Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Kurniawati Hasjanah
TRIBUNJAKARTA.COM - Sosok Abraham Samad beserta istri menceritakan pengalaman saat Abraham menjabat sebagai Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di acara Hitam Putih, Trans7, Rabu malam (4/3/2018).
Deddy Corbuzier sebagai Host Hitam Putih mengungkapkan kalau sosok istri Abraham Samad harus mematuhi kode etik sebagai istri ketua KPK.
"Jadi istri kepala KPK itu ada kode etik harus dipatuhi, gak boleh jalan-jalan keluar, gak boleh punya social media," imbuhnya.
Baca: Sering Merias Wajah? Berikut Produk Kecantikan yang Tak Boleh Digunakan Tiap Hari
"Gerak-geriknya selalu diawasi begitu ya ibu," ungkap Oki Lukman selaku Co-Host Hitam Putih.
"Yang paling parah gak boleh apa bu?," tanya Deddy.
"Gak boleh gaul," jawab Indriana Kartika, istri Abraham Samad.
"Empat tahun gak boleh gaul setelah beliau tidak menjadi anggota KPK, itu anda 'wah saya bisa gaul' atau 'wah udah gak punya teman nih', yang mana tuh?", tanya Deddy.
Indriana menjelaskan kalau hubungan silatuhrami tetap terjaga namun tidak terekspos di media sosial.
Baca: Gubernur Anies Akan Arahkan Dua Musrenbang Hari Ini
"Saya sebelumnya di Makassar kemudian pindah ke Jakarta untuk menemani bapak, jadi saya paling berhubungan dengan keluarga besar dulu. Karena kemaren saya waktu pindah ke Jakarta mintanya dekat-dekat rumah keluarga supaya gak merasa sendirian," ungkapnya.
Saat ditanya suka duka saat sang suami menjabat, Indriana menyatakan hal tersebut menjadikan dirinya lebih dewasa.
Dirinya juga menjelaskan sebagai manusia biasa merasa takut saat menjadi istri sosok Ketua KPK saat itu.
"So far baik-baik aja," tegasnya.
Diketahui, sosok istri Abraham Samad pernah menjadi anggota paskibraka angkatan 87 di Istana Negara.
Sang istri pun menjelaskan saat itu dirinya mewakili Sulawesi Selatan karena saat itu sang ayah dinas di Palopo.
Ketika ditanya mengenai awal pertemuan dengan Abraham Samad, istrinya mengatakan teman baik adiknya merupakan tetangga Abraham.
Istrinya mengungkapkan saat itu dirinya dikenalkan untuk urusan pekerjaan.
"Anda ditembak gak?," cetus Deddy.
Tak disangka, ternyata Abraham tak menembak sang istri melainkan langsung menikahi sang perempuan pujaannya itu.
"Ngajaknya nikah, bukan ngajak pacaran," jawab sang istri seraya tertawa.
"Di keluarganya gak boleh ada pacar-pacaran,langsung nikah," ungkap Abraham.
Baca: Alasan Dibalik Keberanian Sikapnya, Abraham Samad: Hidup Harus Berguna Bagi Orang Banyak
Ketika ditanya mengenai alasan keyakinannya saat itu, Abraham menjelaskan kalau sang istrinya dahulunya cantik.
Terkait romantis atau tidaknya Abraham, dirinya menjawab kalau keromantisan itu tak perlu diperlihatkan.
"Tapi rasa-rasanya tidak karena dilihat diri saya terlihat sangar," tuturnya.
Candaan Abraham Samad ke Kubu Jokowi atau Prabowo
Mantan Ketua Komisi Pemberatasan Korupsi (KPK) Abraham Samad mengaku siap menjadi calon dalam kontestasi pemilihan presiden (Pilpres) 2019.
Namun, saat ditanya keinginannya untuk menjadi cawapres Joko Widodo atau Prabowo Subianto, dirinya menjawab dengan penuh candaan.
"Saya di tengah-tengah saja, kita buat poros baru," ucap Samad sembari tertawa seusai diskusi di kawasan Cikini, Jakarta, Sabtu (17/3/2018).
Dirinya saat ini telah dikontak sejumlah partai politik untuk ikut maju Pilpres 2019, tetapi tidak dijelaskan apakah menduduki posisi capres atau cawapres.
"Pokoknya dimana saja, karena itu kewajiban konstitusional," ucap Abraham.
Abraham tidak menyampaikan siapa sejumlah partai politik yang telah berkomunikasi dengannya, dimana topik pembicaraannya hanya sebatas membawa negara Indonesia untuk lebih baik lagi dari saat ini.
"Indonesia harus lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya, oleh karena itu harus menghadirkan sebuah pemimpin yang punya integritas," papar Abraham.
Baca: 5 Tips Ini Bisa Bantu Kamu Tetap Makan Sehat di Jam Istirahat Kantor
Menurut Samad, dirinya tidak akan menolak jika masyarakat memberikan amanah untuk menjadi pemimpin Indonesia, karena hal tersebut merupakan kewajiban konstitusional sebagai warga negara.
"Yang penting amanah itu bisa dipertanggung jawabkan dan demi masyarakat," papar Abraham.
Meski bersedia maju sebagai calon kontestasi Pilpres 2019, Samad memiliki sejumlah pertanyaan kepada pihak yang mendukungnya, karena bukan seorang anggota partai dan tidak memiliki modal.
"Saya bukan orang partai, dan saya bukan orang yang punya duit, apa partai itu tetap mau terus mencalonkan saya atau tidak," ucap Samad.
Sebelumnya, sejumlah lembaga survei merilis nama Abraham Samad masuk dalam bursa capres maupun cawapres 2019, mengingat nama besar yang disandang Abraham Samad cukup besar sampai gaungnya ke luar negeri sejak menjabat Ketua KPK.