Deretan Fakta Launching Skybridge Tanah Abang: Pagar Trotoar, Razia PKL Bandel Hingga Keluhan Toilet

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Erik Sinaga
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pekerja menyelesaikan proyek pembangunan jembatan multiguna (skybridge) di Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (17/9). Jembatan yang akan menghubungkan stasiun Tanah Abang dan Pasar Tanah Abang tersebut pembangunannya kini telah mencapai 30 persen dan ditargetkan akan rampung pada 15 Oktober mendatang.

Pada hari ini dilaksanakan soft launching Jembatan Penyeberangan Multiguna (JPM) di Tanah Abang, Senin (15/10/2018).

Pedagang yang mendapat nomor undian 1-100 berkesempatan yang pertama kali melihat letak kiosnya.

Di antaranya Cinta, pedagang baju gamis.

Wali Kota Jakarta Pusat, Bayu Meghantara, berbincang dengan seorang pedagang setelah soft launching JPM Tanah Abang, Senin (15/10/2018). (TribunJakarta.com/Leo Permana)

Ia mengaku kegiatan ini sangat baik, jadi menginformasikan letak kios miliknya dan pedagang yang lain.

"Ya baguslah langkah awal untuk launching ya, pengenalan kios-kiosnya, penempatannya dituntun," kata Cinta di lokasi, Senin (15/10/2018).

"Selain itu kondisi kiosnya tadi cakep, baik, semua pedagang menerima dengan baik" lanjut Cinta.

Sama halnya yang dirasakan pedagang yang lain, Zulkifli.

Pedagang pakaian ini merasa senang dapat berjualan di kios.

"Kiosnya lumayanlah daripada berjualan di bawah (di Jalan Jatibaru)," ungkap Zulkifli, Senin (15/10/2018).

Namun, ia mempertanyakan mengenai kondisi kios yang tanpa penutup atau rolling.

Karena menurutnya jika tidak ada penutup, hal itu dapat memberatkan pedagang.

"Kiosnya cukup bagus sih, tapi tidak ada rollingnya. Itu dibikinnya pakai rolling atau tidak belum tahu, kan belum selesai 100%," jelas Zulkifli.

"Mudah-mudahan dagangnya lancar, rame, dikasih roling lah agar pedagang tidak capek setiap hari angkut barang ke atas kemudian sore turun ke bawah," lanjut dia.

Jalan Jatibaru Dibuka

Jalan Jatibaru, Tanah Abang, Jakarta Pusat, sudah dibuka kembali setelah pembangunan Jembatan Penyeberangan Multiguna (Skybridge) pada Senin (15/10/2018) sore.

Sebelumnya, jalan ini ditutup karena ada pembangunan proyek tersebut.

Jalan Jatibaru yang sudah dapat dilewati pejalan kaki pada Senin (15/10/2018) siang. (TribunJakarta.com/Leo Permana)

Dari pantauan TribunJakarta.com, pada saat Jalan Jatibaru dibuka, masih banyak kendaraan umum maupun pribadi yang enggan melewati jalan tersebut.

Terutama para sopir angkutan umum yang melihat banyak petugas Dishub di lokasi.

Sementara itu, karena proyek pembangunan skybride baru rampung 78 persen maka debu dari material bangunan masih mengepul di area jalan tersebut.

Sejumlah pejalan kaki dan pengendara motor yang melintas yang tak memakai masker pun langsung menutup hidung dan menyipitkan matanya.

Untuk diketahui, pembukaan ini dilakukan langsung oleh Wakil Wali Kota Jakarta Pusat Irwandi bersama Kepala Suku Dinas Perhubungan Jakarta Pusat Harlem Simanjuntak.

Irwandi mengatakan proyek pembangunan ini masih dilakukan hingga 30 Oktober 2018 mendatang.

Untuk lalu lintas di jalan itu sendiri akan ditutup kembali di atas pukul 19.00 WIB karena ada pengerjaan Jembatan Penyebrangan Multiguna (Skybridge).

Sementara mulai besok, 16 hingga 30 Oktober 2018 jalan bisa dilewati mulai pukul 05.00 - 19.00 WIB.

"Nanti mereka selesai (proyek), siap-siap, semua dipinggirin, jam pukul.00 WIB mobil umum, warga, kendaraan angkot, pribadi bisa lewat," tukasnya.

Toilet Tak Tersedia

Wakil Wali Kota Jakarta Pusat Irwandi menanggapi soal Jembatan Penyeberangan Multiguna (JPM) atau skybridge Tanah Abang yang dikeluhkan oleh pedagang.

Dua diantaranya adalah soal tidak tersedianya toilet dan kios pedagang yang tidak bisa ditutup.

Untuk toilet, Irwandi menjelaskan jika sumber air yang digunakan cukup sulit untuk dijangkau sampai atas skybridge Tanah Abang.

"Karena memang di atas tidak disediakan toilet karena airnya susah. Jadi tetap toilet ada di bawah lagi," kata Irwandi di Jalan Jatibaru, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (15/1/2018).

Sedangkan untuk kios, Irwandi mengatakan harusnya pedagang sudah terbiasa karena sebelumnya juga menggunakan tenda.

Oleh karen itu, ia mengimbau para pedagang untuk membawa barang dagangan secukupnya agar tidak merepotkan.

"Mereka kan kemarin sudah biasa habbit (kebiasaan) dengan menggunakan tenda. Kemarin dengan tenda juga mereka bongkar tenda, bawa barangnya pulang," kata dia.

"Sekarang enggak pakai bongkar tenda bawa barangnya pulang aja. Kan gitu. Makanya bawa dagangannya itu engga usah semua karena kiosnya demikian adanya," lanjutnya.

Sementara itu, hingga kini pembangunan skybridge Tanah Abang ini masih belum sepenuhnya rampung 100 persen dan ditargetkan akan diresmikan tanggal 30 Oktober 2018 mendatang.

Proyek Skybridge Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (12/10/2018). (TribunJakarta.com/Leo Permana)

Untuk mempercepat pembangunan tersebut, Irwandi akan mensterilkan lokasi proyek dari para pedagang yang berjualan di sekitar area skybridge.

"Kendalanya adalah para pedagang. Kemarin itu saya pernah kesini. Waktu kita cek ternyata mobil crane tidak bisa jalan selama dua hari karena pedagang," kata dia.

"Oleh karena itu pedagang kita himbau bahwa ini juga untuk mereka juga, untuk para pedagang. Oleh karena itu kita sterilkan, mereka bisa kerja full time," tambahnya.

Respon Pengamat

Jembatan multiguna atau skybridge dikabarkan sudah bisa digunakan oleh pedagang yang sebelumnya menguasai trotoar di Jalan Jatibaru, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (15/10/2018).

Skybrige ini dibangun oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk mengatasi kemacetan dan pedagang yang berjualan di trotoar.

Meskipun demikian, Azas Tigor Nainggolan yang merupakan Analis Kebijakan Transportasi dari Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA) mengaku tak yakin skybridge dapat mengatasi kesemrawutan Tanah Abang.

Ia justru mempertanyakan persoalan yang ada di Tanah Abang.

"Saya enggak yakin itu akan efektif. Masalahnya itu ini masalah apa? Transportasi atau ekonomi. Tanah Abang ini macet, masalah transportasi kan. Ya transportasinya dibereskan. Kalau masalah ekonomi, masalah ekonominya yang dibereskan," kata Azas kepada TribunJakarta.com, Jumat (12/10/2018).

Ia pun meminta Anies untuk menyelesaikan satu per satu masalah yang ada.

Rizal Ramli Menuntut Ganti Rugi Sebesar Rp 1 Triliun dari Surya Paloh

Bawaslu Tangerang Selatan dan Satpol PP Bongkar Alat Peraga Kampanye Milik Caleg

Disebut Shootgun, BNN Ungkap Modus Baru Penyelundupan Narkotika ke Indonesia

"Jangan tumpang tindih menyelesaikan. Kalau saya lihat sih ini masalahnya transportasi. Kenapa? Banyak orang ngetem disana. Makanya kaki lima turun. Ya kalau transportasi maka sistem transportasi yang di pakai bukan skybridge," ungkapnya.

Ia juga meminta Anies untuk mematangkan konsep setiap program yang ia buat, termasuk pembangunan skybridge yang target penyelesaiannya dilakukan selama dua bulan saja. (TribunJakarta.com/WartaKota)

Berita Terkini