Sebelum Mencekik dan Mencornya dengan Adukan Semen, Didik Berhubungan Badan dengan Pemandu Karaoke

Editor: Y Gustaman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mayat wanita itu kemudian teridentifikasi sebagai Fitri Agraeni (24) warga Limbangan Kabupaten Kendal.

Apalagi, istri Didik, pernah satu sekolah dengan Fitri.

Beredar kabar, Fitri mengucapkan kata-kata kasar saat menagih uang kepada Didik.

Hal itu menyulut emosi Didik sampai akhirnya kalap dan mencekik Fitri.

Sementara Kasat Reskrim Polres Kendal mengatakan, Fitrilah yang meminjam sejumlah uang dari Didik.

Setelah berhubungan badan, Didik menemui Fitri yang sedang mencuci bajunya di belakang rumah dan saat itu menagih uang.

Tak terima ditagih, Fitri melontarkan kata-kata kasar.

Dua perbedaan pengakuan ini masih ditelusuri Tribunjateng.com.

Jenazah Fitri sudah dikuburkan pihak keluarga.

Inilah bak kamar mandi tempat Didik Ponco (28) menaruh jasad Fitri Anggraeni (24), pemandu lagu, yang kemudian ditutup dengan coran semen. TRIBUN JATENG/DHIAN ADI PUTRANTO (Tribun Jateng/Dhian Adi Putranto)

Pemandu karaoke

Selama ini Fitri bekerja sebagai pemandu karaoke di Boja, Kendal.

Orangtuanya, Sumiyati, tak tahu profesi putrinya itu.

Fitri sengaja tinggal di kosan untuk menutupi pekerjaannya tersebut dari orangtua dan keluarganya.

Di antara teman-temannya, Fitri dikenal suka memberikan pinjaman uang.

Satu anaknya, Fitri titipkan kepada ibu atau neneknya.

Polisi menduga mayat Fitri sudah enam hari di balik bak kamar mandi sebelum ditemukan.

Halaman
1234

Berita Terkini