Pemilu 2019

PKS Yakin Peroleh 10 % Suara Pileg 2019, PAN Optimis 7 % dan PSI Legowo 2 %

Penulis: MuhammadZulfikar
Editor: Muhammad Zulfikar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden PKS Sohibul Iman tengah memasukan surat suara yang telah dicoblosnya di TPS 235, Cimanggis, Kota Depok, Rabu (17/4/2019).

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman mengaku bersyukur dengan hasil perolehan Pemilu Legislatif 2019.

Berdasarkan hitungan tim internal, perolehan suara PKS meningkat dibandingkan perolehan pemilu 2014.

"Dari hitungan internal kami, Insya Allah pertama tentu jauh lebih baik dari 2014 tahun 2014 kami 6,79, perkiraan kami 9 persen kami dapatkan. Bahkan ketika partai partai yang tidak lolos PT itu nanti didistribusikan kepada yang lain kami yakin dua digit ya, 10 persenan," ujar Sohibul di Jalan Pulau Bangkeng, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat, (19/4/2019).

Sohibul senang dengan perolehan hasil Pileg kali ini.

Apalagi sebagian besar partai koalisi juga mengalami tren kenaikan kecuali Demokrat.

"Tapi saya kira secara umum baik ya, dan kami ikut bergembira juga bahwa kata pengamat PKS naiknya tertinggi tentu kami lebih senang lagi ya karena ini partai kami. Saya kira ya kalau masalah sebab sebabnya silakan saja para pakar menganalisis ya," katanya.

Menurut Sohibul perlu ada kajian apakah naiknya suara PKS itu karena efek ekor jas atau bukan.

Karena selama ini banyak pengamat menyebut bahwa efek ekor jas hanya menimpa partai yang memiliki capres-cawapres nya sendiri.

"Kan kalau teorinya yang disebut coat tail effect presiden atau capres ketika partai itu memiliki capres atau cawapres dari partai itu sendiri. Ini juga saya kira perlu dikaji ya, kenapa kok coat tail effect ini baik di kubu sini atau di kubu sana itu seperti tidak bekerja. Karena PDIP pun bisa dikatakan stagnan juga, Gerindra juga stagnan, saya kira ini jadi kajian," pungkasnya.

PAN Optimis 7 Persen
Sekretaris Jenderal PAN Eddy Soeparno mengaku bersyukur dengan hasil yang diperoleh partainya di Pemilu Legislatif 2019.

PAN menurut Eddy berdasarkan sejumlah kajian dan laporan mampu memperoleh 6,5 sampai 7 persen suara.

"PAN menjadi salah satu dari sejumlah partai yang insya Allah akan lolos parlemen treshold termasuk DPR RI," ujar Eddy di Jalan Daksa Kebayoran Baru, Kamis malam, (18/4/2019).

Menurut Eddy lolosnya PAN ke parlemen karena mampu melewati ambang batas parlemen yang hanya 4 persen mematahkan prediksi sejumlah lembaga survei selama ini.

"Kami juga merasa bahwa PAN optomis bahwa perolehan kursi yang kursi akan diperoleh pemilu 2019, akan meningkat dibandingkan perolehan kursi kami di Pemilu sebelumnya ini yang saat ini berjumlah 48," katanya.

Berdasarkan kajian partai, suara yang diperoleh PAN di Pileg cukup merata, termasuk di wilayah wilayah luar Jawa.

Lolosnya pan patut di syukuri menginat pemilu saat ini sangat berat. Sebagian dari partai koalisi yang mengusung paslon 02, tentu fokus tenaga dan pikiran kami dicurahkan secara optimalkan untuk pemenangan kedua hal, yaitu pilpres dan pemilu legislatif saat ini," pungkasnya.

Berdasarkan hitung cepat Litbang Kompas dengan data yang masuk 87 persen perolehan suara PAN di Pemilu kali ini sebesar 6,57 persen. Perolehan tersebut turun dari 2014 lalu yang memperoleh 7,59 suara.

PSI Legowo 2 Persen
Partai Solidaritas Indonesia (PSI) hanya mendapat suara 2% dalam Pileg 2019, sehingga tidak dapat mengirimkan wakilnya duduk di kursi DPR RI.

Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Grace Natalie, tidak mempersoalkan jika partainya tidak lolos ke parlemen.

Bahkan, ia mengaku tidak masalah jika ia beserta struktural partai mengangkat bendera putih di hadapan publik sebelum Komisi Pemilihan Umum mengumumkan hasil rekapitulasi suara Pemilu 2019 secara resmi.

PSI berpendapat, hitung cepat sejumlah lembaga survei cukup menggambarkan perolehan suara resmi dari KPU 20 Mei 2019 mendatang.

"Quick count itu akurasinya sangat tinggi ya. Maksimal (kesalahan) 0,5 persen ya. Bahkan kerapkali di bawah itu," ujar Grace Natalie ketika dijumpai di Plataran, Menteng, Jakarta pada Kamis (18/4/2019).

Oleh sebab itu, PSI sudah menyatakan kepada publik bahwa partainya tidak akan lolos ke parlemen Senayan.

Grace Natalie mengatakan, sikap sportif PSI ini akan menjadi contoh bagi politisi di Indonesia yang seringkali mengklaim kemenangan.

"Kami ingin memberi contoh yang baik juga bahwa selama ini ada orang-orang yang hanya siap menang, tapi tidak siap kalah. Bahkan, ada yang kalah, tetapi mengaku menang, banyak," ujar Grace Natalie.

Sandiaga Tak Hadiri Syukuran Kemenangan, Diketahui Mengalami Gangguan Lambung dan Radang Tenggorokan

KPU Kota Bekasi Pastikan 6 TPS Gelar Pemungutan Suara Lanjutan 21 April 2019

Entri Data Terkirim Situng KPU Jakarta Timur Sementara Paling Unggul se-DKI

Bawaslu Tangerang Selatan Ragu Rekapitulasi Suara Rampung dalam 17 Hari

Rekapitulasi Penghitungan Surat Suara di Kecamatan Gambir Berlangsung Lambat

"Jadi, kami langsung saja mengatakan, terima kasih kepada yang mendukung. Tapi yang dibutuhkan 4 persen dan itu belum tercukupi," kata dia.

Meski diyakini tidak lolos ambang batas kursi parlemen, PSI cukup terhibur atas lolosnya di kursi wakil rakyat di tingkat provinsi, kota/ kabupaten.

PSI pun berkomitmen untuk menjaga amanah rakyat tersebut. Berdasarkan hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei, PSI tidak lolos ke parlemen karena tak memenuhi ambang batas suara sebesar 4 persen.

Hasil hitung cepat Litbang Kompas menunjukkan, PSI berada di posisi 12 dengan perolehan suara 2,07 persen. (Tribunnews.com/Kompas.com)

Berita Terkini