Jelang Dibangun Taman Bendera Pusaka Pramono ke Taman Langsat, Tak Temui Pedagang Pasar Barito

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengunjungi Taman Langsat, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (7/8/2025).

TRIBUNJAKARTA.COM
PRAMONO KE TAMAN LANGSAT - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengunjungi Taman Langsat, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (7/8/2025). Kunjungan Pramono ke Taman Langsat dilakukan jelang groundbreaking pembangunan Taman Bendera Pusaka. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim

TRIBUNJAKARTA.COM, KEBAYORAN BARU - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengunjungi Taman Langsat, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (7/8/2025).

Kunjungan Pramono ke Taman Langsat dilakukan jelang groundbreaking pembangunan Taman Bendera Pusaka.

Mengenakan kemeja batik berwarna coklat, Pramono tampak didampingi sejumlah pejabat Pemprov Jakarta.

Beberapa di antaranya adalah Kepala Dinas PPKUKM DKI Jakarta Elisabeth Ratu Rante Allo, dan Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Jakarta Fajar Sauri.

Wali Kota Jakarta Selatan Muhammad Anwar juga ikut mendampingi Pramono.

Pramono hanya meninjau Taman Langsat selama sekitar 10 menit. Ia tidak mendatangi pedagang Pasar Barito meski lokasinya berdekatan.

 

Sebaliknya, para pedagang Pasar Barito juga tidak menyadari kedatangan Pramono.

Adapun polemik relokasi pedagang Pasar Barito masih terus bergulir hingga saat ini.

Sebagai informasi, pembongkaran pasar Barito rencananya bakal dilakukan untuk pembangunan Taman Bendera Pusaka yang merupakan gabungan dari taman Ayodya, Taman Langsat, dan Taman Leuser bakal dilakukan besok.

Berdasarkan jadwal, groundbreaking pembangunan taman itu bakal dilakukan besok.

Mayoritas pedagang belum meninggalkan kiosnya meski telah diberikan tenggat waktu hingga Minggu (3/8/2025).

Pedagang Pasar Barito, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan diduga mendapat intimidasi untuk menandatangani surat perjanjian pengosongan kios.

Pedagang pakan hewan di Pasar Barito, Deni, mengakui adanya intimidasi tersebut.

"Ada penandatanganan pedagang, ada unsur kayak tekanan lah. Pedagang itu mau gak mau kita tandatangan. Cuma untuk tandatangan itu, kalau mau dicocokkan dengan NIK, itu nggak sama semua," kata Deni di lokasi, Selasa (5/8/2025).

Menurut Deni, intimidasi itu datang dari pengurus UMKM yang mewadahi para pedagang di Pasar Barito pada periode sebelumnya.

Bahkan, ia menyebut pedagang mendapat ancaman tidak akan mendapat kios baru ketika sudah direlokasi.

"Jadi intimidasi pengurus yang kemarin, kalau nggak tandatangan nggak dapat kios. Makanya semua orang takut, semua orang tandatangan," ujar dia.

Namun, ia mengungkapkan pengurus baru sudah mencabut seluruh tandatangan pedagang.

"Tapi kemarin dari kuasa hukum kita yang sekarang sudah dicabut lah," ungkap Deni.

Pramono Ogah Komentari Kisruh Pembongkaran Pasar Barito Demi Taman Bendera Pusaka

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung sebelumnya juga ogah buka suara soal kisruh pembongkaran Pasar Barito, Jakarta Selatan.

Pramono mengatakan, masalah antara pedagang dan Pemprov DKI Jakarta akan diselesaikan oleh Wali Kota Jakarta Selatan M Anwar.

“Itu ditangani Wali Kota Jakarta Selatan,” kata Pramono singkat, Rabu (6/8/2025).

Sementara itu dalam keterangan tertulis, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah (PPKUKM) Elisabeth Ratu Rante Allo menyebut bahwa penataan kawasan Barito dilakukan dengan pendekatan humanis dan non-represif.

Sebagai bentuk komitmen terhadap para pedagang, Pemprov DKI Jakarta memberikan berbagai kemudahan, seperti relokasi sementara di 10 pasar yang dikelola oleh Perumda Pasar Jaya, kebebasan memilih lokasi relokasi sesuai preferensi dan kenyamanan pedagang, serta gratis sewa kios selama tiga bulan di lokasi relokasi.

“Langkah-langkah ini diambil agar proses penataan tidak hanya berpihak pada kepentingan tata ruang kota, tetapi juga menjamin keberlangsungan usaha para pedagang,” ujarnya.

Tak hanya itu, para pedagang selanjutnya akan difasilitasi untuk membuka usaha di Sentra Fauna Jakarta yang tengah dibangun di lahan seluas kurang lebih 7.000 meter persegi di kawasan Lenteng Agung, Jakarta Selatan.

Tempat itu dihadirkan sebagai wajah baru perdagangan hewan peliharaan dengan mengusung konsep pasar hewan modern yang higienis dan ramah lingkungan.

Selain itu, Sentra Fauna juga diharapkan destinasi wisata edukatif yang menggabungkan hiburan dan literasi lingkungan, serta mampu mendukung kesejahteraan pedagang.

“Sentra Fauna Jakarta diharapkan tidak hanya menjadi tempat transaksi, tetapi juga tuang pembelajaran dan rekreasi yang menyenangkan bagi keluarga dan pecinta satwa,” tuturnya.

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved