secara ekonomi selepas kepergian suami. 

"Karena itu bukan usulan asal-asalan banyak permintaan dari masyarakat kita sudah tulis di pemandangan umum ini atas permintaan dari masyarakat setiap kita turun reses banyak yang meminta," jelas Yudha. 

"Ditunjukkan bagi para janda yang membutuhkan dan ini banyak persentasenya di Jakarta," tegasnya.

Yudha menilai Pramono harus memandang usulan Kartu Janda Jakarta dengan hati dan pikiran yang jernih.

"Kalau memang kita melihat kalimat janda kalau hati kita kotor pikiran kita kotor selalu outputnya adalah negatif," kata Yudha.

"Umurnya 45 tahun ke atas maksimal 60 tahun karena dia belum bisa dapet kartu lansia Jakarta umurnya belum cukup," tambahnya.

Menurutnya, Pramono seharusnya dapat merespons usulan Kartu Janda Jakarta dengan pikiran yang jernih, agar bisa dipertimbangkan untuk dikaji untuk menjadi sebuah kebijakan. 

"Harus merespons dengan jawaban dan pikiran yang jernih sehingga yang saya harapkan jawaban dari seorang gubernur adalah 'baik kita akan pertimbangkan dan akan kita pelajari usulan dari fraksi Gerinda'," ucap Yudha.

"Sehari-harinya ibu rumah tangga begitu suaminya meninggal dia harus jadi kepala rumah tangga ekonomi nya sangat tidak baik, tidak mampu akhirnya tidak ada yang peduli dalam kondisi seperti saat ini," tegas dia.

Kadinsos Tak Humanis

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved