Revitalisasi Pasar Munjul Mangkrak
Anak Buah Pramono Tebar Janji, Bakal Prioritaskan Revitalisasi Pasar Munjul yang Mangkrak 10 Tahun
Anak Buah Pramono Tebar Janji, Bakal Prioritaskan Revitalisasi Pasar Munjul yang Mangkrak 10 Tahun
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Nur Indah Farrah Audina
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (PPKUKM) DKI Jakarta Elisabeth Ratu Rante Allo tebar janji kepada pedagang Pasar Munjul, Jakarta Timur.
Ia menyebut, revitalisasi pasar yang sudah mangkrak 10 tahun bakal segera dijadikan program prioritas.
“Kami berkomitmen untuk mendorong agar Pasar Munjul dapat masuk dalam program prioritas sesuai ketersedian anggaran dan kesiapan teknis,” ucapnya saat dikonfirmasi TribunJakarta.com, Kamis (14/8/2025).
Hanya saja, Ratu tak bisa menjelaskan lebih rinci kapan revitalisasi Pasar Munjul bakal dilanjutkan kembali.
Anak buah Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung ini bilang, pihaknya sampai saat ini masih terus mematangkan rencana terkait kelanjutan proyek revitalisasi.
Kajian yang sebelumnya sudah dilakukan pun dinilai tak lagi relevan dengan kondisi yang ada saat ini.
“Perlu dipahami bahwa revitalisasi ini membutuhkan proses yang komprehensif, mulai dari pembaruan dokumen perencanaan hingga penyesuaian anggaran,” ujarnya.
Kondisi ini juga diperparah dengan adanya sengketa lahan di lokasi pasar yang akan direvitalisasi.
Oleh sebab itu, Dinas PPKUKM harus terlebih dahulu menuntaskan masalah ini sebelum melanjutkan revitalisasi.
“Terdapat beberapa kendala administrasi yang harus diselesaikan, termasuk terkait status hukum lahan yang masih dalam proses,” tuturnya.

“Kami bersama Suku Dinas Jakarta Timur sedang berupaya agar proses ini dapat segera tuntas,” tambahnya menjelaskan.
Sebelumnya, pedagang Pasar Munjul menagih janji Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung semasa kampanye dulu untuk segera melanjutkan pembangunan pasar yang terletak di Jakarta Timur itu.
Pasalnya, proyek revitalisasi itu sudah mangkrak kurang lebih selama 10 tahun.
Pedagang kian menjerit saat lokasi sementara yang disediakan Pemprov DKI Jakarta kondisinya kian memprihatinkan.
Imbasnya, omzet para pedagang terus tergerus lantaran kian sedikit masyarakat yang datang ke pasar tersebut.
Bahkan sudah ada puluhan pedagang yang terpaksa gulung tikar akibat terus merugi.
“Di tempat penampungan sudah enggak layak lagi. Kasihan teman-teman sudah banyak yang keluar, ada puluhan lah. Kalau Dipersentasekan sekitar 20 persen,” ucap Supri, pedagang Pasar Munjul, Senin (11/8/2025).
Supri menuturkan saat awal revitalisasi Pasar Munjul bergulir dengan anggaran Rp10, 2 miliar, dahulunya kios tempat penampungan sementara para pedagang berjejer hingga bagian belakang.
Tapi sejak tiga tahun terakhir karena kondisi kios yang ringkih dan lesunya daya beli masyarakat akibat pandemi Covid-19, banyak pedagang Pasar Munjul memilih angkat kaki dari kios mereka.
Mayoritas yang memilih angkat kaki dari Pasar Munjul tersebut merupakan pedagang di luar kebutuhan makanan pokok, di antaranya pedagang perabot rumah tangga dan pakaian.
"Kebanyakan pedagang keringan (bukan bahan makanan pokok). Itu kebon pohon pisang di bagian belakang awalnya kios tempati penampungan, tapi karena pada roboh kiosnya jadi kebon," tuturnya.
Saat masa kampanye Pilgub DKI Jakarta pada Oktober 2024 lalu, Pramono Anung sebenarnya sudah sempat berkunjung ke dan mendengar keluh pedagang Pasar Munjul terkait revitalisasi.
Kala itu Pramono menyatakan proses revitalisasi Pasar Munjul tidak boleh terhenti karena proses hukum, karena akan merugikan pedagang yang berharap dapat berjualan dengan nyaman.
Tapi setelah Pramono terpilih dan dilantik menjadi Gubernur DKI Jakarta, hingga kini tidak ada tanda-tanda terkait kelanjutan proyek revitalisasi Pasar Munjul yang terhenti sejak tahun 2004 itu.
"Para pedagang itu menempati penampungan, sehingga pendapatannya turun drastis, omzet rata-rata turun 50 persen dan itu sangat menyedihkan," kata Pramono, Kamis (17/10/2024).
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.