"Total 13 saksi yang dimintai keterangan, nanti akan kita gabungkan dengan Puslabfor dan hasil autopsi RS Polri Kramat Jati," kata Didik.
Para saksi adalah warga, tetangga, dan anggota Polri yang pertama menangani jasad Bripka Matheos sekaligus memegang pistol almarhum.
"Yang jelas oleh Tim Puslabfor akan dianalisa, seperti yang sudah disampaikan Kabid Humas bahwa hasil pemeriksaan ditemukan mesiu di tangan kanan korban. Kemudian senjata ditemukan di TKP," ujar dia.
Penjaga makam diperiksa 2,5 jam
Syafi’i orang pertama yang menemukan jasad Bripka Matheos De Haan. Ia diperiksa sebagai saksi selama 2,5 jam oleh penyidik sejak Senin (31/12/2018) hingga Selasa (1/1/2019).
Selama itu Syafi’i menceritakan kronologis dari saat pertama mendapati Bripka Matheos terkapar sebelum azan Magrib.
Meski takut saat melihat ceceran darah di samping kepala almarhum, pria yang akrab disapa Piih ini mampu merinci kronologis penemuan jasad almarhum kepada polisi.
"Malam pas kejadian saya langsung dipanggil ke Polres, disuruh jadi saksi. Saya diperiksa dari jam 11 malam sampai setengah dua pagi. Pas jadi saksi biasa saja, saya ceritain semua yang saya tahu," kata Piih di TPU Mutiara, Depok, Kamis (3/1/2019).
Piih mendapati Bripka Matheos sekira pukul 18.00 WIB hingga pukul 19.00 WIB saat mengatahui adanya ceceran darah.
Dia hanya berdiri sekitar tiga meter dari jasad Bripka Matheos atau tidak menginjakkan kaki ke area lahan parkir tempat kakek satu cucu itu tewas.
"Saya ceritain kalau awalnya saya kira itu orang tidur pakai penutup wajah. Makanya pas awal saya enggak berani mendekat, saya lihat dari luar area parkir. Waktu itu saya enggak lihat darah karena gelap," ujarnya.
Di dekat jasad Bripka Matheos terparkir motor Honda Beat warna hitam keluaran anyar miliknya.
Setang kemudi motor yang belum memiliki pelat nomor tersebut menghadap ke TPU Mutiara layaknya peziarah yang datang, lengkap dengan helm tergantung di spion.
"Saya baru lihat ada darah itu pas sama Pak Andi dan Pak RT 01. Di parkiran itu memang enggak ada lampu, pas kejadian ada lampu juga saya yang pasang. Lampu di tempat lain saya pindah. Selain almarhum yang saya lihat sepeda motornya," tuturnya.
Selain Piih, Ketua RT 01/RW 13 Kelurahan Pitara, dan dua orang warga lain turut diperiksa bergantian oleh penyidik.