DPRD DKI dorong PAM Jaya Maksimalkan Sambungan Layanan Air Bersih

Komisi B DPRD Provinsi DKI Jakarta meminta PAM Jaya memaksimalkan pembangunan jaringan pipa air minum.

dok. Sekretariat DPRD Provinsi DKI Jakarta
KOMISI B PEMBAHASAN RAPERDA - Anggota Komisi B DPRD Jakarta saat pembahasan Rancangan APBD 2026 bersama Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jumat, (24/10/2025). 

TRIBUNJAKARTA.COM - Komisi B DPRD Provinsi DKI Jakarta meminta PAM Jaya memaksimalkan pembangunan jaringan pipa air minum. Hal itu merupakan bagian dari komitmen memenuhi pelayanan air bersih yang merata dan berkualitas untuk masyarakat.

Ketua Komisi B DPRD Provinsi DKI Jakarta Nova Harvian Paloh menyampaikan hal itu usai pembahasan Rancangan APBD 2026 bersama Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jumat, (24/10/2025).

“Kinerja PAM melalui pelayanan ke masyarakat untuk perluasan jaringan yang ada di wilayah Jakarta ini harus sesuai dengan target. Itu yang paling penting,” ujar Nova.

Sebelumnya, sambung Nova, PAM Jaya telah menargetkan 130 ribu sambungan baru layanan air bersih di tahun 2025.

Termasuk target 350 ribu sambungan rumah (SR) air bersih pada tahun 2026. “Tentunya ini kerja keras PAM Jaya dalam pemenuhan sambungan pipa itu,” kata Nova.

Selain itu, Nova menyoroti sektor permodalan untuk membiayai 350 ribu sambungan rumah tersebut. Hal rinci oleh PAM Jaya secara terukur.

“Sektor pembiayaan PAM ini harus diukur secara maksimal dan terukur seperti itu,” tandas Nova.

Sementara itu, Direktur Utama PAM Jaya Arief Nasrudin memastikan, pasokan air bersih untuk warga DKI Jakarta akan terpenuhi secara maksimal hingga 100 persen pada tahun 2029.

Pada 2026, PAM Jaya menargetkan sebanyak 350 ribu sambungan rumah (sr) atau mencapai 90 persen. Hal itu menjadi tantangan. Sebab sambungan pipa tambahan baru mencapai 700 kilometer.

“Jadi, kita sedang mengurai proses-proses. Tantangannya luar biasa,” ungkap Arief.

Proyek tersebut mencakup area Jatiluhur Hilir 1, Buaran 3, dan area lain. Seperti dari Karang Cepong hingga selatan Pesanggrahan, butuh sekitar 100 titik galian di ruas jalan utama.

Baca berita TribunJakarta.com lainnya di Google News atau langsung di halaman Indeks Berita

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
KOMENTAR

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved