Polemik Ratna Sarumpaet

Bersaksi Dalam Sidang, Staf Ratna Sarumpaet: Cerita Penganiayaan Begitu Natural, Sampai Menangis

Penulis: Annas Furqon Hakim
Editor: Wahyu Aji
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Terdakwa kasus penyebaran hoaks Ratna Sarumpaet di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (2/4/2019).

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim

TRIBUNJAKARTA.COM, PASAR MINGGU - Makmur Yulianto alias Pele mengungkapkan kronologis ketika Ratna Sarumpaet menyampaikan hoaks penganiayaan kepada beberapa stafnya.

Makmur merupakan salah satu staf Ratna, dan termasuk saksi pada sidang lanjutan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (2/4/2019).

Saat bercerita mengenai penganiayaannya pada 24 September 2018, Makmur mengatakan jika apa yang disampaikan Ratna terlihat begitu natural.

"Ibu (Ratna) cerita sampai menangis. Dia bilang dianiaya dua orang di Bandung," kata Makmur dalam kesaksiannya.

"Satu orang menarik, satu lagi mengeksekusi," tambahnya.

Ia pun mengaku terkejut saat melihat wajah Ratna yang penuh lebam.

Sidang Perdata Gugatan Korban di PN Depok Ricuh karena Bos First Travel Tidak Dihadirkan

Namun beberapa hari setelahnya, tepatnya pada 3 Oktober, Makmur dan sejumlah staf lainnya dikumpulkan oleh Ratna.

"Beliau minta maaf karena membohongi kami, apa yang terjadi selama ini tidak benar. Dia bilang setan apa yang membuat saya melakukan ini," ucapnya.

Mengetahui Ratna telah berbohong, Makmur menyarankannya untuk segera menghubungi Prabowo Subianto.

Sebab, sambungnya, Ratna dan Prabowo baru bertemu sehari sebelumnya di Lapangan Kuda Pulo, Cibinong, Bogor.

"Di sana saya juga lihat Amien Rais, Said Iqbal, dan Fadli Zon," kata Makmur.

Berita Terkini