Sementara dua orang di luar 14 saksi diduga kuat pelakunya.
Hipotesa polisi pelaku paling tidak ada dua orang karena tidak mungkin pelaku membunuh sekaligus membuang mayat ke pinggir kali seorang diri.
"Jadi bukan pelaku tunggal, artinya pembunuhan itu ada yang membantu atau memperlancar," sambung dia.
Sebagai guru honorer, Budi Hartanto yang tinggal di Jalan Taman Melati, Tamansari, Kediri, ini mengajar kesenian dan tari.
Sekalipun dikenal pendiam, ia dicintai murid-murid dan rekan-rekan guru dan sosok yang dapat mencairkan suasana.
Sebelum tubuh Budi Hartanto dibuang di Blitar, ponsel korban yang dikuasai pelaku masih terdeteksi di Kediri.
"Ponsel korban menyala terakhir di suatu tempat di pukul 04.00 dini hari di wilayah Kediri. HP-nya (korban) masih dikuasai oleh seseorang," beber dia. (TribunJakarta.com/Surya)