Rudapkasa di Atas Kuburan
Aksi amoral seorang ayah tiri juga terjadi di Desa Rae, Kec. Beo, Kab. Kepulauan Talaud. Pelaku adala Rinto, warga setempat dan kini mendekam di jeruji besi.
SA 45 tahun pekerjaan IRT, warga Desa Rae dusun I Kecamatan Beo Utara Kabupaten Kepulauan Talaud, melaporkan kasus ini ke Polsek Beo, Polres Kepulauan Talaud dengan terlapor suami sendiri berinisial RL 33 tahun, berprofesi petani.
Ia adalah ayah tiri korban nafsu bejat sebut saja Mawar namanya (14 Tahun).
Kapolsek Beo IPDA Fatras Andawari membenarkan adanya penangkapan terhadap pelaku cabul terhadap Anak tirinya di Desa Rae Kecamatan Beo Utara.
“Pelaku Pencabulan terhadap Anak tirinya ditangkap tanggal 12 Januari lalu, dan saat ini telah kami amankan di Rutan Polsek Beo, setelah Pihak Kepolisian menerima Laporan Polisi dari pelapor yang juga merupakan ibu Korban,” ucap Kapolsek Beo (15/1/2019) .
Rudapaksa terhadap korban yang tercatat sebagai siswi SD di salah satu sekolah di Kecamatan Beo Utara, dilakukan pelaku sekitar Oktober 2018 diatas salah satu kubur di depan rumah mereka.
“Pencabulan ini telah berulang kali dilakukan oleh pelaku terhadap korbannya setiap ada kesempatan, Aksi cabulnya terakhir kali dilakukan pada hari Selasa (1/1/2019) di dalam rumah mereka disaat istri pelaku tidak berada dirumah. Akibat perbuatan pelaku tersebut hingga saat ini Korban hamil,” ungkap Andawari.
Pria Paruh Baya Rudapksa Anak Tiri
Seorang pria paruh baya bernama Amin (50) diamankan pihak kepolisian lantaran melakukan ruda paksa terhadap anak tirinya.
Tak hanya sekali, perbuatan bejat pelaku sudah dilakukan berkali-kali sejak Desember 2018 lalu.
Pelaku menjalankan aksinya di kediamannya sendiri di kawasan Pulo Gebang, Cakung, Jakarta Timur saat kondisi rumah dalam keadaan sepi.
"Iya, semalam pelaku kami tangkap, dia sudah berkali-kali melakukan tindakan itu, sejak bulan Desember," ucap Kanit Reskrim Polsek Cakung AKP Tom Sirait, Jumat (11/1/2019).
Dikatakan Tom, akibat perbuatan pelaku, kini korban berinisial ZPA (14) mengalami trauma mendalam.
"Korban sudah divisum dan sampai saat ini masih sangat trauma," ujarnya saat dikonfirmasi TribunJakarta.com.